logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

7 Cara Merapikan Gigi Tanpa Behel untuk Gigi yang Lebih Sehat

open-summary

Ingin merapikan gigimu tanpa behel? Jangan khawatir, terdapat sejumlah cara merapikan gigi tanpa behel yang bisa dicoba, mulai dari menggunakan aligner, retainer, hingga veneer.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh drg. Nina Hertiwi Putri

28 Jun 2023

Ada beberapa cara merapikan gigi tanpa behel, salah satunya menggunakan aligner

Aligner transparan termasuk cara merapikan gigi tanpa behel

Table of Content

  • Bagaimana cara merapikan gigi tanpa behel?
  • Kenapa perlu merapikan gigi yang berantakan?

Memiliki gigi yang rapih tak sekadar meningkatkan kepercayaan diri, tapi juga dipercaya bisa mendukung proses pencernaan, lebih mudah menjaga kebersihan gigi, hingga meningkatkan kemampuan berbicara. Jika kamu ingin merapikan gigi, namun enggan memakai behel, terdapat sejumlah cara merapikan gigi tanpa behel yang bisa dicoba. 

Advertisement

Bagaimana cara merapikan gigi tanpa behel?

Gigi berantakan atau maloklusi adalah kondisi yang terjadi saat posisi gigi tidak sejajar. Apabila tidak ditangani dengan tepat, maloklusi berpotensi memicu timbulnya komplikasi kesehatan gigi maupun mulut. 

Untuk mengatasinya, ada berbagai cara yang dapat menjadi pilihan, bahkan untuk kamu yang enggan memakai kawat gigi. Beberapa cara merapikan gigi tanpa behel ini meliputi: 

1. Aligner

Aligner adalah alat seperti penyanggah gigi yang terbuat dari plastik bening, tipis, dan memiliki ukuran sesuai bentuk gigi. Alat ini berfungsi merapatkan gigi dan harus diganti setiap 2-3 minggu sekali sampai kamu mendapatkan struktur gigi yang sesuai dengan keinginan atau memenuhi evaluasi dari dokter gigi.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan cara merapikan gigi tanpa behel ini. Pertama, aligner harus dilepas saat makan dan menyikat gigi. Kedua, pelepasan dan pemasangannya mesti dilakukan oleh pasien sendiri sehingga pasien bertanggung jawab atas kebersihan aligner yang digunakan.

2. Retainer

Retainer adalah alat untuk menjaga posisi gigi yang sudah rapi setelah perawatan dengan behel. Bentuknya berupa plastik tipis dan bening yang menutupi permukaan gigi. Alat ini memiliki 2 jenis, yaitu bisa lepas-pasang dan yang bersifat tetap.

Alat yang mirip dengan aligner ini harus digunakan secara rutin selama 6 bulan pasca-perawatan gigi. 

Setelah itu, dokter bisa meminta kamu untuk melanjutkan pemakaian retainer hanya pada malam hari. Sementara pada siang hari, retainer bisa diletakkan di kotak khusus yang diberikan oleh dokter gigi agar kebersihannya tetap terjaga.

3. Dental bonding

Dental bonding adalah cara merapikan gigi tanpa behel yang memanfaatkan bahan resin. Warna bahan yang digunakan akan disesuaikan dengan warna gigi aslimu.

Cara pengaplikasian dental bonding tergolong sederhana. Dokter gigi akan menaruh resin di bagian gigi, lalu mengeraskannya dengan cahaya khusus sehingga bisa menempel dengan kuat pada gigi.

Secara umum, dental bonding bisa jadi pilihan untuk merapikan gigi pada kasus maloklusi yang ringan, seperti posisi gigi yang jarang, berukuran sedikit lebih kecil dari normal, atau sedikit lebih miring dari posisi normal.

Karena bahan dental bonding bisa saja rusak, penting untuk menghindari kebiasaan tertentu, seperti menggigit kuku, mengunyah benda keras (misalnya es batu atau kacang), atau menggunakan gigi untuk membuka benda sesuatu (seperti tutup botol). 

Jika kamu merasakan adanya ujung tajam pada gigi yang sudah dirawat dengan dental bonding atau ada yang janggal saat mengunyah, segera hubungi dokter gigi untuk berkonsultasi. 

4. Mahkota gigi

Mahkota gigi atau dental crown berperan seperti topi yang dilekatkan di atas gigi sehingga dapat menggantikan fungsi dari sebagian besar permukaan gigi. 

Crown gigi terbuat dari porselen saja atau porselen campur logam, dan berfungsi mengembalikan bentuk, kontur, serta penampakan gigi seperti semula.

Mahkota gigi bisa digunakan untuk merapikan gigi yang susunannya jarang-jarang (berjarak), maupun gigi yang mengalami kelainan bentuk serta warna, seperti aus, patah, erosi, dan diskolorasi. 

Gigi yang dipasangi mahkota gigi akan terlihat utuh seperti semula. Prosedur ini juga akan meningkatkan fungsi gigi dalam mengunyah.

Cara merapikan gigi tanpa behel ini pun dapat bertahan cukup lama, yakni 5-15 tahun, dengan perawatan yang benar. 

5. Veneer

Veneer gigi adalah perawatan gigi dengan memasang lapisan atau penutup khusus di permukaan gigi. Alat ini dibuat dengan bahan komposit atau porselen yang memiliki warna yang sama dengan gigi asli. 

Tak hanya menjadi cara merapikan gigi tanpa behel, veneer bermanfaat untuk menangani gigi yang pecah atau retak, memperbaiki gigi yang berubah warna, hingga menutup celah di antara gigi.

Agar veneer dapat bertahan lama dan berfungsi optimal, kamu perlu rajin menyikat dan membersihkan sela-sela gigi, dan rutin berkunjung ke dokter gigi. 

Pastikan juga kamu menggunakan sikat gigi berbulu halus dan pasta gigi berfluoride non-abrasif, serta hindari produk pemutih gigi yang bisa menggores veneer

6. Dental contouring

Dental contouring adalah cara merapikan gigi tanpa behel yang paling konservatif. Kamu mungkin mengenal proses ini dengan nama lain, seperti odontoplasti, enameloplasti, stripping, atau slenderizing.

Orang banyak melakukan prosedur ini agar memiliki gigi yang lebih indah dan senyum yang lebih menawan. Dari segi kesehatan, cara merapikan gigi ini juga bisa membuat kegiatan mengunyah lebih nyaman.

Dental contouring dilakukan dengan mengambil sedikit enamel gigi agar dokter bisa membentuk kembali panjang dan bentuk gigi. Meski demikian, prosedur ini tidak membuat gigi terasa ngilu apalagi nyeri, dan kamu dapat langsung melihat hasilnya secara instan.

7. Operasi

Dalam kasus maloklusi yang parah, dokter gigi mungkin akan merekomendasikan operasi. 

Operasi yang dilakukan untuk memperbaiki maloklusi akibat rahang yang tidak sejajar disebut operasi ortognatik. Dokter dapat menggeser  rahang atas maupun bawah agar kembali sejajar. 

Operasi perbaikan rahang ini termasuk pembedahan besar dan biasanya perlu dilakukan lebih dari 1 kali. Proses penyembuhannya juga termasuk lama, yaitu sekitar 1-2 tahun.

Oleh karena itu, operasi hanya disarankan oleh dokter gigi ketika cara lain tidak dapat dilakukan untuk memperbaiki gigi yang berantakan atau masalah rahang pasien.

Gigi yang berantakan perlu ditanggapi secara serius. Jika tidak, terdapat beragam komplikasi yang bisa merugikan kesehatanmu. 

Kenapa perlu merapikan gigi yang berantakan?

Gigi berantakan yang tidak ditangani secara tepat dapat menimbulkan komplikasi yang berupa:

  • Pembusukan gigi
  • Gigi tanggal
  • Penyakit gusi
  • Masalah dalam kemampuan mengunyah dan berbicara
  • Enamel gigi rusak 
  • Gangguan pada rahang 

Agar terhindar dari risisko komplikasi tersebut, kondisi gigi yang berantakan tidak boleh disepelekan. Jika kamu tidak ingin menggunakan behel, kamu bisa mencoba salah satu dari cara merapikan gigi tanpa behel di atas. 

Dokter gigi akan membantumu untuk memilih cara memperbaiki gigi berantakan yang sesuai dengan kondisimu.

Ingatlah juga bahwa merapikan gigi hanya boleh dilakukan di dokter gigi profesional. Jangan pernah mencobanya sendiri tanpa pengawasan dokter atau di tukang gigi. Pasalnya, jika dilakukan secara sembarangan, bisa memicu efek samping yang justru semakin memperparah gigi berantakan. 

Advertisement

kesehatan gigiveneer gigikawat gigi

Ditulis oleh Fadli Adzani

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved