GERD dan serangan jantung mungkin dapat menyebabkan nyeri dada yang nampak mirip sehingga orang yang mengalaminya bisa keliru. Oleh sebab itu, berikut perbedaan keduanya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
17 Apr 2020
Seorang wanita sedang mengalami nyeri dada
Table of Content
Asam lambung yang kembali naik bisa mengiritasi lapisan kerongkongan dan menyebabkan timbulnya heartburn. Kondisi ini menimbulkan rasa tidak nyaman seperti panas atau terbakar di dada yang merambat naik ke leher atau kerongkongan.
Advertisement
Jika refluks asam lambung ini hanya terjadi sesekali, maka tak ada yang perlu dikhawatirkan. Anda pun dapat mengatasi ketidaknyamanan tersebut dengan mengonsumsi obat maag atau obat untuk meredakan asam lambung yang dijual bebas.
Akan tetapi, jika gejala tersebut hingga mengganggu aktivitas maka ada kemungkinan Anda mengalami Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau penyakit asam lambung. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases Amerika Serikat, seseorang kemungkinan menderita GERD bila mengalami refluks asam lambung lebih dari dua kali dalam seminggu selama beberapa minggu.
Dr. dr. Nella Suhuyanly, Sp.PD-KGEH, dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi OMNI Hospitals Alam Sutera menyebutkan beberapa hal yang dapat menjadi faktor risiko GERD, seperti:
Bahkan beberapa faktor lain, seperti makan terlalu banyak atau makan terlalu malam, mengonsumsi makanan berlemak atau berminyak, dan memakai pakaian terlalu ketat dapat memperburuk keluhan GERD yang Anda rasakan. Selain heartburn, gejala lain yang mungkin Anda rasakan yaitu, nyeri dada, kembung, batuk atau tersedak ketika berbaring, sering bersendawa, sulit menelan, hingga cepat merasa kenyang.
Ketika mengalami serangan jantung, Anda juga dapat merasakan nyeri dada seperti terbakar yang mungkin nampak mirip dengan GERD. Akan tetapi, gejala kedua kondisi tersebut sebetulnya berbeda.
Memang ada beberapa penyakit yang menunjukkan gejala nyeri dada sehingga bisa membuat keliru. Oleh sebab itu, berikut cara membedakan nyeri dada akibat heartburn dan serangan jantung:
Gejala nyeri dada yang diakibatkan oleh heartburn meliputi:
Sementara itu, gejala nyeri dada yang disebabkan oleh serangan jantung memiliki karakteristik sebagai berikut:
Dari poin-poin tersebut, dapat terlihat bahwa keduanya tentu berbeda. Karena tak ada kondisi keluhan yang dapat dinyatakan aman, maka dr. Nella menyarankan jika ada keluhan GERD sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter. Selain itu, Anda juga harus memeriksakan diri ke dokter, jika perubahan gaya hidup atau konsumsi obat-obatan sederhana yang dilakukan tak mampu meredakan gejala refluks asam lambung.
Baca Juga
Sebab jika tak segera diatasi, kondisi tersebut bisa menyebabkan berbagai masalah baru, seperti radang kerongkongan jangka panjang (esophagitis), penyempitan esofagus, ketidaknormalan sel-sel esofagus yang bisa menyebabkan kanker, dan bahkan bisa menyerang pita suara, tenggorokan, juga paru-paru.
Sementara itu, karena serangan jantung merupakan kondisi darurat medis, tentu saja harus segera mendapat pertolongan. Sebab bila tak segera mendapat pertolongan, maka kondisi ini bisa mengancam nyawa orang yang mengalaminya.
Narasumber:
Dr. dr. Nella Suhuyanly, Sp.PD-KGEH
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatolog
OMNI Hospitals Alam Sutera
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Minuman untuk asam lambung ternyata cukup beragam untuk dikonsumsi. Mulai dari teh herbal hingga yogurt, manfaatnya baik untuk penderita asam lambung.
6 Jan 2020
Batuk sampai muntah dapat disebabkan oleh rokok, infeksi pernapasan, hingga obat-obatan tertentu. Anak batuk sampai muntah juga bisa terjadi karena infeksi.
7 Okt 2020
Muntah tidak selalu buruk, justru itu merupakan salah satu bentuk pertahanan ketika ada hal asing masuk ke tubuh atau sinyal terjadinya infeksi atau penyakit kronis. Warna muntah pun bisa berbeda-beda, seperti muntah kuning, hijau, hingga yang tidak berwarna sekalipun. Tetapi arti warna muntah bisa menjadi indikator kesehatan anda
14 Jun 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved