Penyebab biduran adalah reaksi alergi terhadap pemicu, seperti makanan, bulu binatang, lateks, serbuk sari, dan lainnya sehingga timbul gejala, seperti bentol merah dan gatal. Meski bisa sembuh sendiri, ada beberapa cara mengobati biduran agar tidak kambuh lagi yang ampuh dilakukan.
3.33
(97)
8 Agt 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Biduran sering kambuh akan menimbulkan rasa gatal
Table of Content
Biduran adalah suatu kondisi kulit terasa gatal disertai bentol merah seperti pulau-pulau yang menyebar pada kulit. Dikenal pula dengan urtikaria, kondisi ini dapat muncul pada area kulit wajah, lengan, badan, atau kaki. Mengetahui penyebab biduran dapat membuat penderita lebih waspada untuk menghindarinya, serta mendapatkan pengobatan yang tepat.
Advertisement
Biduran disebabkan oleh reaksi alergi terhadap suatu paparan pemicu, seperti makanan, bulu binatang hewan peliharaan, lateks, hingga obat-obatan.
Ketika Anda mengalami reaksi alergi, tubuh akan melepaskan histamin ke dalam darah. Histamin adalah senyawa kimia yang dikeluarkan tubuh dalam upaya untuk melawan infeksi yang terjadi.
Pada kebanyakan orang, proses pelepasan histamin akan memicu munculnya gejala reaksi alergi, seperti rasa gatal, pembengkakan, dan lainnya.
Adapun berbagai pemicu yang menyebabkan biduran dapat terjadi adalah sebagai berikut.
Salah satu penyebab biduran sering kambuh bisa berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Ada banyak jenis makanan yang bisa memicu biduran. Tiap orang biasanya punya pemicu yang berbeda-beda.
Jenis makanan yang sering memicu biduran antara lain kacang tanah, udang, telur, kerang, atau buah beri.
Selain itu, biduran juga dapat dipicu oleh sejumlah bahan makanan tambahan, termasuk zat pewarna buatan dan pengawet.
Jika kekambuhan biduran disebabkan oleh alergi makanan, biasanya gejala muncul, seperti bentol merah dan gatal, akan langsung muncul sesaat setelah Anda mengonsumsi makanan pemicu alergi.
Akan tetapi, ada pula yang memerlukan waktu beberapa jam sebelum muncul gejala.
Bila mencurigai alergi makanan sebagai pemicu biduran kambuh, maka perhatikan konsumsi jenis makanan Anda dan segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat resep.
Bagi orang yang punya alergi lateks, mengonsumsi pisang, kiwi, atau mangga bisa memicu munculnya biduran di kulit. Gejala biasanya akan muncul 12-24 jam setelah mengonsumsi makanan penyebab alergi.
Zat aditif pada makanan, suplemen, bahan baku kosmetik, hingga bahan baku pasta gigi, bagi beberapa orang bisa menjadi penyebab biduran kambuh.
Sama seperti biduran yang timbul akibat alergi lateks, gatal dan bentol-bentol akibat paparan bahan kimia biasanya akan timbul 12-24 jam setelah kontak terjadi.
Bagi beberapa orang, obat-obatan, seperti antibiotik, ibuprofen, dan aspirin, dapat menjadi penyebab biduran sering kambuh.
Jika kekambuhan biduran disebabkan oleh konsumsi obat, durasi munculnya gejala bisa sangat bervariasi, mulai dari segera, berhari-hari, hingga berminggu-minggu setelah Anda mengonsumsi obat tersebut.
Penyebab biduran bisa muncul segera dalam hitungan menit ketika Anda terpapar udara yang sangat dingin maupun panas. Perubahan suhu tiba-tiba, dari dingin ke panas, secara tiba-tiba juga dapat membuat biduran kambuh.
Bagi beberapa orang, sinar matahari berlebih juga bisa menjadi penyebab biduran sering kambuh dalam hitungan menit, setiap mereka terpapar panasnya sinar matahari secara berlebihan.
Namun, kondisi tersebut bukan berarti Anda alergi terhadap paparan suhu dingin atau panas. Menurut seorang ahli alergi dan imunologi dari Los Angeles, kondisi ini lebih kepada masalah kulit yang sangat sensitif dengan berbagai cuaca di luar ruangan.
Untuk mencegahnya, Anda tidak perlu sepenuhnya menghindari udara luar, tetapi dapat menggunakan perlindungan ekstra, seperti mengenakan baju lengan panjang, syal, atau topi.
Dokter biasanya akan meresepkan obat antihistamin, agar tubuh dapat terlindungi dari perubahan udara yang terjadi.
Dengan demikian, Anda bisa menikmati musim panas maupun musim dingin tanpa khawatir akan terkena biduran yang kambuh.
Jika penyebab biduran sering kambuh dalam kurun waktu sebulan atau lebih (kronis), bisa jadi pertanda kondisi medis tertentu yang sedang dialami.
Pasien dengan penyakit lupus, limfoma, penyakit tiroid, hepatitis, penyakit autoimun, maupun HIV sama-sama memiliki gejala gatal-gatal mirip biduran. Biduran kronis umumnya dapat diatasi dengan bantuan obat-obatan.
Sebuah riset membuktikan stres berlebihan dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun sehingga lebih rentan terkena masalah kulit, termasuk biduran.
Pasalnya, saat penyebab biduran satu ini membuat tubuh memproduksi hormon adrenalin lebih banyak dari biasanya.
Adrenalin akan memicu timbulnya bentol merah dan gatal muncul, tetapi biasanya akan hilang dalam kurun waktu 30-60 menit.
Selain itu, stres yang berkaitan dengan gangguan kecemasan dapat menimbulkan gatal-gatal pada tubuh orang yang mengalami biduran.
Hal tersebut memancing keinginan untuk menggaruk bentol yang terdapat di kulit, sehingga menyebabkan biduran semakin menyebar.
Saat Anda menggunakan pakaian yang terlalu ketat, tas yang terlalu berat, atau bahkan gelang atau kalung yang terlalu sempit, biduran dapat kambuh 4-24 jam setelahnya.
Produksi keringat berlebih juga dapat menjadi tanda biduran akan muncul. Namun, bukan berarti keringat menjadi penyebab biduran kambuh.
Bagi beberapa orang, berkeringat merupakan pertanda naiknya suhu tubuh. Kondisi ini umum terjadi saat Anda berolahraga atau mandi air panas.
Saat berkeringat, tubuh akan memproduksi asetilkolin. Asetilkolin adalah suatu zat kimia dalam tubuh yang dapat memicu pemecahan sel.
Pada beberapa orang, produksi asetilkolin tersebut dapat mempengaruhi sel kulit, sehingga menimbulkan iritasi, kemerahan, serta bentol-bentol gatal.
Pada kasus urtikaria kronis, yakni yaitu lebih dari 6 minggu, infeksi bakteri sering kali menjadi penyebab biduran kambuh. Bakteri penyebab biduran, yakni Helicobacter pylori, yang kerap ditemukan pada lambung, saluran kemih, cacingan, dan gigi berlubang.
Setelah mengetahui penyebab biduran kambuh, Anda bisa mencari pengobatan yang paling tepat untuk kondisi ini.
Biduran memang bisa hilang sendiri tanpa pengobatan, tetapi Anda perlu melakukan beberapa cara untuk mempercepat penyembuhannya.
Berikut adalah berbagai cara mengobati biduran agar tidak kambuh lagi yang ampuh.
Salah satu cara mengobati biduran agar tidak kambuh lagi adalah dengan mandi air dingin. Mandi air dingin bisa membantu meredakan gatal di kulit akibat biduran.
Meski begitu, jangan gunakan air yang terlalu dingin karena bisa memicu keluarnya adrenalin sehingga akan memperparah kondisi biduran yang dialami.
Jadi, pastikan suhu air yang digunakan cukup sejuk tanpa membuat Anda kedinginan.
Untuk meredakan gatal dan bentol, Anda bisa menempelkan kompres dingin pada area kulit yang mengalami biduran.
Bungkus es batu dengan handuk halus dan kompres biduran sebanyak beberapa kali dalam sehari.
Namun, Anda tidak bisa melakukan cara mengobati biduran agar tidak kambuh lagi apabila biduran disebabkan oleh udara dingin.
Cara mengobati biduran yang sering kambuh dengan ampuh adalah menggunakan krim kulit yang mengandung mentol atau calamine.
Mengoleskan krim yang mengandung mentol atau calamine 1% sudah terbukti ampuh meredakan gatal-gatal di kulit. Krim ini bisa dibeli tanpa resep di apotek.
Cara mengobati biduran yang sering kambuh tentu dengan menghindari hal-hal yang berisiko memicu kemunculan gejalanya.
Misalnya, apabila kondisi ini dipicu oleh makan udang, maka jangan mengonsumsinya walaupun Anda menyukai makanan tersebut.
Cara mengobati biduran yang sering kambuh adalah mengenakan pakaian longgar agar membantu kulit lebih mudah bernapas dan mengurangi gesekan antarpermukaan kulit.
Dengan demikian, proses penyembuhan akibat biduran bisa lebih cepat terjadi.
Obat antihistamin bisa jadi cara mengobati biduran agar tidak kambuh lagi yang efektif.
Beberapa obat antihistamin yang paling sering digunakan untuk mengobati biduran adalah loratadine, cetirizine, diphenhydramine, dan fexofenadine.
Sebagian obat tersebut ada yang hanya bisa didapatkan lewat resep dokter. Maka dari itu, sebaiknya Anda memeriksakan kondisi Anda ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui obat biduran yang bisa digunakan.
Pada kondisi biduran yang parah atau tidak ampuh dengan antihistamin, obat jenis steroid, seperti prednisolone, mungkin dapat jadi pilihan. Kendati demikian, obat ini tidak bisa dibeli secara bebas dan perlu resep dokter untuk mendapatkannya.
Baca Juga
Biduran sebenarnya bukan kondisi berbahaya. Meski gejala dapat hilang dengan sendirinya, beberapa orang mungkin mengalami kekambuhan kondisi yang cukup mengganggu.
Biduran yang sering kambuh disebut juga sebagai biduran kronis. Pengidap biduran kronis bisa merasakan gejala hingga lebih dari 6 minggu lamanya. Kondisi ini pun akan sering kambuh dalam beberapa bulan atau tahun.
Jika sering mengalami biduran yang kambuh, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit. Hal ini juga berlaku walaupun kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya.
Dokter akan memeriksa gejala dan riwayat kekambuhan biduran yang Anda alami secara rinci.
Dengan demikian, Anda bisa mengantisipasi pemicunya agar biduran tidak kambuh lagi serta memberikan rekomendasi cara mengobati biduran agar tidak kambuh lagi.
Jika masih punya pertanyaan seputar penyebab biduran sering kambuh, coba tanyakan langsung dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Caranya, unduh sekarang melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Muncul rasa gatal di kaki saat olahraga memang sangat mengganggu. Ketika kaki mulai gatal, Anda jadi tidak dapat bergerak segesit biasanya. Meski bukan hal yang perlu dikhawatirkan, kondisi ini bisa jadi tanda kondisi medis tertentu. Lantas, apa penyebabnya? Kenali berbagai penyebabnya serta cara mengatasinya.
Gusi gatal bisa disebabkan oleh berbagai macam hal mulai dari alergi hingga masalah pada area gigi dan mulut. Cara mengatasi gusi gatal adalah dengan pengobatan alami dan berkonsultasi dengan dokter.
Bayi yang mengalami ruam popok, gejala utamanya adalah kemerahan atau gatal di permukaan kulit area popoknya. Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai hal, tetapi umumnya disebabkan oleh iritasi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Rahmita Dewi
Dijawab oleh dr. Sylvia V
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved