logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Mental

Jarang Disadari, Kenali 7 Ciri-ciri Burnout dan Cara Meredakannya

open-summary

Burnout adalah kelelahan emosional, mental, dan fisik karena karena beban kerja atau aktivitas yang dianggap berat dan lingkungan yang tidak mendukung.


close-summary

19 Okt 2021

Burnout adalah kelelahan emosional, mental, dan fisik

Ciri-ciri burnout salah satunya adalah kerja menjadi tidak lagi produktif

Table of Content

  • Ciri-ciri Anda mengalami burnout
  • Cara mengatasi burnout
  • Catatan dari SehatQ

Burnout adalah kelelahan emosional, mental, dan fisik yang disebabkan karena stres yang berat dan berkepanjangan. Perasaan ini terjadi ketika Anda merasa kewalahan dalam memenuhi ekspektasi tertentu, biasanya dalam pekerjaan. Burnout membuat Anda kehilangan motivasi dalam bekerja, meski sebelumnya pekerjaan ini adalah sesuatu yang Anda sukai.

Advertisement

Badan kesehatan dunia WHO bahkan secara resmi memasukkan burnout syndrome (BOS) atau sindrom burnout sebagai fenomena okupasi. Fenomena ini secara eksklusif berhubungan dengan stres di tempat kerja, bukan oleh stres dari aspek kehidupan lain.

Ciri-ciri Anda mengalami burnout

Ciri-ciri burnout
Ciri-ciri burnout salah satunya merasa ingin kabur dari pekerjaan

Hampir setiap pekerja pernah mengalami stres, tapi tidak semua sampai mengalami burnout. Berikut ini ciri-cirinya jika seseorang mengalami burnout:

1. Mudah marah

Saat mengalami burnout, seseorang biasanya jadi lebih mudah marah. Tidak hanya pada rekan kerja, perubahan perilaku ini juga biasanya akan terjadi saat Anda sedang bersama anggota keluarga atau teman dekat.

Hal-hal yang sebelumnya tidak pernah menjadi masalah untuk Anda, kini bisa jadi pemicu amarah dengan mudah. Anda juga akan cepat merasa kesal apabila kegiatan yang sudah direncanakan tidak berjalan dengan lancar.

2. Sering sakit

Tak hanya mental, burnout juga berpengaruh pada kondisi fisik. Ciri-ciri orang burnout secara fisik adalah mudah sakit, terutama flu, pilek, dan insomnia. Beberapa juga merasa sering pusing dan sakit perut.

Hal ini terjadi karena stres yang berkepanjangan bisa membuat sistem imun di tubuh menurun. Akibatnya, Anda jadi mudah terserang bakteri, virus, maupun patogen lainnya.

3. Tidak lagi produktif dalam bekerja

Salah satu ciri-ciri burnout yang mungkin paling bisa dirasakan oleh seseorang adalah menurunnya produktivitas kerja. Pasalnya, burnout bisa membuat seseorang cenderung memilih menghindari untuk menyelesaikan tanggung jawab.

Kondisi ini juga bisa membuat seseorang yang tadinya rajin menjadi sering menunda untuk mengerjakan pekerjaan. Beberapa ada yang mengurangi jam kerjanya, jadi sering pulang lebih cepat dari jam seharusnya atau bahkan sering tidak masuk kerja.

4. Merasa lelah terus menerus

Burnout membuat seseorang merasakan lelah yang teramat sangat, baik secara fisik maupun mental. Ini membuat mereka merasa sangat kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan karena tidak ada tenaga untuk bergerak dan berpikir.

5. Cenderung menghindar dari orang lain

Cenderung menghindari dari orang lain juga merupakan salah satu ciri-ciri burnout. Kondisi ini akan membuat seseorang merasa kewalahan sehingga kesulitan untuk bersosialisasi dengan orang lain, termasuk rekan kerja, teman dekat, dan keluarga.

6. Sering memikirkan cara untuk “kabur” dari pekerjaan

Saat menghadapi stres, salah satu respons yang mungkin dilakukan seseorang adalah pergi sejauh mungkin dari sumber stres. Respons lainnya bisa dengan mencari distraksi yang bisa membuat pikiran untuk sementara waktu terbebas dari sumber stres.

Hal yang sama juga kerap dilakukan oleh orang yang sedang burnout. Mereka akan sering berkhayal mengenai liburan atau bahkan meninggalkan pekerjaannya.

Pada kasus yang parah, burnout bisa membuat seseorang mencari distraksi dengan cara yang berbahaya, seperti mengonsumsi alkohol berlebihan atau bahkan obat-obatan terlarang agar bisa menyembunyikan rasa sakit emosional yang sedang dirasakan.

7. Tidak lagi terlibat aktif dalam kegiatan kantor

Orang yang mengalami burnout menganggap pekerjaan mereka sebagai sesuatu yang memberikan tekanan sangat tinggi. Hal ini membuat mereka memiliki pandangan yang negatif terhadap semua kegiatan maupun hal yang berkaitan dengan pekerjaan.

Mereka akan menghindar dari segala kegiatan kantor, tidak berbaur dengan rekan kerja, dan mulai merasa kehilangan keterikatan dengan tempat kerja.

Bila Anda merasa kurang nyaman di tempat kerja dan mulai merasakan hal-hal di bawah ini, mungkin Anda sedang mengalami burnout. Kondisi-kondisi yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Setiap hari merupakan hari yang buruk
  • Peduli terhadap pekerjaan dan kehidupan di rumah terasa seperti membuang-buang energi
  • Merasa lelah sepanjang waktu
  • Sebagian besar hari Anda dihabiskan untuk mengerjakan tugas yang dianggap membosankan atau membebani
  • Anda merasa tidak ada pekerjaan yang dilakukan dihargai atau bermakna

Baca Juga: Tips Agar Bisa Menyukai Pekerjaan Meski Bukan Dream Job

 

Cara mengatasi burnout

Salah satu cara mengatasi burnout adalah dengan cuti liburan
Salah satu cara untuk mengatasi burnout adalah dengan liburan atau traveling

Jika Anda merasa mengalami ciri-ciri burnout seperti di atas, maka sebaiknya mulai melakukan sesuatu untuk mengatasinya. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan saat mengalami burnout:

1. Perbanyak interaksi dengan orang lain

Orang yang mengalami burnout mungkin jadi malas bersosialisasi dengan orang lain, tapi tidak ada salahnya kalau Anda mencoba untuk lebih banyak ngobrol atau berkumpul dengan orang-orang terdekat.

Kontak sosial adalah salah satu terapi alami untuk mengatasi stres. Bersosialisasi tidak selalu harus dilakukan dengan banyak orang. Anda hanya membutuhkan teman yang dapat mendengarkan, dan tidak selalu membutuhkan solusi.

Anda bisa mencoba memulai dengan bercerita ke orang-orang terdekat, seperti pasangan, keluarga, atau teman yang Anda percayai.

2. Ubah cara pandang terhadap pekerjaan

Walaupun efektif untuk mengatasi burnout, berhenti bekerja dan melakukan apa yang Anda sukai sepenuhnya mungkin bukanlah solusi praktis yang dapat selalu dilakukan. Tidak bisa dipungkiri, mencari pekerjaan baru bukanlah hal yang mudah dilakukan. Karena itu sebagai solusi awal, cobalah untuk mengambil cuti agar bisa berlibur dan menenangkan diri.

Di tengah-tengah kesibukan, coba temukan nilai baru dari pekerjaan Anda, misalnya dampak pekerjaan Anda bagi orang lain, atau bagian dari pekerjaan yang dinikmati, meskipun itu hanya “sekadar” mengobrol dengan teman kerja.

3. Evaluasi kembali prioritas hidup

Burnout bisa menjadi indikasi sesuatu yang Anda anggap penting, ternyata tidak memberikan hasil yang sesuai harapan. Mungkin ini saatnya bagi Anda untuk memikirkan kembali mimpi, target, atau harapan dalam hidupan Anda.

4. Berolahraga

Jadikan olahraga sebagai prioritas. Berjalan kaki 10 menit dapat memperbaiki mood Anda hingga 2 jam. Saat berolahraga, fokuskan pikiran kepada sensasi yang tubuh Anda rasakan. Hindari larut dalam pikiran Anda sendiri.

5. Konsumsi makanan bergizi

Hindari mengonsumsi makanan yang tinggi gula karena bisa menurunkan tingkat energi Anda dan merusak mood. Begitu juga dengan kafein dan makanan yang mengandung lemak trans. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung omega-3.

6. Lakukan kegiatan untuk relaksasi

Untuk membantu meredakan burnout, Anda bisa melakukan kegiatan-kegitan yang membangkitkan rasa rileks seperti yoga, tai chi, atau meditasi.

Anda juga bisa menerapkan mindfulness atau cara pandang yang fokus pada kejadian yang sedang dirasakan saat ini dan menjalaninya dengan tenang tanpa menghakimi. Mindfulness akan membuat kita jadi lebih sabar dan terbuka dalam menghadapi rintangan dalam hidup, termasuk burnout.

7. Jangan ragu untuk minta tolong

Di waktu-waktu yang berat seperti saat sedang mengalami burnout, meminta bantuan orang lain adalah hal yang penting. Cobalah untuk meminta bantuan kepada rekan kerja apabila Anda merasa beban kerja terlalu berat. Anda juga bisa berdiskusi dengan atasan untuk mendapatkan penyesuaian tertentu.

Apabila hal tersebut sulit dilakukan, maka mintalah bantuan orang-orang terdekat. Meski mereka tidak bisa berbuat banyak untuk mengurangi beban kerja, namun dengan bercerita, orang-orang terdekat Anda bisa membantu dalam hal lain seperti memberi semangat, menjadi tempat untuk berkeluh kesah dan menjadi pendengar yang baik.

Baca juga: Mengenal Ergophobia, Fobia Terhadap Pekerjaan atau Tempat Kerja

Catatan dari SehatQ

Sindrom burnout memang belum banyak mendapat perhatian. Berbagai laporan dan studi menunjukkan keterkaitan sindrom ini dengan depresi dan bunuh diri. Penting bagi Anda untuk mengetahui informasi mengenai sindrom burnout, dampaknya, dan cara mengatasinya, agar bisa mengantisipasi sewaktu-waktu Anda mengalami kondisi ini di tempat kerja.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar burnout di tempat kerja, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

kesehatan mentalnewssindrom burnout

Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved