Walaupun kerap luput dari perhatian, memilih tempat tidur anak sangat penting. Jangan asal-asalan dalam memilih karena keamanan dan kenyamanan anak itu perlu menjadi perhatian Anda.
5
(1)
2 Jun 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Salah satu jenis tempat tidur anak
Table of Content
Kehadiran buah hati tentu menjadi momen yang membahagiakan bagi orangtua. Namun, sudahkah Anda mempersiapkan perlengkapan penting seperti tempat tidur anak? Memilih tempat tidur anak yang pas untuk si Kecil bukanlah tugas yang mudah.
Advertisement
Sebagai orangtua, tentunya Anda harus mengutamakan keselamatan dan kenyamanan Si Kecil. Maka dari itu, jangan asal-asalan dalam memilih tempat tidur anak. Untuk membantu Anda, berikut tips memilih tempat tidur anak yang baik dan aman.
Pilihlah ukuran tempat tidur yang sesuai dengan usia anak Anda. Akan lebih baik lagi jika tinggi tempat tidur juga disesuaikan dengan usia mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat tempat tidur secara custom.
Tempat tidur anak harus terbuat dari bahan yang aman. Material yang terbuat dari stainless lebih baik dibandingkan besi. Selain itu, cat tempat tidur anak juga harus aman karena setiap hari akan berada dalam jangkauan anak Anda.
Sebelum membeli tempat tidur anak, coba dorong dan goyangkan tempat tidur tersebut dengan perlahan untuk mengecek apakah tempat tidur kokoh dan tidak mudah goyang. Meskipun sedang tertidur, Si Kecil biasanya tetap bergerak aktif sehingga Anda harus memilih tempat tidur anak yang kokoh.
Banyak tempat tidur anak menawarkan model pagar pembatas yang bisa dibuka atau berupa pintu tarik. Untuk memastikan keamanan Si Kecil, hindari memilih tempat tidur yang demikian. Pilihlah tempat tidur anak yang seluruh sudutnya tertutup rapat untuk mencegah Si Kecil terjatuh.
Sebelum membeli, ukur celah terali pada tempat tidur anak Anda. Hindari tempat tidur dengan terali yang terlalu renggang karena akan sangat berbahaya untuk aktivitas anak. Ukur dahulu jarak antara terali dan pastikan terali berjarak lebih dari 6 cm agar kepala, tangan, atau bagian tubuh lain Si Kecil tidak terjepit.
Memilih ketinggian terali yang tepat juga tidak boleh luput dari perhatian Anda. Tinggi bagian atas terali sebaiknya tidak lebih dari 65 cm dari kasur. Seiring dengan bertambahnya usia anak, kasur sebaiknya diturunkan menjadi lebih rendah sehingga Si Kecil lebih sulit untuk memanjat keluar dari tempat tidur.
Bumper atau bantalan pelindung yang dipasang pada terali tempat tidur anak sebaiknya dihindari. Hal tersebut bisa menyebabkan anak Anda tercekik. Selain itu, jika anak Anda yang sudah agak besar bisa menggunakan bantalan pelindung tersebut sebagai pijakan untuk melompat keluar tempat tidur.
Periksa seluruh bagian tempat tidur dengan teliti. Pastikan tidak ada bagian yang bisa menyebabkan Si Kecil terbentur atau hal yang membahayakan lainnya. Pastikan juga tidak ada bagian yang longgar atau mudah terlepas, seperti cat yang mengelupas, atau hal lain yang membuat tempat tidur anak menjadi tidak aman.
Pilihlah kasur atau matras yang memiliki kualitas baik, tahan air, tidak terlalu empuk, serta baik bagi tulang belakang anak. Kasur pada tempat tidur anak yang terlalu empuk bisa menyebabkan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
Selain itu, ukuran kasur harus benar-benar pas dengan ukuran tempat tidur agar tidak ada celah pada setiap sudutnya. Untuk perlengkapan tidur lainnya, seperti seprai, selimut, bantal, dan guling, sebaiknya terbuat dari katun yang lembut karena dapat menyerap keringat anak dan membuat tidurnya lebih nyaman.
Baca Juga
Tidak hanya sekedar melihat modelnya, ketika membeli tempat tidur anak penting untuk memerhatikan jenis dan fungsinya. Ada beberapa jenis tempat tidur anak yang bisa Anda jadikan referensi, di antaranya:
Jenis tempat tidur anak yang satu ini sangat ideal untuk orangtua yang berencana memiliki anak lebih dari satu karena tempat tidur ini tahan lama dan tersedia dalam berbagai desain, termasuk yang menampilkan dua nada warna dan hasil akhir berwarna-warni.
Biasanya, jenis konversi memiliki desain yang tidak lekang oleh waktu. Artinya, Anda dapat menghindari membeli tempat tidur dengan tampilan yang membosankan.
Jenis ini menjadi pilihan yang tepat untuk jangka panjang karena tempat tidur ini bisa digunakan sampai anak Anda besar. Meski demikian, harganya cukup mahal bila dibandingkan dengan jenis lain.
Salah satu opsi yang paling fleksibel untuk orang tua baru adalah tempat tidur anak dengan model keranjang. Jenis ini memudahkan untuk mengawasi Si Kecil saat Anda berbaring di tempat tidur.
Berkat ukurannya yang lebih kecil, bassinet adalah solusi yang bagus untuk Anda yang tinggal di apartemen atau rumah dengan ruangan yang sempit karena tidak memakan banyak ruang dan mudah dipindahkan.
Bassinets memiliki durasi pemakaian jangka pendek. Tempat tidur anak jenis ini dianjurkan hanya dipakai sampai anak berusia 3-6 bulan,
Tipe tempat tidur anak ini ideal untuk liburan karena dapat dikemas dan dibawa di pesawat. Jenis yang satu ini cenderung sangat lunak dan ringan, sebagian besar juga dilengkapi dengan tas penyimpanan untuk menambah kenyamanan.
Namun, tidak disarankan untuk digunakan sebagai tempat tidur jangka panjang karena teksturnya yang mudah sobek
Tempat tidur anak mini desainnya sangat ringkas dan memiliki banyak fitur yang sama dengan lainnya. Hal itu membuat jenis ini banyak diminati. Di bagian bawah biasanya terdapat roda sehingga Anda harus rajin memeriksa rem penguncinya.
Itulah jenis tempat tidur beserta dan tips memilihnya yang bisa Anda gunakan sebelum membeli tempat tidur anak. Apakah Anda sudah ada ide akan membeli yang mana?
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Helicopter parenting adalah pola asuh orangtua yang sangat terfokus pada anak-anak dan memantau gerak-gerik si kecil setiap waktu. Dampak pola asuh helikopter cukup beragam, mulai dari timbulnya rasa takut akan kegagalan, kepercayaan diri rendah, hingga kecemasan berlebih pada anak. Apakah ada manfaatnya?
Terdapat sejumlah kewajiban orang tua terhadap anak yang perlu dipenuhi, mulai dari membentuk kepribadian anak, mengajarkan nilai-nilai agama, hingga menanamkan nilai-nilai sosial.
Anak 1 tahun susah makan bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti tidak terbiasa mengonsumsi makanan tertentu, sulit mengunyah, hingga memiliki masalah medis. Cara mengatasinya dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Sylvia V
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved