logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Inilah Efek Interaksi Obat yang Dapat Terjadi

open-summary

Interaksi obat adalah berubahnya efek obat ketika dikonsumsi dengan obat lain atau makanan maupun minuman tertentu. Hal ini bisa mengurangi efektivitas obat atau menimbulkan efek samping yang berlebih.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

11 Agt 2020

Interaksi obat dapat mengurangi efektivitas obat atau menimbulkan efek samping yang tak terduga

Interaksi obat bisa terjadi ketika mengonsumsi dua atau lebih obat secara bersamaan

Table of Content

  • Efek interaksi obat berdasarkan jenisnya

Ketika membaca label kemasan obat, Anda mungkin menemukan informasi mengenai interaksi obat. Interaksi obat adalah berubahnya efek obat saat dikonsumsi bersama dengan obat lain atau dengan makanan maupun minuman tertentu.

Advertisement

Hal tersebut bisa menyebabkan kerja obat menjadi kurang efektif, meningkatnya reaksi kandungan obat, atau menimbulkan efek samping yang berlebih. Bahkan pada kasus tertentu dapat mengancam jiwa.

Efek interaksi obat berdasarkan jenisnya

Interaksi obat melibatkan kombinasi obat dengan zat lain yang mengubah efek obat. Berdasarkan jenisnya, berikut berbagai efek interaksi obat yang mungkin terjadi:

1. Interaksi obat dengan obat

Interaksi ini terjadi ketika Anda mengonsumsi dua obat atau lebih secara bersamaan. Semakin banyak obat yang Anda konsumsi, maka kemungkinan terjadinya reaksi semakin besar pula. 

Interaksi obat dengan obat bisa menyebabkan berkurangnya efektivitas obat atau munculnya efek samping yang tak terduga. Misal, mengonsumsi warfarin bersama dengan flukonazol dapat menyebabkan peningkatan pendarahan yang berpotensi bahaya. 

2. Interaksi obat dengan perawatan tanpa resep

Ini merupakan interaksi antara obat dan perawatan tanpa resep yang meliputi, obat-obatan bebas resep, herbal, vitamin, atau suplemen. Interaksi obat dengan perawatan tanpa resep dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan obat dalam menyembuhkan penyakit. Contoh, mengonsumsi diuretik (pembersih tubuh dari kelebihan air dan garam) dan ibuprofen malah membuat tubuh menahan garam dan cairan tersebut.

3. Interaksi obat dengan makanan atau minuman

Interaksi ini terjadi ketika Anda mengonsumsi obat bersama dengan makanan atau minuman tertentu sehingga mengubah efek obat tersebut. Misalnya, beberapa obat statin untuk kolesterol tinggi dapat berinteraksi dengan jus grapefruit. Obat pun bisa bertahan di dalam tubuh sehingga meningkatkan risiko kerusakan hati atau gagal ginjal. 

Contoh lainnya adalah mengonsumi warfarin bersama atau dalam waktu yang berdekatan dengan sayuran hijau, seperti bayam atau kangkung dapat menurunkan efektivitas obat tersebut. Begitu pula dengan suplemen zat besi dan teh yang bisa menurunkan kemampuan tubuh menyerap zat besi.

Baca juga: Statin Adalah Obat Penurun Kolesterol, Kenali Jenis dan Efek Sampingnya

4. Interaksi obat dengan alkohol

Ini merupakan interaksi antara obat-obatan tertentu dengan alkohol. Seringkali, hal ini bisa menyebabkan kelelahan dan reaksi yang tertunda. Tak hanya itu, interaksi yang terjadi juga dapat meningkatkan risiko timbulnya efek samping yang berbahaya.

Oleh sebab itu, obat-obatan tertentu, seperti obat flu, obat pereda nyeri, obat penurun panas, obat pencernaan, dan obat radang sendi tak boleh diminum dengan alkohol.

5. Interaksi obat dengan penyakit

Interaksi ini terjadi ketika penggunaan obat mengubah atau memperburuk suatu penyakit. Selain itu, beberapa kondisi medis juga dapat meningkatkan risiko efek samping dari obat tertentu.

Misalnya, beberapa obat dekongestan untuk batuk pilek dapat meningkatkan tekanan darah. Ini berpotensi berbahaya bagi orang yang memiliki riwayat hipertensi.

Contoh lain adalah metformin (obat diabetes) dan penyakit ginjal. Obat tersebut dapat menumpuk di ginjal penderita sehingga meningkatkan risiko efek samping yang parah.

Baca Juga

  • 8 Manfaat Daun Kenikir untuk Kesehatan dan Cara Mengolahnya
  • Hati-hati, Obat Herbal Ternyata Bisa Menyebabkan Gangguan Fungsi Hati
  • Tips Menentukan Multivitamin Terbaik agar Tubuh Sehat

Jangan sampai takut terhadap interaksi obat membuat Anda enggan minum obat ketika sakit sehingga bisa memperburuk kondisi Anda. Sebenarnya, Anda dapat mempelajari cara mengendalikan dan mencegahnya. 

Apabila Anda mengonsumsi banyak obat atau memiliki kondisi medis tertentu, Anda harus sangat memerhatikan obat-obatan yang digunakan. Baca dan perhatikan dengan benar label informasi pada kemasan obat. Ikuti petunjuk penggunaan dan jangan sampai menggunakannya dengan dosis yang keliru.

Pastikan pula dokter mengetahui semua obat, suplemen, vitamin, dan herbal yang Anda gunakan maupun riwayat penyakit yang dimiliki. Jangan mengonsumsi makanan maupun minuman tertentu yang bisa memicu interaksi obat yang Anda gunakan.

Jika Anda mempunyai pertanyaan mengenai interaksi obat ataupun kondisi kesehatan lainnya, jangan ragu untuk langsung berkonsultasi dengan dokter. Gunakan fitur chat dokter gratis di SehatQ untuk berkonsultasi lebih lanjut secara online.

Advertisement

vitaminsuplemenherbalminum obat

Ditulis oleh Dina Rahmawati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved