Berhubungan intim setiap hari ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Misalnya saja seperti mengatasi sakit kepala hingga membuat kulit tampak glowing.
2023-03-20 14:55:10
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Banyak faktor yang menentukan seberapa sering Anda dan pasangan berhubungan intim
Ketika masih jadi pengantin baru, bercinta setiap hari sangat mungkin dilakukan. Rasanya tiada hari tanpa bermesraan dengan pasangan. Namun seiring bertambahnya usia pernikahan, hampir tidak mungkin untuk sering berhubungan intim sesering dulu.
Advertisement
Padahal ada beberapa manfaat yang bisa Anda rasakan dari bercinta setiap hari terhadap kesehatan.
Coba ingat-ingat lagi, kapan terakhir kali Anda dan pasangan merasakan percintaan yang panas dan penuh gairah. Bila Anda merasa hubungan seks begitu hambar dan hanya menjadi sebuah rutinitas saja, mungkin Anda perlu mengetahui dulu manfaat bercinta terhadap kesehatan.
Bercinta sama seperti berolahraga. Bila dilakukan secara rutin, maka akan memberikan manfaat bagi kesehatan Anda. Berikut ini beberapa manfaat bercinta setiap hari:
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Cardiology menemukan bahwa pria yang bercinta dua kali seminggu (atau bahkan lebih) memiliki risiko lebih kecil mengalami penyakit kardiovaskular seperti stroke dan serangan jantung dibanding mereka yang hanya bercinta satu kali sebulan.
Bercinta dapat membantu mengurangi tingkat stres karena dilepaskannya hormon endorfin serta hormon-hormon lain yang dapat meningkatkan mood. Menurut penelitian yang dipublikasikan jurnal Biological Psychology menemukan bahwa aktivitas seks mencegah naiknya tekanan darah yang biasanya dialami saat seseorang sedang stres.
Sering ejakulasi ternyata dapat menurunkan risiko kanker prostat. Seperti studi yang dipublikasikan oleh European Urology, pria yang ejakulasi lebih dari 21 kali per bulan memiliki kemungkinan 20% lebih rendah terkena kanker prostat bila dibandingkan dengan yang hanya ejakulasi 4-7 kali sebulan.
Menurut National Sleep Foundation, saat orgasme, seseorang melepaskan hormon prolaktin yang berkaitan dengan kepuasan seksual dan dapat menyebabkan kantuk serta perasaan rileks. Jadi, jangan heran bila Anda dan pasangan mengantuk setelah sesi pertempuran yang panas di ranjang, dan terbangun keesokan harinya dengan perasaan bersemangat. Kualitas tidur yang baik ternyata juga memengaruhi kehidupan seks Anda. Studi menemukan bahwa wanita yang cukup tidur ternyata memiliki gairah seks keesokan harinya.
Ketika bercinta, tubuh mengeluarkan hormon oksitosin sesaat setelah Anda mencapai klimaks. Hormon oksitosin ini membuat Anda lebih rileks dan bahagia, sekaligus merasa lebih dekat dengan pasangan. Setelah 10 menit, biasanya kadar oksitosin kembali normal. Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk berpelukan dengan pasangan setelah bercinta untuk memperpanjang rasa bahagia tersebut. Oksitosin tak hanya didapatkan ketika masturbasi atau orgasme saja,
Seks memang dapat membuat seseorang terlihat lebih muda. Kulit yang bercahaya setelah bercinta memang bukan sekadar mitos. Hal ini berkaitan dengan manfaat bercinta untuk mengurangi tingkat stres, mood yang lebih baik, serta peredaran darah yang lancar ketika gairah sedang membuncah.
Kehidupan seks yang baik memengaruhi bagaimana rasa bahagia Anda di pekerjaan. Bahkan, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Oregon State University, orang yang bercinta pada malam sebelumnya akan lebih bersemangat menyelesaikan pekerjaan dan lebih menikmati waktunya di kantor pada keesokan harinya dibanding yang tidak punya waktu untuk berhubungan seks. Studi ini dilakukan pada 159 karyawan yang telah menikah.
Hal ini terjadi karena seks memberikan efek positif dan perasaan bahagia, terutama karena pengaruh dopamin dan oksitosin. Tentu saja bercinta setiap hari dapat membuat Anda lebih semangat keesokan harinya.
Tak selalu harus bercinta setiap hari untuk merasakan manfaat yang satu ini. Dalam sebuah survei yang dilakukan terhadap 1.000 orang pria berusia 55-75 tahun, mereka yang bercinta minimal satu kali dalam seminggu hanya setengahnya saja yang kemungkinan mengalami disfungsi ereksi bila dibandingkan dengan mereka yang bercinta lebih jarang. Ereksi memberikan kadar oksigen yang cukup pada penis. Kadar oksigen yang rendah dapat menyebabkan jaringan parut sehingga mengakibatkan penis sulit menjadi keras. Namun, harap diingat juga bahwa ada faktor-faktor lain seperti merokok yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami disfungsi ereksi.
Orgasme merupakan obat pereda nyeri yang mujarab, menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 di Jerman. Mereka mensurvei 300 orang yang mengalami migrain dan 60 orang dengan sakit kepala cluster yang berhubungan seks ketika rasa sakit menyerang. Hasilnya, sekitar 60% penderita migrain dan 37% penderita sakit kepala cluster merasa bahwa mereka merasa lebih baik setelah bercinta. Hal ini terjadi karena selama bercinta, otak Anda akan dibombardir oleh endorfin, hormon yang bertanggung jawab menghasilkan perasaan senang dan meredakan nyeri.
Seorang ahli menegaskan, pasangan yang aktif secara seksual dan rutin berhubungan intim, akan jarang terserang penyakit. Itu artinya, sistem imun tubuh menguat!
Dalam sebuah riset, para peneliti melihat adanya peningkatan antibodi pada pasangan yang aktif berhubungan intim, dibandingkan mereka yang jarang bercinta.
Namun, bukan berarti dengan berhubungan intim setiap hari, sistem imun tubuh bisa langsung meningkat begitu saja. Anda dan pasangan tentu harus menjalani pola hidup sehat juga.
Baca Juga
Sebenarnya tidak ada jawaban yang pasti mengenai hal ini. Sebagian pasangan menjawab seminggu sekali, namun ada juga yang mengatakan sebulan sekali.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 20 ribu pasangan, sekitar 26% mengatakan bahwa mereka berhubungan seks minimal seminggu sekali. Namun mayoritas menjawab satu dua kali sebulan, atau bahkan lebih jarang lagi.
Sementara penelitian lain yang diterbitkan oleh The University Chicago Press mengungkapkan bahwa kebanyakan pasangan menikah melakukan hubungan intim tujuh kali dalam sebulan atau nyaris dua kali per minggu.
Banyak faktor yang menentukan seberapa sering Anda dan pasangan berhubungan intim. Kehidupan seks biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal, termasuk:
Belum lagi jika pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh, tentu saja tidak mungkin bercinta sesering pasangan yang tinggal di bawah satu atap.
Walau demikian, bila Anda dan pasangan tidak bercinta setiap hari bukan berarti pernikahan Anda dalam masalah. Seks memang menjadi cara mengekspresikan rasa cinta dan gairah terhadap pasangan. Namun, seberapa sering frekuensi hubungan seks merupakan sesuatu yang harus dibicarakan bersama pasangan.
Bila kehidupan pernikahan Anda mulai terasa kering dan kurang menggairahkan, ajak pasangan Anda untuk membicarakannya. Anda dan pasangan juga dapat berkonsultasi ke konselor perkawinan atau psikolog bila memang diperlukan bantuan ahli.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Seks saat hamil ternyata tidak perlu ditakutkan. Padahal, bercinta saat hamil bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh hingga mampu memperlancar asupan nutrisi menuju janin.
Penggunaan pelumas vagina yang berbahaya, seperti baby oil, gel lidah buaya, hingga air liur bisa memicu infeksi pada organ intim
Cara mencegah kehamilan setelah berhubungan tanpa pengaman dapat dilakukan dengan menggunakan metode kontrasepsi. Apa saja pilihan alat kontrasepsinya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved