Cara menghitung usia kehamilan jika haid tidak teratur bisa dilakukan dengan bantuan dokter kandungan untuk mengukur panjang janin dari sisi satu ke sisi lain.
3.38
(8)
10 Jul 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Cara menghitung usia kehamilan jika haid tidak teratur dapat dilakukan dengan beragam metode
Table of Content
Cara menghitung usia kehamilan jika haid tidak teratur perlu diketahui, mengingat menghitung usia kehamilan biasanya didasarkan atas hari pertama haid terakhir (HPHT). Pengalaman haid tidak teratur bisa hamil adalah hal yang normal.
Advertisement
Lantas, bagaimana cara menghitung usia kehamilan jika haid tidak teratur? Berikut penjelasan selengkapnya.
Memang, untuk mendeteksi adanya tanda kehamilan, Anda bisa mengeceknya dengan test pack. Namun, tentu hal ini berbeda dengan menghitung usia kehamilan.
Umumnya, proses kehamilan terjadi selama 40 minggu. Patokan tersebut digunakan untuk memprediksi hari kelahiran. Namun, hamil selama 38--42 minggu merupakan hal yang normal juga. Hal ini pun dipaparkan pada riset terbitan Human Reproduction.
Siklus menstruasi tidak teratur jika terjadi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari, dihitung sejak hari pertama haid terakhir.
Siklus tidak beraturan juga bisa terjadi jika jaraknya berbeda jauh dari bulan ke bulan, misalnya pada siklus bulan Maret adalah 23 hari, namun di bulan April bisa sampai 34 hari.
Kondisi ini kadang kala membuat wanita tidak menyadari dirinya tengah mengandung di masa-masa awal kehamilan.
Akibatnya, penghitungan usia kehamilan sekaligus hari perkiraan lahir (HPL) harus dilakukan dengan metode selain HPHT.
Jika Anda termasuk wanita yang mengalami siklus menstruasi tidak beraturan, Anda tidak sendirian karena ini termasuk kasus yang cukup awam terjadi.
Perkembangan teknologi saat ini juga sudah memungkinkan dokter untuk mengetahui cara menghitung usia kehamilan jika haid tidak teratur dengan beragam metode.
Berikut cara menghitung usia kehamilan jika haid tidak teratur dilihat dari berbagai kondisi:
Jika Anda tidak ingat tanggal persisnya mengalami menstruasi, dokter atau bidan akan meminta Anda untuk mengingat hari terakhir menstruasi berdasarkan pekannya. Dari sinilah dokter akan memprediksi usia kehamilan sekaligus HPL Anda.
Cara menghitung usia kehamilan jika haid tidak teratur ini dilakukan bila siklus Anda selalu lebih panjang dari 28 hari.
Dalam kasus ini, perhitungan usia janin masih bisa dilakukan dengan roda kehamilan, tapi kalkulasi sederhana juga menjadi hal yang penting dilakukan.
Bila Anda memiliki siklus menstruasi rata-rata adalah 35 hari misalnya, maka masa subur (ovulasi) Anda kemungkinan jatuh pada hari ke-21. Siklus menstruasi pada paruh kedua umumnya terjadi dalam jangka waktu 14 hari.
Kurangi masa subur itu dengan 14, maka Anda akan menemukan hari pertama haid terakhir (HPHT) yang telah disesuaikan dan dapat dijadikan input pada roda kehamilan untuk menentukan usia kehamilan maupun HPL.
Contohnya, siklus menstruasi Anda 35 hari dengan HPHT awal 1 Oktober dan masa ovulasi jatuh pada hari ke-21, maka HPHT penyesuaian Anda adalah 8 Oktober (21-14+1 Oktober). Tanggal 8 Oktober inilah yang dicocokkan dalam roda kehamilan.
Bila Anda sama sekali tidak ingat dengan tanggal menstruasi terakhir, cara mengecek usia kehamilan jika haid tidak teratur adalah dengan melakukan ultrasonografi (USG).
Pemeriksaan USG memungkinkan dokter untuk mengetahui crown-rump length (CRL) alias panjang janin dari sisi satu ke sisi lain.
Pemeriksaan ultrasonografi ini merupakan cara menghitung usia kehamilan jika haid tidak teratur yang paling sering digunakan oleh dokter karena dianggap yang paling akurat dalam menentukan usia kehamilan di trimester awal.
Bahkan, USG kerap dijadikan metode menentukan HPL, sekalipun pada wanita hamil yang memiliki siklus menstruasi relatif lebih teratur.
Selain menggunakan cara-cara di atas, dokter bisa mengambil jalan lain untuk memperkirakan usia kehamilan Anda, misalnya:
Pada wanita yang hamil dengan bantuan medis, misalnya melakukan prosedur bayi tabung, usia kehamilan relatif lebih mudah diketahui.
Pasalnya, perhitungan waktu kehamilan dapat dimulai sejak sel telur yang telah dibuahi secara in vitro dimasukkan (inseminasi) ke dalam rahim.
Tidak jarang, dokter mengukur rahim lewat USG sebagai cara menghitung usia kehamilan jika haid tidak teratur.
Pengukuran rahim juga bisa dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik manual, yaitu dengan pita ukur.
Namun, langkah ini bisa tidak akurat jika wanita tersebut hamil janin kembar, menderita fibroid rahim, atau ingin buang air besar.
Pada pemeriksaan fisik ini, Anda bisa menghitung kehamilan dengan mengukur jarak antara tulang kemaluan dan rahim sejak 12 minggu dari HPHT.
Sementara, perhitungan dengan patokan jarak tulang rahim ke pusar adalah 20 minggu setelah periode menstruasi terakhir.
Pada kehamilan terjadi secara alamiah, untuk menghitung usia kehamilan, dokter biasanya mengombinasikan antara HPHT dan ultrasonografi yang juga dikenal dengan aturan 10-hari atau 7-hari.
Aturan 10-hari adalah perhitungan usia kehamilan yang didasarkan atas HPHT jika hasil pemindaian USG juga menunjukkan usia kehamilan yang sama, atau berbeda tidak lebih dari 10 hari.
Baca Juga
Jika perbedaan di antara keduanya cukup signifikan, maka dokter kemungkinan besar akan mendasarkan usia kehamilan pada perhitungan USG dengan mengukur CRL.
Namun pada janin yang berukuran besar, misalnya dengan CRL lebih dari 84 mm, maka dokter kembali akan mengukur lingkar kepala (head circumference atau HC) untuk menentukan usia janin dan kehamilan Anda.
Cara menghitung usia kehamilan jika haid tidak teratur bisa dilakukan dengan rumus tertentu.
Selain itu, mengecek usia kehamilan jika haid tidak teratur juga bisa dilakukan dengan pengukuran fisik hingga menggunakan USG.
Jika Anda mengalami masalah serupa, konsultasikan dengan dokter melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Kunjungi juga Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran menarik terkait kebutuhan ibu hamil.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Salah satu kondisi yang paling ditakutkan selama kehamilan adalah infeksi. Hal itu disebabkan efek dari infeksi dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan. Beberapa infeksi virus yang dapat menyerang ibu hamil adalah klamidia, herpes, zika, dan rubella. Untuk pencegahannya, Anda disarankan untuk menghindari area endemik infeksi, selalu menggunakan kondom saat berhubungan seksual, dan menjaga kebersihan.
Setelah keguguran, seorang wanita dapat merasakan depresi setelahnya. Cara untuk pulih kembali yang bisa dilakukan adalah menerima kenyataan dan tidak menyalahkan diri sendiri.
Apakah hamil muda boleh berhubungan? Faktanya, hal ini tidak membahayakan janin, asalkan Anda melakukannya tidak lebih dari 3 kali seminggu dan tidak melakukan seks anal.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved