logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

Waspada, Bilirubin Tinggi pada Bayi Bisa Menyebabkan Komplikasi Berbahaya Ini

open-summary

Kondisi kuning pada bayi adalah normal. Namun, Anda harus waspada jika kadar bilirubin bayi terlalu tinggi karena bisa menyebabkan komplikasi seperti munculnya kernikterus.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

15 Agt 2019

Orangtua perlu waspada jika kadar bilirubin tinggi pada bayi

Kadar bilirubin tinggi pada bayi bayi bisa membuat bayi menjadi kuning

Table of Content

  • Apa penyebab bilirubin tinggi pada bayi?
  • Apa itu kernikterus?
  • Apa saja komplikasi akibat kernikterus?
  • Bagaimana cara mengatasi bilirubin tinggi pada bayi?

Merupakan reaksi yang normal jika ibu merasa panik saat melihat bayi menderita penyakit kuning alias jaundice. Namun, perlu diketahui bahwa penyakit kuning pada bayi merupakan kondisi normal yang kerap terjadi saat berusia 2-3 hari, yang disebabkan oleh kadar bilirubin tinggi pada bayi.

Advertisement

Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 6 dari 10 bayi sehat mengalami kuning di pekan-pekan pertama kehidupannya. Ibu perlu mulai waspada jika kadar bilirubin bayi yang baru lahir mencapai lebih dari 12 mg/dL berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.

Ibu harus memperbanyak asupan cairan (air susu ibu) ketika kadar bilirubin pada bayi tinggi hingga mencapai 15 mg/dL. Namun, jika bayi dengan kadar bilirubin mencapai 20 mg/dL atau lebih, maka bayi disarankan untuk langsung menjalani terapi sinar. Jaundice yang tidak segera ditangani bisa menyebabkan kernikterus.

Apa penyebab bilirubin tinggi pada bayi?

Pascapersalinan, bayi biasanya harus meningap di rumah sakit setidaknya selama 48 jam. Hal ini dimaksudkan untuk memantau kadar bilirubinnya setiap 8 hingga 12 jam dalam 48 jam pertama kehidupannya.

Sebelum meninggalkan rumah sakit usai persalinan, Anda biasanya akan diberi hasil tes bilirubin bayi. Sekalipun hasilnya normal, Anda tetap harus memantau perkembangan bayi mengingat bilirubin bayi biasanya mencapai puncak tertinggi saat usianya 3 hingga 5 hari.

Kernikterus sendiri terjadi ketika kadar bilirubin bayi terlalu tinggi sehingga mampu menembus batasan antara saluran darah dengan jaringan otak. Kondisi ini hampir selalu berhubungan dengan jaundice yang parah atau tidak segera ditangani.

Penyebab bilirubin tinggi pada bayi yang jauh melampaui batas normal, yaitu:

  • Kerusakan organ hati
  • Hancurnya sel darah merah pada bayi, biasanya dikarenakan tipe darah ibu tidak sama dengan tipe darah bayi
  • Bayi yang lahir prematur, biasanya sebelum 37 minggu masa kehamilan
  • Produksi bilirubin yang meningkat tajam
  • Sindrom Gilbert
  • Terdapat sumbatan di saluran empedu

Beberapa bayi juga memiliki faktor risiko terkena jaundice parah yang mengarah pada kernikterus, di antaranya:

  • Ibu dan bayi tidak memiliki golongan darah yang sama
  • Bayi kekurangan glukosa-6-fosfat dehydrogenase (G6PD), enzim yang membantu sel darah merah bekerja sebagaimana mestinya
  • Bayi yang lahir dengan berat badan rendah
  • Bayi yang lahir prematur
  • Sepsis dan meningitis
  • Bayi yang memiliki warna kulit gelap sehingga kuning pada bayi sulit terdeteksi
  • Malas menyusu atau mengalami kesulitan dalam proses menyusu
  • Memiliki anggota keluarga yang pernah menderita penyakit kuning
  • Mengalami cedera akibat persalinan yang sulit

Meskipun demikian, bayi dengan faktor risiko di atas tetap bisa hidup sehat jika jaundice yang dideritanya cepat terdeteksi dan tertangani. Oleh karena itu, Anda sebaiknya tidak menunda untuk memeriksakan kadar bilirubin bayi ke dokter atau rumah sakit terdekat jika Anda mencurigai adanya tanda-tanda jaundice pada bayi.

Baca Juga

  • Inilah Faktor Penyebab Bayi Kuning yang Harus Anda Waspadai
  • Metabolisme Bilirubin Seimbang, Hidup Sehat dan Nyaman
  • 5 Manfaat dan Cara Menjemur Bayi yang Benar, Orangtua Perlu Tahu!

Apa itu kernikterus?

Kernikterus adalah kerusakan otak yang terjadi karena terlalu tingginya kadar bilirubin di dalam darah bayi. Kondisi ini dapat menyebabkan cacat pada bayi, misalnya cerebral palsy athetoid, tuli, kerusakan pada penglihatan, gigi, dan (terkadang) intelektual.

Gejala kernikterus yang biasanya terlihat pada bayi adalah:

  • Tubuh yang kaku, atau bahkan terlalu lunglai
  • Suara tangisan yang melengking dan terius-menerus
  • Pergerakan bola mata bayi yang aneh atau tidak terkoordinasi dengan baik
  • Tubuh bayi melengkung seperti busur panah, yakni kepala, leher dan tumit bengkok ke belakang, sedangkan bagian tubuh yang lain justru melengkung ke depan
  • Kejang
  • Terdapat benjolan di bagian ubun-ubun bayi

Baca juga: Perbedaan Penyakit Kuning pada Bayi dengan Kernikterus

kadar bilirubin bayi terlalu tinggi dapat menyebabkan kernikterus

Apa saja komplikasi akibat kernikterus?

Seperti telah diterangkan di atas, kernikterus yang disebabkan tingginya kadar bilirubin bayi bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, terutama kerusakan otak. Komplikasi akibat kernikterus itu sendiri, di antaranya adalah:

  • Kerusakan pendengaran atau kesulitan memproses suara
  • Masalah penglihatan
  • Gigi dan rahang yang tidak berkembang optimal
  • Gigi yang terlihat penuh noda
  • Masalah mobilitas karena terdapat kerusakan pada otak
  • Kelainan intelektual dan tumbuh kembang, misalnya disleksia
  • Gangguan spektrum autisme
  • Epilepsi
  • Kelainan pada fokus dan perilaku anak

Sama seperti jaundice, kernikterus pada bayi harus segera ditangani. Jika tidak, bukan tidak mungkin bayi akan berada dalam fase koma hingga meninggal dunia.

Bagaimana cara mengatasi bilirubin tinggi pada bayi?

Mungkin Anda pernah mendengar untuk menjemur bayi di bawah sinar matahari guna menurunkan kadar bilirubinnya. Namun, kondisi bilirubin tinggi pada bayi dengan kadar sedang hingga berat harus segera mendapat penanganan medis.

Berikut kadar bilirubin tinggi pada bayi sesuai usianya:

  • Lebih dari 10 mg/dL untuk bayi usia kurang dari 1 hari
  • Lebih dari 15 mg/dL untuk bayi usia 1-2 hari
  • Lebih dari 18 mg/dL untuk bayi usia 2-3 hari
  • Lebih dari 20 mg/dL untuk bayi usia lebih dari 3 hari

Baca juga: Bilirubin Normal pada Bayi, Orang Tua Perlu Batas Kadarnya

Penanganan yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar bilirubin tinggi pada bayi adalah:

1. Terapi sinar (fototerapi)

Terapi sinar dilakukan dengan menempatkan bayi di bawah sinar khusus untuk mengubah molekul bilirubin sehingga dapat dikeluarkan melalui urine dan tinja. Selama proses ini, bayi hanya diperbolehkan menggunakan popok dan pelindung mata.

2. Transfusi imunoglobulin

Jika bilirubin tinggi pada bayi menyebabkan bayi kuning akibat perbedaan rhesus golongan darah bayi dan ibu, maka kondisi ini bisa diatasi dengan transfusi imunoglobulin. Pemberian imunoglobulin (IVIg) dapat membantu mengurangi jumlah antibodi dari tubuh ibu yang menyerang darah bayi sehingga jaundice dapat teratasi.

3. Transfusi pergantian darah

Transfusi pergantian darah hanya dilakukan jika bayi mengalami penyakit kuning berat yang tidak bisa diatasi dengan cara lain. Cara ini dilakukan dengan mengambil sebagian kecil darah dari tubuh bayi kemudian menggantinya dengan darah donor yang prosesnya dilakukan secara berulang hingga kadar bilirubin normal.

Untuk mencegah komplikasi akibat bilirubin tinggi pada bayi, Anda bisa segera berkonsultasi dengan dokter ketika menemukan gejalanya dengan chat dokter di sini.  Download aplikasi SehatQ sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

kernikterusbilirubin

Ditulis oleh Asni Harismi

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved