Demam rematik pada anak biasanya terjadi ketika si Kecil berusia 5-15 tahun. Penyebab demam rematik pada anak adalah bakteri Streptococcus yang berpindah dari saluran pernapasan ke katup jantung melalui peredaran darah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
26 Apr 2023
Radang tenggorokan yang terjadi berkali-kali dan tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan demam rematik pada anak
Table of Content
Ketika suhu tubuh anak lebih tinggi dari biasanya dan mengalami panas dalam, bisa jadi tanda-tanda terjadinya demam rematik. Penyebab demam rematik pada anak adalah bakteri Streptococcus yang berpindah dari saluran pernapasan ke katup jantung melalui peredaran darah dan harus segera ditangani agar tidak menyebabkan komplikasi pada jantung.
Advertisement
Demam rematik yang berdampak pada jantung disebut rheumatic heart disease. Hal ini terjadi karena demam rematik merusak katup bilik dan serambi pada jantung sehingga aliran darah menjadi tak terarah.
Baca Juga
Demam rematik pada anak bisa terjadi ketika radang tenggorokan akibat infeksi bakteri Streptococcus tidak tertangani dengan baik. Biasanya, demam rematik mulai terasa setelah 2-4 minggu sejak pertama kali mengalami radang tenggorokan.
Beberapa gejala demam rematik pada anak di antaranya:
Itu sebabnya penting untuk menangani radang tenggorokan sesegera mungkin. Langkah penanganan yang tepat dapat mencegah terjadinya demam rematik.
Apabila anak mengalami demam, observasi bagaimana kondisinya. Apabila anak tampak sangat lesu dan menunjukkan gejala-gejala di atas, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter.
Tentunya, penanganan infeksi bakteri Streptococcus berbeda antara satu anak dan lainnya. Utamanya, pada bayi baru lahir tentu penanganan harus ekstra hati-hati.
Demam rematik pada anak terjadi karena infeksi bakteri Streptococcus. Biasanya, infeksi bakteri grup A Streptococcus yang menyebabkan demam rematik adalah radang tenggorokan. Infeksi pada bagian tubuh lain seperti kulit jarang menyebabkan demam rematik.
Salah satu hipotesis yang menghubungkan infeksi bakteri Streptococcus dengan demam rematik adalah bakteri mengelabui sistem kekebalan tubuh anak.
Bakteri Streptococcus mengandung protein yang sangat mirip dengan protein dalam jaringan tubuh. Sistem kekebalan tubuh bisa salah mengira antara bakteri dan protein sehingga justru menyerang jaringan tubuh sendiri.
Jaringan tubuh yang paling sering terkena dampak adalah jantung, persendian, kulit, dan sistem saraf pusat. Ketika sistem kekebalan tubuh menyerang bagian ini, maka akan terjadi inflamasi atau peradangan.
Selama anak mendapatkan penanganan yang tepat saat mengalami radang tenggorokan, maka besar kemungkinan bakteri Streptococcus benar-benar tereliminasi.
Namun apabila anak mengalami infeksi radang tenggorokan berkali-kali dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, besar kemungkinan ia mengalami demam rematik.
Selain itu, ada beberapa faktor risiko terjadinya demam rematik pada anak yaitu:
Faktor genetik atau keturunan seorang anak bisa menyebabkannya membawa gen yang rentan terhadap demam rematik.
Ada beberapa jenis bakteri Strep tertentu yang lebih berisiko menyebabkan seorang anak mengalami demam rematik.
Tentunya, anak yang tinggal di daerah terlalu padat atau sanitasi buruk lebih berisiko mengalami demam rematik. Semakin tidak layak faktor lingkungan, bakteri dapat berkembang biak lebih cepat dan lebih resisten terhadap pengobatan.
Satu-satunya cara untuk mencegah terjadinya demam rematik pada anak adalah dengan mengatasi infeksi radang tenggorokan akibat bakteri Streptococcus dengan baik. Pengobatan untuk mengatasi infeksi bakteri adalah dengan pemberian antibiotik sesuai dosis.
Dokter anak akan menentukan diagnosis penyakit anak sembari melihat rekam medisnya. Kemudian, dokter akan memeriksa detak jantung untuk mengetahui apakah ada hal abnormal yang terjadi.
Selain itu, dokter juga akan memeriksa apakah ada disfungsi sistem saraf, ruam pada kulit, kondisi tenggorokan, dan juga sampel darah.
Kemudian, dokter akan mengatasi demam rematik pada anak dengan cara:
Pemberian antibiotik diberikan untuk membasmi bakteri Streptococcus dan mencegahnya terulang kembali.
Dokter juga bisa memberikan obat anti-peradangan seperti aspirin dan naproxen untuk mengatasi demam rematik. Selain itu, dokter juga bisa memberikan resep kortikosteroid untuk mengurangi peradangan.
Dokter juga akan meminta anak membatasi aktivitasnya hingga gejala-gejala utama seperti peradangan dan rasa nyeri mereda. Biasanya, anak akan diminta beristirahat selama beberapa minggu hingga bulan apabila demam rematik telah berdampak pada kinerja jantung.
Selalu mencuci tangan di air mengalir dan menutup mulut saat batuk atau bersin adalah salah satu cara untuk mencegah terkena infeksi radang tenggorokan.
Selain itu, hindari menggunakan barang yang sama dengan orang sakit atau berhubungan langsung karena bakteri Streptococcus dapat menular lewat ludah saat batuk dan bersin.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa efek samping cefixime dapat umum dialami oleh pasien, walau ada pula yang sifatnya serius. Selain efek samping cefixime, perhatikan pula risiko alerginya.
6 Okt 2020
Bakteri yang merugikan manusia dapat menyebabkan infeksi dan gangguan kesehatan pada tubuh, contohnya seperti Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus, hingga Escherichia coli.
20 Agt 2023
Bayi yang terinfeksi akan menunjukkan ciri-ciri tetanus dalam hitungan hari atau bulan. Beberapa ciri tetanus, antara lain kejang otot di rahang dan sulit mengunyah.
4 Jul 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved