Penyebab bisul pada bayi sebenarnya tidak berbeda dari orang dewasa. Kondisi ini sama-sama disebabkan oleh infeksi bakteri dan bisa diobati dengan cara alami maupun menggunakan obat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
9 Sep 2023
Penyebab bisul pada bayi adalah bakteri staphiloccus yang masuk melalui kulit yang terbuka
Table of Content
Kondisi kulit bayi yang masih sensitif dan sistem pertahanan tubuhnya yang belum terbentuk sempurna, membuatnya mudah terkena infeksi bakteri di kulit. Infeksi tersebut bisa menyebabkan munculnya bisul pada bayi.
Advertisement
Bisul (abses) bayi bisa menimbulkan rasa sakit, sehingga membuat bayi menjadi rewel. Meski begitu, benjolan merah ini sebenarnya bukan kondisi yang berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu.
Baca Juga
Banyak yang menganggap bahwa bisul akibat terlalu banyak konsumsi protein. Itu sebabnya sampai muncul anggapan bahwa telur, yang notabene tinggi protein, adalah makanan penyebab bisul yang paling umum.
Padahal, bisul karena kelebihan protein adalah mitos. Bisul di kepala bayi disebabkan oleh infeksi bakteri staphylococcus di area folikel rambut. Folikel rambut terletak di bawah kulit dan pada semua bagian tubuh yang berambut.
Dikutip dari Children's National, ada tiga jenis infeksi yang bisa terjadi pada folikel rambut yakni Folikulitis, Furuncle dan bisul.
Folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut yang selanjutnya menyebabkan kondisi furuncle atau infeksi folikel rambut yang telah masuk ke lapisan kulit dalam dan membentuk kantung nanah (abses) berwujud benjolan merah .
Kantung nanah (abses) ini dikenal dengan bisul, yakni sekelompok folikel rambut yang terinfeksi dengan nanah di mana karbunkel lebih besar dari furunkel. Kulit yang tidak sengaja terbuka akibat luka, gesekan, atau gigitan serangga, bakteri masuk dan menginfeksi tubuh. Saat infeksi ini terjadi, sistem kekebalan tubuh akan merespons dengan mengirim sel darah putih, untuk melawan bakteri tersebut.
Campuran antara bakteri yang mati, sel-sel kulit dan sel darah putih itu kemudian akan menumpuk dan menjadi bisul.
Karena hampir semua bagian tubuh kita memiliki rambut, maka bisul tidak hanya bisa terjadi di kepala.
Area yang paling sering mengalami bisul adalah bagian yang terjadi banyak gesekan dan sering berkeringat, seperti leher, wajah, paha, ketiak, dan bokong.
Selain itu, ada beberapa kondisi yang membuat bayi lebih rentan terkena bisul, di antaranya:
Bisul adalah infeksi yang dapat menular melalui sentuhan langsung, maupun pakaian, handuk, atau barang lain yang digunakan secara bersamaan. Untuk mencegah penularan, pastikan Anda mencuci tangan setiap selesai bermain dengan bayi.
Selain itu, gunakan handuk yang berbeda, khusus untuk bayi. Cuci bersih pakaian, seprai, dan handuk secara rutin menggunakan mesin cuci atau air hangat, apabila Anda mencucinya dengan tangan.
Anda juga perlu mengganti kain kasa atau kapas yang digunakan untuk menutupi bisul pada bayi secara berkala, dan segera membuangnya ke tempat sampah yang tertutup. Saat bisul pada bayi mulai pecah, pastikan nanah yang keluar tidak menyentuh atau menyebar ke bagian tubuh bayi yang lain.
Baca Juga
Meski bisa sembuh dengan sendirinya, ada beberapa cara mengatasi bisul di kepala bayi yang bisa Anda lakukan untuk mempercepat penyembuhannya. Sejumlah tindakan yang dapat Anda lakukan, antara lain:
Mengompres bisul bayi dengan handuk dan air hangat, dapat membantu bisul terbuka, sehingga nanah keluar dan bisul pun sembuh. Kompres bisul selama beberapa kali sehari, dan selalu cuci tangan Anda sebelum maupun sesudah mengompresnya.
Menjaga kebersihan merupakan langkah penting untuk menyembuhkan bisul bayi. Pasalnya, bakteri penyebabnya dapat dengan mudah menyebar ke area tubuh yang lainnya.
Saat pecah, Anda harus membersihkan bisul dan permukaan kulit di sekitarnya dengan kapas yang sudah dicelupkan ke antiseptik. Setelah itu, keringkan area bisul dan tutup dengan kain kasa atau plester luka, agar anak tidak menyentuh area bisul atau menggaruknya.
Segera cuci pakaian, handuk, sprei hingga selimut yang bersentuhan dengan nanah atau darah bisul bayi agar bakteri tidak menyebar. Pastikan juga Anda mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan bisul bayi.
Jika bisul yang dialami bayi cukup banyak dan berjumlah parah, dokter dapat meresepkan obat antibiotik baik obat topikal seperti salep bisul untuk bayi maupun obat oral yang aman untuk diminum.
Apabila pengobatan lain tidak juga berhasil menghilangkan bisul pada bayi, salah satu cara yang mungkin akan diambil dokter untuk mengeluarkan nanah dengan cara drainase.
Saat melakukan drainase, dokter akan membuat sedikit sayatan pada bisul, agar nanah di dalamnya dapat keluar.
Pastikan bayi mandi dengan teratur dan menggunakan pakaian yang bersih setiap hari. Ajarkan juga bayi untuk biasa mencuci tangan dengan sabun agar tidak ada penyebaran bakteri ke bagian tubuh lainnya.
Bisul umumnya akan pecah dengan sendirinya. Namun, jika bisul tidak juga pecah, maka Anda tidak disarankan untuk memecahkannya sendiri. Pasalnya, hal tersebut akan membuat bayi kesakitan.
Segera hubungi dokter apabila bisul pada si Kecil tidak kunjung sembuh, meski sudah diobati di rumah. Perawatan dokter juga diperlukan, apabila bisul muncul disertai demam pada anak. Sebab, demam dapat menjadi pertanda adanya infeksi di aliran darahnya.
Jika bisul terus muncul, meski sudah sempat hilang, hal tersebut bisa menandakan adanya gangguan tertentu pada kulit bayi. Sehingga, Anda perlu memeriksakannya ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.
Bisul bayi bisa membuat Si Kecil merasa tidak nyaman dan rewel. Berikut ini cara mencegah bisul pada bayi yang bisa Anda lakukan.
Selamat mencoba berbagai cara di atas, untuk mengatasi bisul pada anak Anda. Semoga Si Kecil lekas sembuh!
Bisul bayi merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri staphilococcus. Bisul dapat menular ke orang lain maupun ke area tubuh yang lain. Untuk mengatasinya Anda dapat mengompresnya dengan air hangat, menjaga kebersihannya, memberikan antibiotik, hingga menjalani prosedur drainase oleh dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Pusar bayi bau dan berair bisa menandakan infeksi akibat jamur atau bakteri. Jika tidak segera ditangani, hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan serius.
4 Sep 2023
Berat badan bayi baru lahir adalah salah satu indikator yang cukup penting agar dokter bisa memantau perkembangan dan pertumbuhannya kelak. Namun, berat badan saat ia lahir bukan menjadi patokan berat badannya saat dewasa nanti.
14 Jun 2019
Katarak pada bayi bisa berpengaruh terhadap penglihatannya. Semakin dini untuk dikenali, semakin awal pula tindakan yang tepat bisa dilakukan sehingga tingkat keberhasilan operasi semakin tinggi.
20 Mei 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved