Cara merawat kulit bayi baru lahir yang lembut dan sensitif tidak bisa dilakukan sembarangan. Salah satu perawatan agar kulit bayi sehat dan mulus adalah dengan menjaga kebersihan tubuhnya.
2023-03-29 19:23:30
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
cara merawat kulit bayi dapat dilakukan dengan mudah di rumah
Cara merawat kulit bayi baru lahir penting untuk diketahui para orangtua. Pasalnya, kulit bayi saat lahir belum sempurna, karena masih menyesuaikan dengan lingkungan baru di luar rahim.
Advertisement
Biasanya, kulit bayi terlihat keriput, kusut, merah, atau kering. Namun, dengan perawatan yang tepat, kulitnya bisa menjadi halus, sehat, dan lembut. Simak lengkapnya di sini.
orangtua bisa memberikan kesehatan dan kenyamanan kepada kulit si Kecil.
Bayi baru lahir memiliki kulit yang lembut, rapuh, dan lebih sensitif. Untuk itu, orangtua harus mengetahui cara merawat kulit bayi, khususnya usia 0-6 bulan agar terhindar dari iritasi.
Hal ini juga perlu dilakukan untuk menghindari risiko penyakit kulit pada bayi. Berikut adalah beberapa perawatan kulit bayi baru lahir agar halus dan lembut, seperti:
Saat baru lahir, kulit bayi akan dilapisi bahan seperti lilin putih, yaitu vernix caseosa. Nantinya, gumpalan ini akan menyerap ke dalam kulit.
Pada minggu pertama kelahirannya, cukup bersihkan kulit bayi dengan menggunakan waslap lembut dan air hangat. Tak perlu memandikannya dengan sabun.
Anda bisa memandikannya dengan air dan sabun pada area tubuh bayi yang kotor saja, seperti lipatan leher dan area popok.
Mengutip American Academy of Dermatology Association, orangtua perlu menjaga kebersihan tubuhnya.
Itu sebabnya, salah satu cara merawat kulit bayi baru lahir adalah dengan memandikannya. Akan tetapi, tidak perlu setiap hari. Cukup mandikan bayi baru lahir 2-3 kali dalam seminggu dengan air hangat atau suam-suam kuku.
Perawatan kulit bayi lainnya adalah dengan membersihkan tali pusar dengan benar.
Usahakan agar tali pusar bayi tetap kering sampai lepas secara alami. Saat Anda memandikan si kecil, tutup bagian tali pusar supaya tidak kena air.
Jika bagian tali pusar kotor, gunakan tisu basah atau kapas alkohol untuk membersihkannya.
Saat tali pusar lepas dan berdarah sedikit, bersihkan dan jaga supaya tidak terjadi luk.
Untuk merawat kulit bayi, Anda sebaiknya menggunakan skincare untuk bayi. Misalnya, gunakan sampo, sabun, atau sampo bebas pewangi.
Pewangi pada sabun memiliki risiko lebih besar untuk menimbulkan iritasi. Terlebih jika kulit bayi sangat sensitif.
Selain itu, gunakan pula sabun bayi ringan sesuai dengan pH netral kulit (5,5). Hindari menggunakan sabun yang mengandung antiseptik dan deterjen (SLS).
Baca Juga
Tidak semua bayi harus menggunakan pelembap. Namun, jika kulit bayi kering dan sensitif, menggunakan pelembap setelah mandi dapat membantu merawat kulit bayi tetap halus dan lembut, bahkan terhindar dari iritasi.
Pilihlah pelembap dengan konsistensi krim yang tidak mengandung pewangi.
Oleskan pelembap minimal 2 kali sehari setelah mandi atau lebih sering jika cuaca dingin kering, serta sedang mengalami eksim.
Ruam popok adalah salah satu masalah kulit bayi yang cukup sering muncul. Salah satu cara merawat kulit bayi agar terhindar dari ruam popok adalah dengan mengganti popoknya sesering mungkin.
Orangtua perlu rutin membersihkan area popoknya. Bahkan, walaupun popok hanya terasa basah sedikit, segera bersihkan dan ganti untuk mencegah ruam popok pada bayi.
Setelah membersihkan pantat, alat kelamin, dan paha, biarkan kering. Oleskan krim anti ruam popok terlebih dahulu.
Mencuci pakaian, sprei, atau selimut baru juga menjadi cara merawat kulit bayi. Pasalnya, barang-barang yang baru dibeli mungkin saja kotor dan berpotensi mengiritasi kulit bayi.
Cuci perlengkapannya secara terpisah dengan menggunakan sabun atau deterjen khusus bayi.
Menghindari paparan sinar matahari langsung adalah bagian dari cara merawat kulit bayi usia 0-6 bulan. Misalnya, pakaikan topi dan baju tertutup dari bahan katun.
Bisa juga dengan melindunginya dengan berteduh menggunakan payung atau kanopi stroller.
Cara ini bisa mengurangi risiko bayi mengalami kulit terbakar atau biang keringat.
Perlu orangtua ketahui, kalau sunscreen aman diberikan pada bayi berusia di atas 6 bulan.
Baca Juga
Beberapa orang tua menganggap, salah satu cara merawat kulit bayi agar tetap harum dan halus seharian adalah dengan menggunakan bedak bayi. Akan tetapi, penggunaan bedak bayi sebenarnya, tidak begitu penting dan perlu.
Sah-sah saja jika sebagai orang tua Anda senang menghirup wangi bayi yang menggemaskan. Agar tetap aman, pilih bedak yang aman dan tidak mengiritasi kulit.
Hindari penggunaan bedak yang wangi, mengandung bahan kimia, atau butirannya kasar. Gumpalan bedak pada selangkangan bayi bisa menimbulkan masalah gatal pada selangkangan bayi atau kemerahan.
Menurut IDAI, pilihlah bedak bayi yang mengandung bahan mineral seperti talcum yang ringan, dan lembut. Gunakanlah secara tipis dan merata.
Selain itu, pastikan bagian lipatan tubuhnya sudah kering dan bersih agar tidak lembap.
Pastikan pula si kecil tidak menghirup sisa bedak untuk mencegah risiko gangguan paru pada bayi. Kalau bisa, pilihlah bedak cair yang lebih aman bagi pernapasannya.
Baca Juga
Melakukan perawatan kulit bayi yang benar bisa membantu menjaga kesehatan kulitnya.
Satu hal yang perlu Anda pahami, jaringan darah di bawah kulit bayi yang belum berkembang sempurna, bisa menyebabkan bercak-bercak merah di bagian wajah, punggung, atau leher.
Biasanya bercak-bercak merah pada kulit bayi ini akan menghilang dalam satu tahun pertama. Bercak merah tersebut tak perlu terlalu Anda khawatirkan.
Namun, saat kondisi kulit bayi tampak semakin parah, misalnya, gatal hebat, mengelupas, merah, lebam, berdarah, atau disertai gejala lainnya, segera konsultasi dengan dokter.
Ingin mengetahui lebih banyak mengenai cara merawat kulit bayi agar halus dan lembut? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bekas suntikan BCG kerap menimbulkan luka hingga bisul pada kulit. Namun tak perlu panik, sebab ternyata ini adalah reaksi alami tubuh terhadap vaksin dan tidak berbahaya.
Salep untuk impetigo pada bayi mampu sembuhkan penyakit kulit yang terjadi akibat bakteri staphylococcus dan streptococcus. Tiga kandungan aktif pada salep ini adalah mupirocin, gentamicin, dan fusidic acid.
Susu kambing untuk bayi tidak boleh diberikan sembarangan meski berpotensi baik jika ia intoleran terhadap laktosa. Protein susu kambing sulit dicerna oleh perut bayi yang berusia kurang dari 12 bulan sehingga berisiko timbulkan masalah.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved