Perhatikan keamanan dan kebersihan sebelum memutuskan untuk melakukan tindik telinga pada bayi. Lalu, jangan lupa untuk melakukan perawatan dengan tepat.
2023-03-29 13:56:18
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Jaga kebersihan dan perawatan telinga sebelum melakukan tindik telinga bayi
Table of Content
Setelah bayi perempuan lahir, sebagian besar orangtua mempunyai keinginan untuk melakukan tindik telinga bayi. Namun, apakah aman menindik telinga bayi baru lahir? Sebaiknya, pada usia berapa menindik telinga anak? Ketahui penjelasan hingga perawatan lengkapnya dalam artikel ini.
Advertisement
Tidak semua orangtua langsung menindik telinga bayi setelah ia lahir. Dengan alasan tersendiri, ada pula orangtua yang menunggu hingga usia anak cukup besar
Mengutip dari Healthline, waktu yang tepat dalam melakukan tindik telinga bayi adalah bergantung dari kesiapan orangtua. Hal ini juga bergantung dengan rekomendasi dokter serta kondisi bayi.
Ada beberapa dokter yang menyarankan untuk menunggu, agar si kecil mendapatkan vaksin tetanus lengkap terlebih dahulu. Artinya, tindik dilakukan saat usia bayi sekitar 4 bulan.
Pendapat lainnya berasal dari American Academy of Pediatric (AAP) yang memastikan menindik telinga anak tergolong aman di usia berapa pun.
Dengan catatan, penindikan dilakukan oleh orang yang mempunyai sertifikasi serta peralatan dan tekniknya pun steril.
Namun, AAP sebenarnya merekomendasikan agar orangtua menunggu sampai anak cukup besar untuk merawat hasil tindikannya sendiri.
Orangtua juga harus konsisten dengan perawatan setelah tindik telinga bayi. Yaitu, memastikan bahwa tindikan benar-benar sembuh.
Selain cara membersihkan telinga bayi pada umumnya, orangtua juga perlu tahu bagaimana cara merawat setelah prosedur tindik telinga bayi, agar bekasnya cepat kering. Berikut adalah beberapa caranya, yaitu:
Untuk mengurangi rasa sakit sebelum atau sesudah prosedur tindik telinga bayi, gunakan kompres dingin.
Lalu, pastikan prosedur dilakukan oleh profesional berpengalaman yang dapat menindik telinga secepat mungkin.
Umumnya, kemungkinan waktu penyembuhan tindik telinga adalah sekitar enam minggu.
Perawatan tindik telinga yang benar dan konsisten dapat membantu mencegah infeksi.
Baca Juga
Apabila perawatan setelah menindik telinga tidak dilakukan dengan benar, ada risiko terjadinya infeksi.
Berikut adalah beberapa kemungkinan tanda infeksi, seperti:
Jika bayi mengalami gejala infeksi setelah tindik telinga, gunakan NaCL untuk membersihkan tindikan.
Hindari penggunaan alkohol atau hidrogen peroksida jika kulit bayi tergolong sensitif.
Dalam kasus keluarnya nanah pada tindikan yang terinfeksi, orangtua perlu mengompresnya dengan air hangat. Lalu, membilasnya dengan air saline steril.
Kemungkinan dokter juga akan memberikan salep antibiotik untuk bayi.
Hal yang perlu diperhatikan, saat gejalanya menetap setelah 2 hari, segera bawa ke dokter.
Baca Juga
Selain infeksi, ada kemungkinan risiko lainnya yang perlu orangtua pertimbangkan, seperti:
Risiko lainnya yang mungkin terjadi adalah perkembangan keloid. Namun, dalam suatu penelitian, hal ini lebih mungkin terjadi pada usia anak lebih dari 11 tahun.
Baca Juga
Melakukan tindik telinga pada bayi memang tidak dilarang. Tidak ada yang benar atau pun salah. Akan tetapi, orangtua perlu memperhatikan keamanannya.
Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi terbaik. Misalnya, menunggu sampai ia mendapatkan vaksin tetanus, baru Anda menindik telinga si kecil.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai prosedur tindik telinga pada bayi, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bayi susah tidur siang? Ayah dan Bunda jangan khawatir dulu. Sebab, terdapat banyak cara yang bisa dilakukan untuk menidurkannya, seperti membuat bayi nyaman hingga mengontrol temperatur ruangan.
Di pekan pertama bulan Agustus, masyarakat global merayakan Pekan Menyusui Sedunia, setiap tahunnya. Tujuan peringatan ini untuk menekankan pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi. Di tengah dukungan dunia, sayangnya, ada beberapa mitos menyusui, yang di antaranya dapat membuat seorang ibu ragu, untuk memberikan ASI kepada Si Kecil.
Anemia pada bayi adalah kondisi yang perlu diwaspadai setiap orangtua. Penyebab bayi anemia bisa jadi karena kekurangan sel darah merah hingga pendarahan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved