Puasa saat hamil muda sebetulnya boleh saja jika sudah diizinkan oleh dokter. Namun, hal ini tidak diwajibkan karena khawatir dapat menimbulkan sejumlah risiko.
2023-03-26 09:35:58
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Puasa saat hamil muda tidak diwajibkan
Memasuki bulan suci Ramadan, tidak jarang muncul pertanyaan mengenai apakah saat hamil muda boleh puasa atau tidak.
Advertisement
Sebab, sebagian ibu hamil di trimester pertama merasa sanggup untuk menjalankan puasa. Namun, di sisi lain, bumil mungkin merasa khawatir terhadap perkembangan calon bayinya.
Dalam memutuskan hal tersebut, penting untuk mempertimbangkan kondisi kesehatan ibu maupun janin karena pada momen ini, perubahan sedang gencar terjadi pada tubuh ibu.
Sebenarnya, puasa saat hamil muda boleh saja dilakukan asalkan sudah diizinkan oleh dokter. Namun, ibu hamil tidak diwajibkan menjalankan puasa Ramadan bila merasa tidak sanggup atau khawatir terjadi sesuatu pada janinnya.
Pasalnya, puasa dapat mempengaruhi kondisi tubuh ibu maupun janin. Berikut adalah beberapa risiko puasa bagi ibu hamil yang patut dipertimbangkan:
Ibu hamil membutuhkan lebih banyak energi daripada wanita biasa. Sementara itu, tubuh umumnya memiliki lebih sedikit energi saat berpuasa karena tidak mengonsumsi makanan dengan cukup.
Apalagi pada masa awal kehamilan, bumil sering kali mengalami morning sickness (mual dan muntah) yang bisa memperparah kondisinya.
Selain itu, puasa dapat menurunkan gula darah. Walau jarang terjadi, kondisi ini bisa menyebabkan hipoglikemia atau kondisi kadar gula darah terlalu rendah, yang ditandai dengan lemas, gemetar, berkeringat, atau sakit kepala.
Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa puasa di awal kehamilan berisiko membuat bayi lahir prematur dan
dengan berat badan lahir rendah daripada ibu hamil yang tidak berpuasa.
Sementara hasil penelitian lain dari Journal of Nutritional Science menyatakan bahwa tidak ditemukan perbedaan pertumbuhan bayi dan waktu kelahiran bayi pada ibu hamil yang berpuasa dan yang tidak. Namun, risiko ini juga bergantung pada kondisi kesehatan ibu hamil secara keseluruhan.
Selain penelitian terkait hamil muda boleh puasa, masih diperlukan riset lebih lanjut dan menyeluruh mengenai risikonya bagi ibu hamil serta janin.
Pada trimester 1 kehamilan (1-13 minggu), ibu hamil umumnya akan mengalami serangkaian keluhan kehamilan yang wajar terjadi. Mulai dari mual, muntah, lemas, pusing, tidak nafsu makan, serta tubuh yang masih terus beradaptasi dengan perubahan hormonal.
Jika memaksakan diri dengan anggapan “hamil muda boleh puasa” dalam kondisi tersebut, dikhawatirkan dapat membahayakan kondisi kesehatan ibu dan janin.
Mual dan muntah secara berlebihan yang dialami pada trimester awal kehamilan bisa menyebabkan kekurangan cairan. Dehidrasi pada ibu hamil ini dapat mempengaruhi fungsi kerja ginjal dan jumlah cairan ketuban yang mengelilingi bayi.
Ibu hamil muda berpuasa berpotensi menyebabkan kekurangan nutrisi untuk dirinya sendiri maupun janin. Padahal, nutrisi yang cukup dibutuhkan janin di awal masa pembentukan, pertumbuhan, dan penyempurnaan organ-organ tubuhnya.
Alih-alih puasa saat hamil trimester pertama, beberapa sumber menyatakan bahwa berpuasa saat hamil paling aman dilakukan saat usia trimester kedua kehamilan (4-7 bulan).
Pasalnya, usia kehamilan kurang dari 4 bulan dikhawatirkan masih rentan terjadi keguguran. Sedangkan pada kehamilan lebih dari 7 bulan, ibu hamil biasanya sering merasa lelah sehingga membutuhkan asupan makanan yang lebih banyak.
Namun, kondisi tersebut berbeda-beda untuk setiap ibu hamil. Karena itu, untuk memastikan bolehkah puasa saat hamil muda, kamu sebaiknya memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter kandungan.
Jika dokter menyatakan ibu cukup sehat dan kuat untuk menjalani puasa, kamu boleh menjalankannya dengan memastikan kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi dengan baik.
Baca Juga: 11 Sumber Nutrisi Terbaik untuk Ibu Hamil dan Standar Kebutuhan Gizi yang Harus Dipenuhi
Menjalani puasa saat hamil muda memang bukan suatu hal yang mudah. Berikut adalah tips aman menjalani puasa yang perlu dilakukan saat hamil muda:
Selama hamil, kebutuhan cairan tubuh ibu akan makin meningkat. Jadi, jika ingin menjalankan ibadah puasa, pastikan minum banyak air saat sahur dan berbuka puasa.
Ibu hamil perlu minum air putih setidaknya 8 gelas atau 2 liter per hari. Kamu bisa mengikuti aturan minum air putih saat puasa dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di bawah ini:
Kamu juga dapat memperbanyak konsumsi cairan melalui sayur-mayur, buah-buahan, sup, serta makanan berkuah lainnya. Jangan lupa juga untuk menghindari konsumsi makanan asin saat sahur karena bisa membuatmu cepat haus.
Salah satu tips aman menjalani puasa saat hamil muda ini penting untuk dilakukan supaya bisa mencegah dehidrasi saat puasa.
Kurangi konsumsi minuman berkafein, seperti teh, kopi, cokelat, dan minuman bersoda. Jenis minuman ini dapat mendorong lebih banyak cairan hilang dari tubuh dan memicu timbulnya sakit kepala.
Mengonsumsi kafein dalam jumlah besar selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko keguguran atau bayi dengan berat badan lahir rendah. Jadi, sebaiknya batasi asupan kafeinmu setiap hari.
Mengonsumsi makanan bergizi melalui asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral juga menjadi tips aman menjalani puasa saat hamil muda.
Jadi, pastikan kamu mengonsumsi sayur-mayur dan buah-buahan setiap harinya saat sahur dan berbuka puasa.
Selain itu, konsumsilah makanan yang mengandung asam folat, zat besi, dan kalsium karena penting untuk dipenuhi pada masa awal kehamilan. Kamu bisa mendapatkannya dari sayuran hijau, daging, telur, dan susu, maupun suplemen dari dokter.
Terkadang, puasa juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, terutama jika kamu langsung kembali tidur setelah sahur. Untuk menghindarinya, beri jeda waktu setidaknya 2 jam sebelum berbaring setelah makan. Kamu juga bisa mencoba untuk makan lebih sering dengan porsi kecil di luar jam puasa.
Makanlah secara perlahan ketika buka puasa, misalnya dengan mengonsumsi makanan ringan, seperti sup, lebih dulu. Makanan yang mengandung gula alami, seperti buah, juga bisa menjadi pilihan yang baik karena dapat memberikan energi.
Setelah itu, kamu bisa melanjutkan dengan mengonsumsi makanan utama yang tentu saja mengandung gizi baik untuk kehamilan.
Perhatikan berat badan saat sebelum dan sedang menjalani puasa. Pada trimester pertama kehamilan, kamu disarankan untuk meningkatkan berat badan sekitar 1-3 kilogram.
Jika terjadi penurunan berat badan, kamu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan supaya penyebabnya diketahui dengan pasti dan bisa segera ditangani.
Perubahan rutinitas, kekurangan asupan minuman dan makanan, serta perbedaan waktu untuk makan dan minum, bisa saja menyebabkan stres pada ibu hamil.
Oleh karena itu, kamu harus mengatur waktu istirahat dengan baik agar tidak menyebabkan stres dan mengganggu kondisi kesehatan. Kurangi juga kegiatan apa pun yang membuatmu merasa lelah.
Baca Juga: Wajib Tahu! 6 Tanda Ketika Ibu Hamil Harus Membatalkan Puasa
Jika kamu memutuskan untuk menjalani ibadah puasa saat hamil muda, lalu merasa sangat haus, mual, lemas, pusing, dan mau pingsan, sebaiknya segera batalkan puasa untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
Konsultasikan dengan dokter kandungan bila gejala-gejala tersebut tidak kunjung membaik. Kamu dapat bertanya pada dokter secara online di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ agar lebih praktis. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tidur siang saat hamil sangat dianjurkan. Sebab umumnya, ibu hamil memiliki kualitas tidur malam hari yang buruk, karena perut yang membesar.
Tips minum 8 gelas air putih saat puasa adalah dengan menggunakan rumus 2-4-2, yang terbagi saat berbuka puasa, makan malam hingga sebelum tidur, dan saat sahur.
Dokter sudah bisa mendeteksi kemungkinan down syndrome pada janin dalam kandungan lewat hasil USG di trimester pertama. Tes USG akan mengukur ketebalan cairan yang terletak di belakang leher bayi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved