Infeksi lambung disebabkan oleh bakteri H. Pylori dan tidak selalu menimbulkan gejala. Terdapat berbagai pengobatan yang dapat Anda tempuh, di antaranya dengan antibiotik dan berbagai jenis obat lainnya.
2023-03-16 21:25:35
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ilustrasi seseorang yang tengah mengalami infeksi lambung
Infeksi lambung biasanya kerap dihubungkan dengan konsumsi makanan pedas, stres, hingga gaya hidup tidak sehat seperti merokok. Namun, infeksi ini sebetulnya diakibatkan oleh serangan bakteri Helicobacter pylori.
Advertisement
H. pylori dapat masuk ke tubuh manusia lewat makanan, minuman, atau penggunaan alat makan yang telah terkontaminasi bakteri tersebut. Saat melewati saluran pencernaan, H. pylori kemudian menyerang dinding lambung yang dalam kondisi normal berfungsi untuk melindungi lambung dari produksi asam yang digunakan tubuh untuk mencerna makanan.
Infeksi bakteri ini dapat merusak dinding lambung sehingga asam lambung dapat menyebabkan luka pada lambung (tukak lambung). Luka inilah yang kemudian mengakibatkan infeksi lambung sehingga membuat makanan sulit dicerna, atau dalam kondisi parah mengakibatkan pendarahan lambung.
H. pylori sebetulnya merupakan mikroorganisme yang terdapat pada sebagian besar orang di dunia. Bakteri ini biasanya masuk ke tubuh manusia dalam masa kanak-kanak, namun orang dewasa juga bisa terkena bakteri ini tanpa disadari.
Kebanyakan orang yang memiliki H. pylori di dalam tubuhnya tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, ketika bakteri tersebut sudah mengakibatkan luka, maka Anda akan mengalamin gejala infeksi lambung, seperti:
Dalam kasus yang parah, infeksi lambung juga dapat menimbulkan gejala yang harus segera diperiksakan ke dokter, seperti:
Memang, gejala infeksi lambung di atas juga bisa menandakan infeksi penyakit lain. Oleh karena itu, tidak ada salahnya meminta diagnosis dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Para praktisi kesehatan belum mengetahui penyebab infeksi lambung secara pasti. Selain lewat benda-benda yang terkontaminasi, bakteri H. pylori mungkin masuk ke tubuh manusia lewat kontak langsung dengan air liur, muntah, atau feses seseorang yang memiliki bakteri ini.
Sementara itu ada pula faktor risiko yang meningkatkan peluang Anda mengalami infeksi lambung, yaitu:
Baca Juga
Untuk menentukan pengobatan infeksi lambung yang sesuai, dokter terlebih dahulu harus memastikan bakteri H. pylori memang ada di dalam tubuh. Diagnosis ini dapat ditegakkan lewat berbagai tes, misalnya pemeriksaan napas, feses, maupun endoskopi alias memasukkan selang khusus ke lambung untuk mengambil sampel jaringan dinding lambung.
Setelah Anda positif mengidap infeksi lambung akibat H. pylori, dokter akan meresepkan obat sesuai dengan kondisi Anda. Obat-obatan tersebut, antara lain:
Dokter bisa saja meresepkan 14 jenis obat sekaligus ketika Anda mengidap infeksi lambung yang disebabkan bakteri H. pylori. Jumlah itu mungkin terlihat sangat banyak dan Anda berhak menanyakan fungsi setiap obat yang diberikan, termasuk cara meminumnya serta efek samping yang mungkin muncul dari konsumsi obat tersebut. Namun, hal tersebut mungkin diperlukan untuk mengobati gejala yang mengganggu.
Meminum obat sesuai petunjuk dokter sangat krusial untuk menyembuhkan infeksi lambung. Konsumsi antibiotik yang asal-asalan, misalnya, akan membuat bakteri tersebut kebal sehingga membuka kemungkinan kondisi Anda akan makin buruk.
Setelah 1-2 minggu perawatan, Anda kembali dianjurkan untuk menjalani tes deteksi H. pylori. Hal ini untuk memastikan bakteri tersebut telah sepenuhnya pergi dari tubuh Anda.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di lingkungan rumah sakit akibat bakteri, virus, maupun jamur. Gejala yang ditimbulkan mulai dari batuk, demam, hingga infeksi pada luka operasi.
Jenis olahraga yang aman untuk penderita asam lambung adalah yang intensitasnya rendah, seperti jalan kaki, jogging, berenang, yoga, atau sepeda statis. Sementara yang tidak disarankan antara lain lari sprint, angkat beban, hingga lompat tali.
Syok septik terjadi saat penderita sepsis mengalami tekanan darah yang sangat rendah. Hal ini menyebabkan tubuh tidak mendapat asupan darah dan oksigen yang cukup.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved