logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Mental

3 Macam Tes Psikologi (Psikotes) dan Tips Sukses Mengikutinya

open-summary

Tes psikotes kerap jadi momok bagi anak sekolah, pencari kerja, atau orang-orang yang diduga mengalami gangguan psikologis. Apa, sih, tujuan psikotes?


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

2 Mei 2023

Tes psikologi (psikotes) adalah salah satu syarat melamar pekerjaan

Tes psikologi bertujuan untuk mendeteksi kelainan mental

Table of Content

  • Bagaimana bentuk tes psikologi?
  • Tips mengikuti psikotes
  • Hasil tes psikologi bukan ‘gagal’ atau ‘berhasil’

Psikotes alias tes psikologi tidak menjadi salah satu tahap yang harus Anda jalani dalam proses mencari kerja. Psikotes juga sering diadakan di sekolah-sekolah untuk mencari minat dan bakat masing-masing anak. Namun, tujuan tes psikologi ternyata bukan cuma itu. Tes psikotes tertulis maupun online juga kerap menjadi bagian dari evaluasi kejiwaan seseorang yang diduga memiliki masalah mental. Sebetulnya, apa tujuan di balik tes psikologi? Materi seperti apa yang menjadi tolok ukur dalam tes tersebut?

Advertisement

Apa itu tes psikotes?

Tes psikologis atau dikenal sebagai psikotes adalah dasar bagi para psikolog untuk mengenali kondisi kejiwaan dan karakter Anda.

Melalui berbagai tolok ukur yang dijabarkan lewat materi tes psikologi, psikolog dapat mengetahui kondisi kesehatan mental, kepribadian, tingkat kecerdasan (IQ), hingga mengetahui kekuatan dan kelemahan seseorang.

Dalam dunia kerja, tes psikologi digunakan untuk memprediksi performa kerja seseorang berdasarkan kepribadiannya.

Sementara dalam dunia medis, tes psikologi dilakukan untuk mendeteksi gangguan kejiwaan atau kelainan mental pada diri seseorang. Hasil psikotes juga membantu dokter memutuskan rencana terapi atau tindakan pengobatan seperti apa yang dapat diambil.

Bagaimana bentuk tes psikologi?

Tes psikologis kejiwaan bisa dilakukan di mana saja, misalnya di kantor, sekolah, hingga di rumah sakit.

Psikotes (tes psikologi) akan memakan waktu yang cukup panjang hingga berjam-jam dengan diselingi waktu istirahat.

Selama menjalani tes psikologi, Anda akan diminta menjawab soal dalam bentuk tes tertulis, maupun menjalani wawancara satu per satu dengan psikolog yang menangani Anda.

Meski terlihat acak, tes tertulis maupun wawancara yang dilakukan dalam tes psikologi memiliki standar baku internasional.

Ada banyak jenis tes psikologi yang dipilih berdasarkan kebutuhan serta tujuan dilaksanakannya tes tersebut. Beberapa jenis tes psikologi yang biasa dilakukan, antara lain:

1. Wawancara

Wawancara adalah inti dari tes psikologi yang Anda jalani. Lewat cara ini, psikolog akan mendapat gambaran jelas mengenai sikap dan kepribadian seseorang, beserta latar belakang orang tersebut.

Dalam sesi ini, Anda mungkin akan diminta untuk mengingat kembali mengenai riwayat pekerjaan atau kehidupan masa lalu, tergantung tujuan Anda melakukan psikotes (tes psikologi) tersebut (medis atau pekerjaan). Pewawancara juga mungkin saja menanyakan hal-hal pribadi yang sekiranya diperlukan.

Sesi wawancara biasanya berlangsung 1-2 jam, namun saat ini durasi itu itu bisa diperpendek lewat komputerisasi.

Sebelumnya pewawancara akan menanyakan biodata dan informasi dasar (misalnya soal keluarga dan pekerjaan terdahulu) secara langsung. Namun, data-data tersebut sekarang  bisa langsung diisi di lembar yang sudah didigitalisasi sebelum sesi wawancara dimulai.

2. Tes IQ

Tes ini bukan bertujuan untuk mengukur IQ Anda, melainkan hanya melihat komponen paling menonjol dalam kecerdasan Anda.

Terdapat dua jenis tes IQ yang biasa menjadi bagian psikotes adalah tes intelegensi dan asesmen neuropsikologis.

Tes intelejensia adalah tipe yang biasa Anda jumpai dalam tes psikologi dasar (terutama pada tes kerja) dan dilakukan dengan menggunakan skala Wechsler yang hanya membutuh waktu sekitar 1 jam untuk diselesaikan.

Tes skala Wechsler bisa dilakukan oleh orang yang berusia 16-69 tahun (WAIS-IV) atau anak-anak (WISC-IV). Ada empat subjenis tes skala Wechsler, yaitu:

  • Skala pemahaman verbal, mencakup persamaan, kosa kata, informasi, dan pemahaman.
  • Skala pemahanan perseptual, mencakup desain blok, pemahaman matriks, puzzle visual, dan melengkapi gambar.
  • Skala ingatan, mencakup rentangan angka, aritmatika, dan melengkapi angka/huruf.
  • Skala kecepatan, mencakup mencari simbol, memecahkan kode, dan pembatalan.

Sementara itu, asesmen neuropsikologis biasanya hanya diperuntukkan bagi mereka yang diduga mengalami masalah pada otak (misalnya ditandai dengan ti. Asesmen ini dilakukan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan psikologis dalam diri seseorang dengan lebih komprehensif sehingga dibutuhkan waktu hingga dua hari untuk menuntaskan tes ini.

Pada tes psikologis, penguji juga bisa melakukan penilaian kepribadian dan perilaku, namun kedua aspek ini cenderung bersifat subjektif. Selain itu, Anda juga bisa melakukan pendalaman untuk tujuan tertentu, misalnya mencapai prestasi tertentu di sekolah maupun promosi kerja.

3. Psikotes online

Psikotes online umumnya memiliki metode yang berbeda-beda tergantung dari siapa penyelenggaranya. Namun, melansir dari situs All Psychology, psikotes online dibagi menjadi tiga kategori:

  • Tes psikologi akademik, diambil langsung dari materi di situs web ini dan dirancang untuk menguji pengetahuan dan pemahaman Anda tentang prinsip dan teori psikologis.
  • Tes penilaian giagnostik, dikembangkan untuk membantu Anda agar lebih memahami kesehatan mental berdasarkan kategori umum psikopatologi dan penyakit mental. Harap diingat, metode online ini ini tidak dapat menggantikan penilaian diagnostik fisik oleh ahli kesehatan mental berlisensi.
  • Tes bantuan mandiri, dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan, komunikasi, tingkat stres, dan lain sebagainya. Tes ini akan memberikan skor dan interpretasi, namun harap gunakan sebagai panduan saja.

Baca Juga

  • 9 Cara Mengatasi Frustasi Secara Efektif yang Wajib Dicoba
  • 7 Cara PDKT Lewat Chat yang untuk Dekati Sang Pujaan Hati
  • Jenis Karakter Manusia: Sanguinis, Melankolis, Plegmatis, dan Koleris

Tips mengikuti psikotes

Mengikuti psikotes tidaklah sulit jika Anda melakukannya dengan tenang dan seksama. Tidak perlu khawatir, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda pelajari sebelum mengikuti tes psikotes:

1. Mulailah membaca soal tes dengan seksama

Setelah soal tes dibagikan, sempatkanlah beberapa menit untuk membaca cepat jenis-jenis soal, dan melihat berapa jumlah soal yang diberikan.

Hal ini dapat memudahkan Anda untuk mengatur strategi kecepatan menjawab setiap soalnya.

2. Tenangkan diri Anda

Sebagian besar tes memiliki persyaratan waktu. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menjawab pertanyaan secepat mungkin untuk menyelesaikan ujian sepenuhnya.

3. Pastikan tidak ada yang terlewat

Mulailah dengan pertanyaan paling mudah terlebih dahulu sebelum kembali menyelesaikan pertanyaan yang sulit di akhir tes.

Meskipun strategi ini mungkin berhasil untuk beberapa partisipan, tak jarang hal ini juga membuat Anda cenderung lupa untuk menjawab pertanyaan yang telah dilewati.

Pastikan Anda menandai dengan jelas pertanyaan yang belum dijawab agar tidak terlewatkan.

4. Eliminasi jawaban

Soal pilihan ganda sering kali dianggap menjadi hal yang mudah, padahal jika Anda tidak mengetahui materinya, Anda bisa saja kebingungan.

Ketika menemukan pertanyaan yang tidak Anda ketahui jawabannya, mulailah mengeliminasi setiap pilihan yang memungkinkan dengan hati-hati. 

5. Bacalah pertanyaan dengan hati-hati

Hal ini mungkin terdengar seperti nasihat yang sudah biasa. Namun, membaca setiap pertanyaan dengan hati-hati adalah salah satu strategi mengikuti tes yang paling penting pada psikotes jenis apa pun.

Ketika Anda mulai membaca pertanyaan, Anda mungkin terlalu cepat menyimpulkan jawaban sebelum selesai membaca pertanyaan hingga akhir.

Dampaknya, jawaban Anda yang seharusnya bisa diisi dengan sempurna menjadi salah karena informasi yang tidak lengkap.

Hasil tes psikologi bukan ‘gagal’ atau ‘berhasil’

Banyak contoh materi tes psikologi yang beredar di berbagai laman daring, Anda pun mungkin tergoda untuk berlatih demi mengetahui jawaban yang benar atas soal-soal psikotes (tes psikologi). Namun, hasil dari tes psikologi (psikotes) bukanlah dinyatakan sebagai ‘gagal’ atau ‘berhasil’.

Bagi para psikolog, psikiater, atau penguji tes psikologi, jawaban-jawaban Anda dalam tes psikologi hanya dipakai sebagai informasi untuk mengambil keputusan.

Anda mungkin gagal mendapatkan pekerjaan karena jawaban Anda terlihat tidak konsisten sehingga tidak memenuhi kriteria yang diinginkan perusahaan.

Tes psikologis kejiwaan bukanlah sesuatu yang harus Anda takuti, bahkan Anda tidak perlu belajar untuk menaklukkannya. Justru, jadikan tes tersebut sebagai wadah untuk mengeksplorasi diri agar para psikolog dapat mengetahui karakter dan potensi Anda sebenarnya.

Advertisement

kesehatan mental

Ditulis oleh Asni Harismi

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved