Selain menyebabkan stres, khawatir berlebihan menyebabkan seseorang didominasi rasa negatif yang tidak penting. Tidak jarang, orang yang khawatir berlebihan justru melewatkan berbagai peluang yang ada di sekitarnya. Cara mengatasi khawatir berlebihan dapat dilakukan lewat menuliskan kekhawatiran hingga relaksasi.
2023-03-27 06:39:27
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Khawatir berlebihan menyebabkan stres
Jika ditulis apa saja hal yang bisa menyebabkan seseorang merasa khawatir berlebihan, daftarnya bisa jadi sangat panjang. Bagi beberapa orang, ada yang bisa menjalani hidup dengan santai tanpa perlu khawatir berlebihan. Namun bagi yang cenderung khawatir berlebihan, sudah saatnya menerapkan strategi seperti memberi waktu tersendiri kapan harus khawatir hingga menjabarkannya dalam bentuk tulisan.
Advertisement
Sebagian besar orang menghabiskan banyak waktu untuk khawatir tentang kesehatan, finansial, pekerjaan, keluarga, bahkan hal-hal lain yang belum tentu terjadi. Apapun jenis kekhawatirannya, respons tubuh tetap sama yaitu level stres akan meningkat.
Selain menyebabkan stres, khawatir berlebihan juga bisa mencuri rasa bahagia dan menyebabkan seseorang didominasi rasa negatif yang tidak penting. Tidak jarang, orang yang khawatir berlebihan justru melewatkan berbagai peluang yang ada di sekitarnya.
Belum lagi jika kekhawatiran berpusat pada hal-hal yang memang di luar kendali. Meskipun rasa khawatir itu manusiawi, jika berlebihan dapat menyebabkan seseorang merasa depresi. Segala hal dipandang dari sisi negatif dan bisa berpengaruh terhadap kesehatan mentalnya.
Tidak khawatir berlebihan akan membuat seseorang menjadi semakin produktif dan tidak menunda-nunda pekerjaan. Meski tak kasat mata, rasa khawatir bisa membuat seseorang kewalahan dan menghabiskan waktu cukup panjang tanpa berbuat apapun.
Untuk memberi batasan pada diri kapan harus khawatir dan kapan sudah termasuk berlebihan, coba latih diri melakukan beberapa cara ini:
Ketika merasa terus menerus khawatir dan cemas, coba analisis seberapa penting hal itu menjadi subjek kekhawatiran hingga berlarut-larut? Kemudian, berikan jadwal dan batasan waktu berapa lama boleh merasa khawatir. Contohnya dengan mengalokasikan 15 menit dalam sehari untuk merasa khawatir.
Dengan demikian, setiap kali merasa khawatir di luar waktu yang dialokasikan, maka bisa segera kembali ke “dunia nyata”. Tak hanya itu, pikiran juga tak tersita hanya untuk khawatir berlebihan dan bisa melakukan hal lain yang lebih produktif.
Sangat jarang sekali rasa khawatir bisa membawa solusi terhadap sebuah permasalahan. Sebab, pikiran tak bisa fokus dan produktif. Untuk itu, coba tuliskan apa saja kekhawatiran seakan sedang mengosongkan otak sehingga beban tidak terlalu dominan.
Ketika menuliskan daftar kekhawatiran, cari tahu akar masalahnya. Mungkinkah diupayakan sebuah solusi? Jika termasuk hal yang di luar kendali, maka tak perlu lagi dikhawatirkan. Fokus pada hal yang bisa diubah atau diberi solusi.
Ada ribuan hal yang bisa menjadi topik kekhawatiran seseorang, buat daftar mana yang bisa dicari solusinya dalam jangka pendek. Baik itu dalam jangka waktu harian, mingguan, atau bulanan. Proses ini akan membantu pikiran lebih fokus pada pencarian solusi, bukan sekadar merenunginya saja.
Apabila mulai merasa khawatir berlebihan, bisa jadi terlalu banyak waktu senggang yang seharusnya diisi dengan aktivitas produktif. Tetaplah mencari cara agar sibuk dan aktif bergerak. Sebut saja berolahraga yang bisa meningkatkan energi hingga menghasilkan hormon endorfin.
Tak harus olahraga, pilih saja aktivitas lain yang benar-benar tidak berhubungan seperti membaca buku atau menekuni hobi yang lama terbengkalai.
Jika ada, bicarakan sumber kekhawatiran dengan orang terdekat sekaligus terpercaya. Cara ini bisa membantu menuangkan apa yang menyumbat pikiran sekaligus mendengar saran dari mereka yang bisa memandang situasinya dalam konteks berbeda.
Pelajari teknik relaksasi yang sesuai dengan preferensi masing-masing. Ada yang suka relaksasi dengan mendengarkan musik, meditasi, yoga, berlatih napas, atau sekadar menonton tayangan favorit. Cari hal yang membuat pikiran lebih tenang dan nyaman, sekaligus bisa melupakan pemicu kekhawatiran berlebih.
Baca Juga
Belajar cara berhenti khawatir berlebihan memang tak akan terwujud dalam semalam, namun dapat mengubah hidup sepenuhnya. Ketika beberapa hal di atas tak berhasil mengurangi rasa khawatir berlebihan, berbicara pada terapis profesional mungkin bisa membantu.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Self loathing adalah perasaan membenci diri sendiri. Pengalaman buruk di masa lalu maupun sering direndahkan orang lain menjadi faktor penyebab munculnya rasa benci terhadap diri sendiri.
Setiap orang memiliki sex appeal berbeda, yaitu daya tarik untuk membuat orang lain bangkit sisi erotisnya. Ada orang yang dikaruniai penampilan menarik sehingga sex appeal dirinya tinggi, namun daya tarik yang satu ini tidak selalu berhubungan dengan paras rupawan atau tubuh indah saja. Apa saja faktornya?
Tidak hanya daging buahnya, ternyata manfaat biji pepaya juga sangat besar untuk tubuh. Namun, ada beberapa efek sampingnya juga jika dikonsumsi secara berlebihan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved