Introspeksi diri bertujuan membentuk pribadi yang lebih baik dan tidak dihantui perasaan bersalah di masa lalu. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membantu Anda melakukan introspeksi diri.
4.67
(12)
27 Mei 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Seorang wanita sedang berpikir
Table of Content
Mengisi waktu untuk diri sendiri alias me-time bukan hanya bisa dilakukan dengan menonton serial drama atau tidur sepanjang hari. Anda sebaiknya juga menggunakan waktu luang tersebut untuk melakukan introspeksi diri.
Advertisement
Introspeksi diri adalah tindakan melihat ke dalam pikiran maupun perasaan Anda sendiri. Ketika melakukan introspeksi diri, Anda akan banyak melihat ke belakang mengenai hal-hal yang sudah Anda lakukan, baik itu positif maupun negatif.
Bukan, tujuan introspeksi diri bukanlah mengungkit masa lalu dan tenggelam di dalamnya. Sebaliknya, hal ini dilakukan dengan tujuan mengevaluasi perilaku kita sehingga kita dapat berdamai dengan diri sendiri maupun memperbaiki hubungan dengan orang lain.
Introspeksi diri adalah cara utama untuk menilai kekurangan dan kelebihan diri kita sendiri yang akan dilihat oleh orang lain. Oleh karena itu, Anda harus melakukannya secara sadar dan jujur agar mendapatkan manfaat dari introspeksi diri, seperti:
Introspeksi diri seharusnya melahirkan pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Sayangnya, ada pula orang yang justru jatuh ke lubang yang salah ketika selesai mengevaluasi dirinya sendiri.
Para psikolog membagi introspeksi diri ke dalam dua tipe, yaitu:
Refleksi adalah bentuk introspeksi diri yang positif. Dengan melakukan refleksi diri, orang tersebut akan menghargai setiap pemikiran maupun tindakan yang telah dilakukannya.
Tak hanya itu, refleksi juga akan membuat seseorang dapat menerima dan belajar dari kesalahan yang mereka perbuat. Pada akhirnya, refleksi diri akan melahirkan pribadi yang lebih baik dan lebih sadar akan kemampuan dan ketidakmampuan dirinya sendiri.
Ruminasi adalah bentuk introspeksi diri negatif dan berkebalikan dengan refleksi diri. Ketika melakukan ruminasi, seseorang cenderung melebih-lebihkan kegagalan yang dialaminya sehingga ia meragukan diri sendiri dan menilai dirinya lebih rendah dari orang lain.
Ruminasi inilah yang harus dihindari dalam introspeksi diri. Jika Anda merasa terjebak pada ruminasi diri, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi dampak negatifnya, yaitu:
Anda tentu tidak ingin fokus pada refleksi ketimbang ruminasi saat melakukan introspeksi diri, bukan? Nah, untuk itu, ada tips dari psikolog tentang cara melakukan introspeksi yang benar, yaitu:
Jangan terlalu sering menyalahkan diri sendiri atas kesalahan apa pun yang Anda pernah lakukan di masa lalu. Apabila Anda tidak 100 persen jujur dengan diri sendiri terkait hal yang tengah terjadi, atau cara Anda berperilaku selama ini, proses membantu diri sendiri pun akan menjadi sulit dilakukan.
Terkadang, kebiasaan buruk memang sulit untuk disingkirkan. Anda tak harus melakukan perubahan dalam sekejap. Jika ada resolusi dan tujuan tak tercapai, Anda tak perlu menyalahkan diri sendiri. Maafkanlah diri sendiri walau terkadang membuat kesalahan.
Jika Anda merasa memiliki sifat dermawan, lalu tidak memberi bantuan pada orang lain sesekali, hal itu tidak akan mengubah sifat Anda. Memprioritaskan diri Anda bukanlah hal yang salah selagi Anda tidak melakukan hal yang negatif.
Misalnya ketika Anda sudah tidak merokok selama 10 tahun, kemudian kembali merokok hari ini, jangan melihat diri Anda sebagai orang yang gagal karena Anda pernah berhasil menahan diri selama 10 tahun dan bisa melakukannya lagi di kemudian hari.
Sesekali melakukan kesalahan adalah hal yang manusiawi, jadi janganlah melebih-lebihkan kesalahan yang dibuat tersebut. Sebab, pada akhirnya, kita semua adalah manusia. Dan sangat manusiawi jika kita melakukan kesalahan.
Sebagai manusia, tentu kita sering menjalankan banyak kebiasaan. Beberapa kebiasaan tersebut bermanfaat, namun sebagian lagi bisa saja merugikan diri sendiri dan orang lain.
Dalam melakukan proses introspeksi dan refleksi diri, Anda perlu mengenali dan mengelompokkan kebiasaan yang sering dilakukan. Dengan mempelajari kebiasaan-kebiasaan tersebu. Anda bisa menghilangkan kebiasaan yang tak bermanfaat, sekaligus menambah kebiasaan sehat dan positif.
Sebenarnya, cara refleksi atau introspeksi diri tiap individu dapat berbeda-beda. Memulainya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu bisa dilakukan. Beberapa contoh pertanyaan saat refleksi diri, yaitu:
Baca Juga
Saat melakukan introspeksi diri, cobalah sejajarkan antara impian dengan usaha yang Anda lakukan alias realistis. Jangan menggantungkan cita-cita setinggi langit bila Anda memang tidak bisa mencurahkan usaha secara maksimal agar ekspektasi diri juga tidak terlalu tinggi.
Introspeksi dan refleksi diri menjadi bagian penting dalam memahami dan mempelajari fenomena hidup. Beberapa orang mungkin sulit melakukannya di awal. Namun, dengan sedikit latihan, refleksi diri dapat menjadi senjata Anda untuk terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.
Jangan biarkan keraguan menghalangi Anda dalam meraih mimpi tersebut. Ketika Anda sudah berusaha yang terbaik, namun belum mendapat hasil yang Anda inginkan, cobalah introspeksi diri dengan mengingat poin-poin di atas.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Self loathing adalah perasaan membenci diri sendiri. Pengalaman buruk di masa lalu maupun sering direndahkan orang lain menjadi faktor penyebab munculnya rasa benci terhadap diri sendiri.
Self talk adalah bentuk dialog dengan diri sendiri yang dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar. Umumnya situasi ini akan mengungkap pikiran dan kepercayaan.
Emosi tidak stabil bisa disebabkan karena depresi dan gangguan bipolar. Menjaga pola hidup sehat merupakan salah satu cara untuk mengatasinya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Rahmita Dewi
Dijawab oleh dr. Sylvia V
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved