logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Hidup Sehat

Memahami Pengertian Informed Consent dan Tujuannya

open-summary

Informed consent adalah proses komunikasi antara pasien dan penyedia layanan kesehatan untuk mencapai kesepakatan dalam melakukan perawatan, pengobatan, ataupun layanan medis lain. Ini perlu dilakukan karena pasien berhak mendapatkan informasi dan mengajukan pertanyaan sebelum tindakan medis dilaksanakan.


close-summary

30 Nov 2022

| Fadli Adzani

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Informed consent adalah hak setiap pasien yang perlu dipenuhi.

Informed consent adalah hak setiap pasien yang perlu dipenuhi.

Table of Content

  • Tujuan informed consent
  • Daftar tindakan yang memerlukan informed consent
  • Syarat informed consent

Pernahkah Anda dimintai persetujuan dari dokter sebelum menjalani tindakan medis tertentu? Hal ini dikenal dengan sebutan informed consent atau informed choice.

Advertisement

Pengertian informed consent adalah proses komunikasi antara pasien dengan penyedia layanan kesehatan untuk mencapai kesepakatan atau izin sebelum melakukan perawatan, pengobatan, ataupun tindakan medis lainnya.

Hal ini perlu dilakukan karena setiap pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi secara jelas atau melontarkan pertanyaan terkait tindakan medis yang akan dijalani.

Setelah memahami apa itu informed consent, Anda juga perlu mengetahui tujuannya.

Tujuan informed consent adalah memastikan bahwa penyedia layanan kesehatan telah memberikan informasi mengenai kondisi medis yang dialami pasien, beserta opsi pemeriksaan dan pengobatan yang akan dilakukan.

Contoh informed consent dapat berbentuk verbal (ucapan) ataupun tulisan. Misalnya, seorang pasien mengatakan bahwa dirinya setuju atau bersedia melakukan pemeriksaan CT scan.

Sementara itu, contoh dalam bentuk tertulis adalah menandatangani formulir persetujuan untuk menjalani prosedur operasi.

Informed consent umumnya meliputi berbagai informasi berikut ini.

  • Nama dari kondisi medis yang diderita pasien
  • Nama dari prosedur ataupun pengobatan yang direkomendasikan penyedia layanan kesehatan
  • Risiko dan manfaat dari pengobatan atau prosedur medis yang akan dijalani
  • Risiko dan manfaat dari opsi pengobatan atau prosedur medis lainnya (termasuk risiko dan manfaat jika pasien memilih untuk tidak mendapatkan perawatan).

Jika Anda memutuskan untuk menandatanganinya, berarti Anda telah setuju dengan beberapa hal di bawah ini.

  • Menerima segala bentuk informasi terkait opsi pengobatan yang diberikan penyedia layanan kesehatan
  • Memahami informasi yang dijelaskan dan telah diberikan kesempatan untuk bertanya
  • Membuat keputusan apakah pasien setuju atau menolak tindakan medis yang direkomendasikan penyedia layanan kesehatan.

Pastikan bahwa Anda memahami segala macam informasi yang ada di dalam formulir informed consent.

Jika Anda merasa kurang paham, jangan ragu untuk bertanya berulang kali kepada dokter agar tidak ada kesalahpahaman atau miskomunikasi sebelum tindakan medis dilakukan.

Baca Juga

  • Multigrain Rice Pengganti Nasi, Benarkah Lebih Sehat?
  • 8 Manfaat Daun Jambu Biji untuk Kesehatan dan Cara Mengolahnya
  • Mengenal Status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Dampaknya

Terdapat sejumlah tindakan medis yang umumnya memerlukan informed consent dari pasien.

  • Pengobatan dengan obat-obatan yang berisiko tinggi, misalnya opioid
  • Tes dan intervensi medis yang mengharuskan alat medis dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya endoskopi
  • Sejumlah prosedur persalinan, seperti melahirkan dengan forsep dan episiotomi
  • Operasi
  • Biopsi
  • Implan medis
  • Penggunaan anestesi (obat bius)
  • Penggunaan radiasi
  • Kemoterapi
  • Transfusi darah
  • Tes genetik
  • Uji klinis yang melibatkan subjek penelitian manusia (termasuk penelitian psikologi)
  • Prosedur yang melibatkan mahasiswa kedokteran
  • Beberapa jenis vaksin tertentu.

Dalam beberapa kasus tertentu, dokter bisa saja mengabaikan informed consent apabila kondisi pasien termasuk darurat, misalnya ketika prosedur medis perlu dilaksanakan secepatnya untuk mencegah kematian atau bahaya serius.

Setelah pasien berhasil diselamatkan atau sudah pulih, dokter perlu menjelaskan secara lengkap terkait tindakan medis yang telah dilakukan.

Tidak semua orang dapat melakukan proses informed consent. Sebagai contoh, orang dewasa harus mampu secara mental untuk membuat keputusan sendiri terkait tindakan medis yang akan dijalani.

Selain itu, anak-anak yang berusia di bawah 16 tahun memerlukan bantuan atau pengawasan dari kedua orangtua untuk menandatangani atau menyetujuinya.

Tidak hanya itu, apabila pasien dianggap tidak mampu secara mental untuk menyetujui informed consent, maka dokter perlu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

Jika Anda memiliki pertanyaan lain seputar kesehatan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis.

Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.

Advertisement

hidup sehat

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved