Inferiority complex adalah perasaan yang menganggap diri sendiri lebih rendah dari orang lain. Kondisi ini bisa disebabkan oleh pengalaman masa kecil yang sering dibanding-bandingkan dengan saudara atau anak lain.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
14 Apr 2021
Orang yang mengalami inferiority complex selalu menjauhkan diri dari lingkungan sosial
Table of Content
Banyak orang yang pernah meragukan kemampuannya sendiri. Hal ini membuatnya menjadi ragu, malu, hingga takut untuk melakukan sesuatu dalam kelompoknya. Gangguan rendah diri ini sering disebut juga dengan inferiority complex.
Advertisement
Istilah ini sudah diperkenalkan oleh psikolog bernama Alfred Adler pada 1907. Sebenarnya, kondisi ini sangat normal saat seseorang bisa mengukur kemampuannya dengan orang lain. Namun, rasa rendah diri ini juga bisa membawa pada kondisi lain yang akan membuat seseorang menjadi sangat kesulitan memahami dirinya sendiri.
Gejala yang muncul bukan hanya tentang kekhawatiran pada kemampuan diri sendiri. Inferiority complex bisa membuat orang lebih dari itu. Simak gejala yang yang sering muncul dari sindrom rendah diri:
Orang yang merasa rendah diri kadang juga memunculkan kecenderungan menutupi masalahnya sendiri. Mereka akan mencari kesalahan orang lain sekaligus sulit mengakui kesalahannya sendiri. Selain itu, mereka pun akan cenderung kompetitif dan sensitif terhadap kritik.
Seperti kebanyakan kondisi psikologis lainnya, inferiority complex juga bisa muncul karena banyak faktor. Penyebab yang timbul tidak selalu karena masalah perilaku mental saja. Berikut beberapa penyebab yang bisa memupuk rasa inferiority complex pada seseorang:
Faktor yang paling sering memicu rasa rendah diri adalah pengalaman masa kecil. Seseorang yang sering dibanding-bandingkan hingga terus mendengar komentar negatif dari seseorang tentang dirinya bisa muncul sikap rendah diri. Namun, kondisi ini juga bisa menimpa remaja yang terus-menerus mendapatkan perlakuan yang serupa.
Berhati-hatilah dengan kondisi kesehatan mental seseorang. Anda mungkin bisa menyangkal agar bisa keluar dari rasa “kalah” dari orang lain. Namun, mereka yang pernah mengalami depresi dalam hidupnya akan semakin rentan untuk merasa rendah diri.
Kondisi fisik seseorang bisa jadi pengaruh yang sangat besar untuk merasa rendah diri. Tinggi, berat badan, cara berbicara, penglihatan, bentuk wajah, serta kekuatan seseorang jadi faktor yang sering dibandingkan hingga seseorang merasa kurang dari orang lain.
Mereka yang hidup dalam keluarga yang memiliki status ekonomi lemah atau biasa-biasa saja cenderung hadir dengan inferiority complex. Golongan ini merasa adanya kesenjangan sosial-ekonomi ini membuatnya menjadi tidak setara dengan orang-orang yang lebih beruntung.
Kebudayaan masyarakat membuat pandangan-pandangan yang kadang membuat seseorang menjadi kalah dari orang lain. Perempuan dengan pendidikan tinggi sering dianggap tidak pantas. Bisa juga status karyawan swasta yang sering dianggap lebih rendah dibanding pegawai negeri sipil (PNS).
Rasa rendah diri ini bisa diubah menjadi percaya diri dengan terapi dan pengobatan. Jika Anda mengalami inferiority complex, Anda bisa melakukan terapi di bawah ini:
Terapi untuk menghargai diri sendiri akan mengajak seseorang mengubah pola pikir negatif untuk sedikit demi sedikit membangkitkan nilai dalam diri. Pikiran negatif ini sering memunculkan kesimpulan dari sesuatu yang belum tentu benar adanya. Misalnya, Anda berpikir mendapatkan sebuah pekerjaan hanya karena keberuntungan atau kebetulan seseorang tidak mau pekerjaan tersebut. Kenyataannya, bisa saja kapasitas Anda memang baik sehingga mampu mendapatkannya.
Hal yang perlu dipahami dari perasaan rendah diri ini adalah penyebab rasa ini muncul pada seseorang. Kemudian, Anda perlu melihat kekurangan menjadi sebuah sesuatu yang positif. Dengan begitu, Anda bisa mulai memosisikan diri dengan lingkungan sekitar.
Bila rasa rendah diri ini semakin menghambat Anda untuk maju dan berkembang. tidak ada salahnya berkonsultasi dengan psikolog. Psikolog akan membantu memetakan akar penyebab munculnya inferiority complex serta menggali potensi-potensi diri Anda.
Baca Juga
Merasa rendah diri dan selalu lebih buruk dari orang lain merupakan salah satu gejala inferiority complex. Kondisi ini bisa terjadi karena faktor pola asuh serta kondisi sosial-ekonomi dari seseorang. Namun, kondisi ini bisa dihilangkan dengan melakukan berbagai terapi dan berkonsultasi dengan ahli.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar inferiority complex, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Ade Irawan
Referensi
Artikel Terkait
Intuisi adalah sensasi yang muncul secara tiba-tiba tanpa disadari orang yang bersangkutan. Kerap kali, intuisi menjadi dasar pilihan seseorang ketika dihadapkan pada beberapa pilihan sekaligus.
30 Apr 2023
Cara membatasi anak bermain gadget berlebihan perlu diketahui orangtua untuk mengatasi kebiasaan buruk ini. Salah satu caranya efektifnya adalah dengan menetapkan waktu dan daerah rumah tertentu yang “bebas-gadget”.
26 Des 2019
Cara meningkatkan konsentrasi anak dapat dilakukan dengan melatih fokus mereka dengan di antaranya mencoba permainan melatih konsentrasi anak, meningkatkan kualitas tidur si kecil, hingga membiasakan si buah hati berolahraga secara teratur.
2 Jun 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved