7 Biang Keladi Penyebab Pori-pori Besar Ini Perlu Anda Ketahui

Bagi kaum hawa, bercermin dan memandang pori-pori wajah yang tampak jelas seringkali membuat perasaan terganggu. Bukan cuma soal perasaan, karena pori-pori lebar juga membuat aplikasi rias wajah kurang sempurna.
Pori-pori merupakan lubang di kulit yang berfungsi mengeluarkan keringat dan sebum. Penyebab pori-pori besar adalah produksi sebum yang berlebihan sampai lubang pori-pori melebar untuk mengeluarkannya. Kotoran serta sel kulit mati kemudian bisa menyumbatnya, sehingga pori-pori tampak makin jelas.
[[artikel-terkait]]
Ini 7 penyebab pori-pori besar
Terdapat banyak hal yang bisa menjadi faktor pemicu di balik pori-pori besar pada kulit. Mulai dari kondisi tubuh, kondisi lingkungan, dan kebiasaan sehari-hari. Berikut penjelasannya:
Genetik
Orang-orang yang memiliki jenis kulit berminyak cenderung memiliki pori-pori yang lebih besar. Hal itu karena kelenjar sebum mereka lebih aktif memproduksi minyak, sehingga pori-pori pun membesar untuk mengeluarkan produksi minyaknya. Mereka yang memiliki lapisan kulit tebal juga biasanya memiliki pori-pori dengan ukuran lebih besar.
Jenis kulit berminyak atau kulit tebal ini merupakan kondisi yang diturunkan. Ini berarti, jika orangtua dan saudara kandung Anda memiliki kulit berminyak dan pori-pori besar, Anda juga cenderung akan memilikinya.
Fluktuasi hormon
Besar atau kecil ukuran pori-pori sebenarnya tidak tetap. Pasalnya, ukurannya ikut berubah sesuai fluktuasi hormon. Contoh yang sering jelas terlihat adalah ibu hamil.
Pada beberapa calon ibu, kulit wajahnya terlihat makin halus dan berseri selama kehamilan. Sementara pada sebagian ibu hamil lainnya, perubahan hormon justru membuat kulit wajah berminyak, kusam, dan pelebaran pori-pori.
Dalam siklus bulanan wanita, meningkatnya kadar hormon menjelang ovulasi juga berpengaruh terhadap kulit. Peningkatan hormon dapat memperbesar ukuran pori-pori. Sebaliknya saat masa ovulasi lewat, kadar hormon akan turun dan pori-pori kembali mengecil.
Paparan sinar matahari
Kulit yang sering terkena sinar matahari langsung lama-kelamaan akan mengalami penebalan, yang menjadi penyebab pori-pori besar. Selain kulit menebal, sinar ultraviolet (UV) juga mampu melemahkan kolagen.
Kolagen berfungsi menjaga kekencangan kulit dan pori-pori lebih rapat. Kerusakan kolagen akan berakibat pada berkurangnya elastisitas kulit dan melebarnya lubang pori-pori.
Pertambahan usia
Penyebab pori-pori besar yang satu ini memang tak bisa dihindari. Semakin tua usia seseorang maka semakin menurun kemampuan tubuh memproduksi elastin dan kolagen, sehingga kulit jadi terlihat kendur, mulai keriput dan pori-pori lebih besar. Pola aktivitas dan paparan sinar matahari yang diterima selama masa mudah juga memengaruhi kondisi kulit di masa tua.
Terlalu sering membersihkan wajah
Meski kotoran dan sel kulit mati dapat menyumbat pori-pori, membersihkan wajah terlalu sering justru dapat menjadi penyebab pori-pori besar. Penggunaan sabun atau produk pembersih wajah yang terlalu sering berpotensi mengiritasi kulit. Kulit yang kerap akan menebal dan mengakibatkan pori-pori membesar.
Jenis kelamin
Secara alami, pori-pori di kulit laki-laki memang lebih besar daripada pori-pori di kulit wajah perempuan. Hal itu dikarenakan perbedaan hormon pada laki-laki dan wanita. Kaum lelaki juga memiliki rambut tubuh lebih banyak, sehingga pori-porinya juga lebih lebar.
Merokok
Kebiasaan merokok tidak sehat untuk kulit. Pasalnya, racun-racun yang dihasilkan oleh asap rokok akan merusak elastisitas kulit dan menyebabkan penuaan dini. Merokok dapat menyebabkan kulit mengeluarkan sebum lebih banyak, sehingga pori-pori akan membesar.
Beberapa penyebab pori-pori besar mungkin sulit untuk dijauhi, seperti faktor genetik, usia, maupun jenis kelamin. Namun sebagian lainnya masih bisa Anda hindari sebisa mungkin, dari merokok, paparan sinar matahari, serta frekuensi mencuci wajah. Pilihannya ada di tangan Anda.
NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17014635
Diakses pada 25 Juni 2019
NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22211382
Diakses pada 25 Juni 2019
NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4337418/
Diakses pada 25 Juni 2019
NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26918966
Diakses pada 25 Juni 2019
NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4337418/
Diakses pada 25 Juni 2019
NCBI. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320775.php
Diakses pada 25 Juni 2019
WebMD. https://www.webmd.com/smoking-cessation/ss/slideshow-ways-smoking-affects-looks
Diakses pada 25 Juni 2019
NHS. https://www.nhs.uk/news/lifestyle-and-exercise/are-smokers-more-likely-to-have-acne/
Diakses pada 25 Juni 2019
Healthline. https://www.healthline.com/health/open-pores#causes
Diakses pada 25 Juni 2019
Artikel Terkait
-
Mengapa Lansia Sering Mengalami Gatal-gatal pada Kulit?
Seiring bertambahnya usia, berbagai perubahan akan terjadi di kulit. Selain keriput, gatal-gatal juga sering menyerang kulit lansia. Penyebab gatal-gatal pada kulit lansia sangat beragam, salah satunya adalah infeksi parasit. -
7 Cara Menghilangkan Kutil Ini Dianggap Oleh Para Ahli!
Kutil merupakan penyakit kulit yang dapat hilang dengan sendirinya. Terdapat beberapa cara untuk menghilangkan kutil, dari menggunakan asam salisilat hingga perawatan laser dapat dilakukan.
Diskusi Terkait di Forum
Bagaimana cara mengobati kutu air?
Dijawab oleh dr. Andre Zaini
Bintik merah terasa gatal dan perih, gejala apa?
Dijawab oleh Tim Dokter Sehatq
Bagaimana cara alami untuk menghilangkan flek hitam?
Dijawab oleh Tim Dokter Sehatq
Newsletter Sign Up
Keep yourself updated with the latest trend in healthy lifestyle. Sign up for free!
