Mental breakdown adalah kondisi stres berat yang membuat seseorang kesulitan menjalankan aktivitas seperti biasa. Orang yang mengalami kondisi ini akan sulit bekerja serta mengubah pola makan maupun pola tidurnya secara drastis.
4.75
(155)
27 Feb 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Mental breakdown adalah kondisi stres paling berat yang dapat mengganggu keseharian
Table of Content
Mental breakdown adalah kondisi stres berat yang menimpa seseorang hingga ia tidak bisa menjalankan fungsi normalnya sebagai manusia. Istilah ini sendiri sebenarnya sudah tidak lagi digunakan di dunia medis, karena dirasa kurang spesifik.
Advertisement
Dulu, istilah mental breakdown memang digunakan untuk menggambarkan serangakaian penyakit mental seperti depresi, gangguan kecemasan, atau stres akut. Namun sekarang, istilah ini lebih sering digunakan secara awam untuk menggambarkan kondisi seseorang yang sedang merasakan gejala stres secara intens hingga tidak bisa berfungsi dengan baik.
Karena mental breakdown bukanlah bagian dari penyakit mental yang spesifik, maka orang yang mengalaminya pun biasanya tidak memiliki gejala yang terlalu spesifik, selain memang kesulitan untuk berkegiatan sehari-hari. Meski begitu, beberapa kondisi di bawah ini pun dapat dilihat sebagai tanda seseorang sedang mengalami kondisi yang juga dikenal dengan nervous breakdown ini:
Orang yang mengalami mental breakdown, biasanya tidak akan terlihat jauh berbeda dengan penderita gangguan kecemasan atau depresi. Saat hal ini terjadi, Anda mungkin akan merasa ingin terus menangis atau bahkan menangis secara tiba-tiba tanpa pemicu yang jelas dan tidak bisa berhenti.
Beberapa orang lainnya juga dapat merasakan rasa percaya dirinya turun drastis dan merasa dirinya tidak berharga. Mengalami kondisi ini, rupanya juga memicu penderitanya merasa bersalah terhadap segala hal yang terjadi di hidupnya.
Perubahan pola tidur yang drastis juga perlu diperhatikan sebagai ciri mental breakdown. Orang yang sedang mengalami mental breakdown, bisa saja tidur terus-menerus, hingga tidak ingin masuk kerja atau sekolah.
Sebaliknya, kondisi yang sama juga bisa menyebabkan insomnia. Mereka akan kesulitan untuk tidur. Sebab, otak mereka tidak bisa rileks dan terus-menerus memikirkan masalah yang sedang dialami, tanpa mendapatkan solusi.
Lelah yang dimaksud dicsini tentu bukanlah rasa lelah biasa yang bisa mampir pada setiap orang. Rasa lelah yang terjadi saat mental breakdown, biasanya terasa sangat berat dan membuat Anda benar-benar tidak bisa beraktivitas seperti biasa.
Bahkan, hal yang biasanya Anda anggap menyenangkan, akan terasa melelahkan saat dilakukan sehingga kehilangan daya tariknya. Contohnya adalah seks. Seperti yang kita tahu, stres bisa membuat seseorang kehilangan gairahnya.
Sama seperti perubahan pola tidur, perubahan pola makan secara drastis juga bisa terjadi pada orang yang sedang mengalami mental breakdown. Nafsu makan bisa menurun secara drastis atau sebaliknya, meningkat begitu tajam.
Meski asal gangguan di tubuh Anda asalnya dari psikis, tapi hal ini bisa merembet ke gangguan fisik dan memicu berbagai penyakit, seperti sakit kepala dan sakit perut. Sakit fisik ini biasanya akan datang secara tiba-tiba dan tidak diketahui asal muasalnya.
Saat mengalami mental breakdown, Anda akan terlihat linglung dan sulit fokus. Seolah-olah, otak sedang berkabut dan tidak dapat berpikir jernih. Pada kasus yang parah, mental breakdown juga bisa menyebabkan disorientasi dan bahkan hilang ingatan sementara.
Sesak napas adalah ciri dari banyak gangguan mental, terutama gangguan kecemasan. Selain sesak, napas yang tersengal-sengal secara tiba-tiba juga bisa menandakan Anda sedang mengalami mental breakdown.
Selai ketujuh ciri di atas, beberapa kondisi di bawah ini juga bisa dirasakan orang yang sedang mengalami mental breakdown.
Pada kondisi mental breakdown yang parah dan tidak segera teratasi, juga bisa muncul gejala psikosis, seperti halusinasi, delusi, hingga paranoid.
Baca Juga
Mental breakdown biasanya dipicu oleh gangguan kejiwaan yang memang sebelumnya sudah ada. Namun, stres yang timbul akibat peristiwa sehari-hari juga bisa memicu seseorang mengalami kondisi ini.
Stres ini bisa bersifat kronis. Artinya, tekanan tersebut sebenarnya merupakan tumpukan dari kejadian-kejadian di masa lalu yang lama-kelamaan menumpuk. Saat orang tersebut sudah tidak bisa menampungnya, maka ia akan “meledak”.
Peristiwa besar secara tiba-tiba juga bisa memicu reaksi stres akut yang membuat seseorang merasakan stres teramat berat dalam waktu singkat. Beberapa contoh peristiwa yang bisa memicu kondisi mental ini di antaranya:
Agar kondisi ini bisa diatasi secara tuntas dan tepat ada baiknya Anda melakukan langkah-langkah di bawah ini:
Saat Anda sudah mulai mengalami gejala mental breakdown, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog dan psikiater. Semakin cepat dikenali dan diatasi, maka semakin cepat pula hidup Anda akan terasa lebih ringan dan kembali bahagia.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Gangguan somatoform umumnya ditandai dengan rasa nyeri atau lemas tanpa penyebab fisik yang jelas. Kondisi ini bisa disembuhkan melalui terapi perilaku kognitif dan validasi emosinya.
Savior complex adalah kecenderungan seseorang yang selalu ingin membantu orang lain hingga mengorbankan dirinya sendiri.
Arti letak jerawat di wajah tidak hanya disebabkan oleh penyumbatan pori-pori atau kurang menjaga kebersihan kulit. Gangguan organ tubuh Anda ternyata bisa jadi penyebab jerawat berdasarkan letaknya terjadi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Andre Zaini
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved