logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Mental

Ingat Jasanya, Cara Ikhlas Saat Kehilangan Seseorang yang Disayangi

open-summary

Pengalaman kehilangan seseorang yang disayangi bisa menimbulkan kesedihan mendalam. Namun memberi waktu untuk bersedih dan mengingat peran almarhum dapat mengobati kesedihan Anda.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

31 Des 2020

cara ikhlas ketika kehilangan orang yang disayang

Sering kali kehilangan orang yang disayangi menyisakan kesedihan mendalam

Table of Content

  • Tahap kesedihan dan kehilangan
  • Bagaimana menghadapi kehilangan dengan sehat?
  • Catatan dari SehatQ

Pengalaman kehilangan seseorang yang disayangi bisa saja menimbulkan trauma karena emosi begitu besar. Terlebih, ada banyak orang yang menolak menjalani proses berduka, hal yang membuat proses adaptasi semakin sulit.

Advertisement

Setiap orang menghadapi rasa kehilangan dengan cara berbeda, dan ini wajar. Merasa belum menjadi diri seutuhnya setelah kehilangan orang terdekat adalah hal yang sangat normal.

Tahap kesedihan dan kehilangan

Ada tahapan kesedihan dan kehilangan yang dialami semua orang dari berbagai latar belakang. Dalam buku Elisabeth Kübler-Ross pada tahun 1969 berjudul “On Death and Dying”, disebutkan 5 tahapan dalam fase ini.

Namun, kelimanya tidak terjadi secara berurutan. Terkadang orang bisa mengalami satu fase dan lainnya bergantian sebagai cara berdamai dengan kesedihan.

Berikut ini kelima tahapan kesedihan:

1. Menyangkal dan mengisolasi diri

Reaksi awal yang kerap muncul ketika mengalami kehilangan seseorang yang disayangi adalah menyangkal realita. Orang kerap berpikir bahwa ini sebenarnya tidak terjadi. Ini merupakan reaksi normal untuk menyikapi emosi yang membuat kewalahan.

Arti denial termasuk dalam mekanisme pertahanan manusia sehingga tidak langsung merasakan emosi yang begitu intens. Bagi sebagian besar orang, muncul keyakinan bahwa hidup menjadi tidak bermakna serta hal lainnya tak bernilai.

2. Marah

Tahap kesedihan lain adalah anger atau marah sebagai bentuk ketidaksiapan atas kehilangan yang begitu mendadak. Kemarahan ini bisa tertuju pada benda mati, orang asing, teman, bahkan keluarga.

Bahkan, bukan tak mungkin kemarahan ini tertuju pada orang tersayang yang meninggalkan dunia karena menyebabkan rasa sedih dan sakit. Terkadang, dokter yang memberikan diagnosis dan tidak bisa menyembuhkan pasien juga bisa menjadi target kemarahan.

3. Negosiasi

Reaksi normal lainnya saat merasa sedih adalah bernegosiasi atau bargaining. Ini merupakan cara untuk membuat diri merasa kembali memegang kendali. Akan muncul banyak skenario di pikiran, berbagai “if only” yang mengubah kenyataan.

Secara garis besar, ini merupakan bentuk pertahanan diri yang lebih lemah ketika berlindung dari realita menyakitkan. Di fase ini, kerap muncul pula rasa bersalah. Wajar jika menyesal tidak melakukan suatu hal demi menyelamatkan orang tersayang.

4. Depresi

Ketika bersedih, ada dua jenis depresi yang bisa muncul. Pertama adalah reaksi terhadap dampak setelah kehilangan seseorang. Dalam jenis depresi ini, akan muncul rasa sedih dan juga penyesalan.

Kedua, ada depresi yang lebih tidak terlihat dan personal. Ini adalah tahap seseorang ketika bersiap untuk berpisah selamanya dengan orang tersayang. Terkadang, orang yang berada dalam fase ini hanya memerlukan dukungan berupa pelukan.

5. Penerimaan

Tidak semua orang bisa merasakan tahapan ini. Ketika berada di tahapan ini, seseorang menjadi lebih tenang dan menutup diri. Namun, bukan berarti pula fase sedang berbahagia.

Orang tersayang yang berada dalam kondisi kritis atau menua bisa mengalami fase ini. Dalam tahapan ini, wajar jika membatasi interaksi sosial.

Baca Juga

  • Ini Manfaat Minyak Kacang Tanah dan Risiko Kesehatannya
  • Tanpa Disadari, Ini 10 Hal Kecil yang Membuat Bahagia
  • 6 Manfaat Bubble Bath, Aktivitas Me-Time Menyenangkan

Bagaimana menghadapi kehilangan dengan sehat?

Kehilangan seseorang lewat kematian adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun, ada beberapa cara untuk menghadapinya dengan sehat, yaitu:

  • Beri waktu untuk bersedih

Tidak ada patokan waktu yang sama bagi tiap individu saat bersedih. Ada banyak variabel yang turut menjadi penentu, seperti usia, durasi kebersamaan, dan tipe kematiannya.

Artinya, sangat masuk akal seseorang perlu waktu berbeda untuk bisa mencerna kehilangan yang dialaminya. Tidak perlu memasang tenggat waktu untuk bisa berdamai dengan kehilangan karena justru menambah rasa stres.

  • Ingat perannya semasa hidup

Hal yang membuat perasaan menjadi nyaman ketika kehilangan orang tersayang adalah mengingat perannya semasa hidup. Ingat-ingat apa pengaruh terbesarnya yang bermanfaat hingga kini.

Meski terdengar klise, mengingat hal-hal baik ini membuat seseorang bisa lebih fokus pada apa yang bisa disyukuri. Ada nuansa positif yang muncul ketika dalam fase bersedih. Melanjutkan kebaikan yang pernah diajarkannya menjadi hal yang membuat perasaan jadi nyaman.

  • Meneruskan peninggalannya

Menjalani kehidupan dengan meneruskan hal-hal baik yang diwariskan orang tersayang adalah cara terindah untuk menghormati mereka. Meski mereka telah tiada, bukan berarti legacy yang ditanamkannya turut padam.

Cara seperti ini juga membantu seseorang lebih memahami sosok yang telah mendahului mereka, dengan cara yang menakjubkan.

  • Bicara hal baik

Tak usah segan berbicara tentang orang terkasih, seberapa besar rasa rindu padanya, hingga kenangan-kenangan menyenangkan bersamanya. Melakukan hal ini juga bisa menenangkan karena merasa orang yang telah meninggalkan kita tetap ada dalam hati dan pikiran.

Catatan dari SehatQ

Cara menghadapi fase kehilangan seseorang adalah hal yang sangat personal. Tidak ada batasan waktu. Tidak ada aturan baku atau cara yang benar untuk melakukannya.

Namun apabila kesedihan semakin berlarut-larut bahkan mengganggu kehidupan, bisa jadi Anda butuh pertolongan. Untuk berdiskusi lebih lanjut, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

kesehatan mentalmenjaga kesehatanhidup sehat

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved