logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Parenting

12 Indikator Keluarga Sehat Menurut Kemenkes RI

open-summary

Ada 12 indikator keluarga sehat dari Kemenkes RI, mulai dari keikutsertaan program Keluarga Berencana (KB), melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, hingga bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

20 Apr 2023

Melengkapi imunisasi dasar menjadi indikator keluarga sehat

Melengkapi imunisasi dasar termasuk salah satu indikator keluarga sehat

Table of Content

  • 12 indikator keluarga sehat dari Kemenkes RI
  • Pentingnya mewujudkan keluarga sehat

Keluarga sehat adalah keluarga yang setiap anggotanya sejahtera baik fisik maupun mentalnya sehingga tercipta keluarga utuh. Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) telah menetapkan 12 Indikator Keluarga Sehat, yang dapat menjadi panduan bagi tiap keluarga untuk mempraktikkan pola hidup sehat. 

Advertisement

Indikator ini dibuat sebagai bagian dari penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga pada tahun 2016.

12 indikator keluarga sehat dari Kemenkes RI

Keluarga menjadi fokus utama dalam pelaksanaan Program Indonesia Sehat. Kemenkes mengatakan bahwa tingkat kesehatan suatu keluarga akan menentukan tingkat kesehatan masyakarat.

Berikut adalah 12 Indikator Keluarga Sehat yang perlu Anda ketahui dan terapkan.

1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)

Selain untuk menunda terjadinya kehamilan, KB membantu dalam menurunkan risiko kematian ibu dan bayi. Semakin sering hamil dan melahirkan, risiko kematian ibu juga akan meningkat, terutama setelah lima kehamilan atau lebih.

Menjalani program KB juga dapat memastikan anak mendapatkan kasih sayang yang penuh dari orang tuanya serta pendidikan yang layak.

Dengan demikian, tumbuh kembang anak pun bisa maksimal. Konsultasikan dengan dokter untuk pilihan metode kontrasepsi yang tepat bagi Anda dan pasangan.

2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan

Poin selanjutnya dalam 12 Indikator Keluarga Sehat adalah ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan yang memadai akan mendukung proses persalinan yang aman dan minim risiko.

Ibu dan bayi akan ditangani oleh dokter sekaligus bidan yang terlatih, serta dengan menggunakan alat yang steril. Dengan demikian, komplikasi setelah melahirkan bahkan kematian dicegah. Jika sewaktu-waktu terjadi komplikasi, ibu juga bisa mendapatkan tindakan sesegera mungkin.

Dengan melahirkan di fasilitas kesehatan, ibu yang mengalami keterbatasan ekonomi juga dapat menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Kartu ini menjamin biaya untuk pemeriksaan kehamilan hingga pelayanan KB pasca persalinan.

3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap

Poin ketiga dalam 12 Indikator Keluarga Sehat adalah pentingnya imunisasi pada anak. Vaksinasi mampu melindungi anak dari penyakit yang membahayakan, seperti polio, campak, dan difteri. Imunisasi juga dapat mencegah penyebaran penyakit.

Beberapa vaksin bisa dilakukan sekali, sedangkan yang lain membutuhkan vaksin ulangan (booster) untuk mengembalikan tingkat kekebalan tubuh anak. 

Oleh karena itu, pastikan Anda mencermati jadwal imunisasi dasar lengkap untuk anak.

4. Bayi mendapat ASI eksklusif

ibu menyusui bayi
Bayi harus mendapatkan ASI eksklusif

Untuk mewujudkan konsep keluarga sehat Kemenkes, pastikan anak Anda mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya. Setelah itu, ibu bisa meneruskan pemberian ASI hingga anak berusia dua tahun.

Ada banyak manfaat ASI untuk buah hati. Mulai dari melindungi bayi dari penyakit, menguatkan ikatan antara ibu dan anak, membuat kerja vaksin lebih efektif, hingga menurunkan risiko sudden infant death syndrome (SIDS).

5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan

Bawalah balita ke rumah sakit atau posyandu untuk ditimbang setiap bulan. Pemantauan berkala ini bermanfaat dalam mengetahui status tumbuh kembang balita dan mendeteksi masalah pertumbuhan secara dini.

Segera periksakan balita ke dokter apabila berat badannya berada di bawah garis merah dan tidak kunjung naik, serta mengalami sakit seperti demam, batuk, atau diare.

6. Penderita tuberkulosis (TBC) butuh pengobatan sesuai standar

Waspadalah dengan gejala TBC, seperti batuk berkepanjangan, sesak napas, nyeri dada, badan lemas, demam berkepanjangan, berat badan turun, dan lainnya. Bila Anda atau anggota keluarga mengalami keluhan ini, lekas konsultasikan ke dokter.

Jika hasil pemeriksaan positif TBC, pengobatan harus dijalani hingga tuntas dan sesuai anjuran dokter. Apabila tidak teratur atau berhenti minum obat secara tiba-tiba, penyakit ini tidak akan sembuh sepenuhnya dan berisiko menular ke orang lain.

Bakteri penyebab TBC juga dinilai lebih kebal terhadap obat antibiotik sehingga pengobatan berikutnya akan berlangsung lebih lama.

7. Penderita hipertensi perlu melakukan pengobatan secara teratur

Mengapa penyakit hipertensi masuk dalam Indikator Keluarga Sehat? Pasalnya, penyakit ini termasuk ‘pembunuh yang menyerang diam-diam’.

Hipertensi biasanya tidak menunjukkan gejala khusus. Jadi, penting bagi Anda sekeluarga untuk rutin mengecek tekanan darah.

Selain umur, jenis kelamin, dan riwayat keluarga, hipertensi juga dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk, seperti merokok dan kurang makan sayur.

Ajaklah keluarga Anda untuk mencegah hipertensi dengan cara CERDIK, yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres dengan baik.

8. Penderita gangguan jiwa harus mendapat pengobatan dan tidak ditelantarkan

Gangguan jiwa dapat ditangani dengan baik, terutama jika dideteksi dini. Penderita mungkin tidak menyadari atau mengakui bahwa mereka mengalami masalah kejiwaan. Jadi, anggota keluarga perlu lebih sadar dan memperhatikannya dengan saksama.

Tanyakan apa yang sedang mereka pikirkan, dengarkan tiap keluhan, terus dampingi mereka, dan hindari sikap menghakimi. Anda juga dapat mengajak mereka untuk menjalani psikoterapi ke psikolog agar lebih efektif.

9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok

berhenti merokok
Sebaiknya tidak ada anggota keluarga yang merokok

Untuk mewujudkan keluarga sehat Kemenkes RI juga memasukkan program antirokok ke dalam indikatornya. Anda tentu sudah paham benar betapa bahayanya rokok untuk kesehatan. 

Dalam satu batang rokok yang dibakar, tersimpan 4.000 zat kimia beracun. Sebagian di antaranya bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.

Asap rokok yang tertinggal di pakaian dan benda-benda lainnya juga dapat mengancam perokok pasif, contohnya balita.

Bagi Anda yang masih merokok, bulatkan tekad untuk berhenti. Anda bisa berhenti merokok seketika atau melakukan pengurangan secara bertahap. Konsultasikan dengan dokter jika Anda merasa sangat sulit untuk menghentikan kebiasaan satu ini.

10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

JKN adalah program pembangunan kesehatan nasional yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Program ini menjamin pelayanan kesehatan secara menyeluruh, dari pencegahan penyakit hingga pengobatannya.

Anda dapat mendaftar sebagai peserta di kantor BPJS Kesehatan atau melalui aplikasi Mobile JKN yang tersedia di Google Play maupun Apple App Store.

11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih

Indikator keluarga sehat lainnya adalah mempunyai akses sarana air bersih. Sarana air bersih tak boleh disepelekan oleh setiap keluarga. Pasalnya, air bersih dapat mencegah Anda dan keluarga dari berbagai penyakit, seperti diare, tipes (demam tifoid), disentri, kolera, dan sebagainya.

Oleh karena itu, pastikan sumber air di rumah bersih dari genangan, kotoran, dan lumut, serta dilengkapi dengan saluran pembuangan air. Jarak antara sumber air dan jamban atau tempat pembuangan sampah juga minimal 10 meter.

12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Selalu buang air besar dan buang air kecil di jamban atau toilet. Selain membuat lingkungan bersih dan tidak berbau, langkah ini juga membantu agar sumber air di sekitarnya tidak tercemar, mencegah datangnya binatang yang dapat menularkan penyakit, serta menjauhkan diri dari penyakit infeksi saluran pencernaan hingga tipes.

Anda sekeluarga juga perlu memastikan supaya jamban dibersihkan secara rutin sehingga lingkungan rumah tetap sehat dan bebas penyakit.

Selain itu, Anda juga dapat mengunduh Aplikasi Keluarga Sehat dari Kemenkes RI di Play Store maupun membukanya lewat https://keluargasehat.kemkes.go.id/

Aplikasi Keluarga Sehat adalah aplikasi yang diciptakan oleh Kemenkes RI yang bisa digunakan untuk mempermudah pendataan keluarga sehat.

Aplikasi ini digunakan untuk melakukan input data dan menyajikan status pendataan serta indeks keluarga sehat.

Baca Juga

  • Operasi Caesar BPJS Kesehatan: Syarat, Tahapan, dan Besar Tanggungan
  • 6 Manfaat Konsumsi Ikan Haring yang Wajib Dicoba
  • Mengenal Perbedaan BPJS Kesehatan dengan Asuransi Swasta

Pentingnya mewujudkan keluarga sehat

pola hidup sehat untuk keluarga
Keluarga harus menerapkan pola hidup sehat

Penetapan 12 Indikator Keluarga Sehat oleh Kemenkes RI diharapkan dapat menjadi panduan bagi tiap keluarga dalam menerapkan perilaku hidup bersih sehat. Membentuk kebiasaan sehat harus dilakukan sejak dini dan dimulai di dalam keluarga.

Gaya hidup sehat memiliki manfaat, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini bisa membantu Anda dan keluarga terhindar dari masalah kesehatan, memberikan lebih banyak energi untuk beraktivitas, dan memungkinkan untuk lebih produktif.

Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara rutin, memiliki berat badan yang ideal, tidak merokok, dan mempertahankan gaya hidup sehat lainnya dapat mengurangi risiko penyakit berbahaya, seperti kanker, diabetes, hipertensi, dan obesitas. 

Orangtua juga harus menjadi contoh yang baik bagi anak. Sebab, anak-anak sering kali meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya. 

Jadi, pastikan Anda memberi contoh gaya hidup sehat untuk mereka. Misalnya, dengan membiasakan diri mengonsumsi sayur dan buah, serta berolahraga minimal 30 menit setiap hari.

Ajak juga anak untuk melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan, seperti bermain sepeda, lompat tali, berenang, dan lainnya.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan Masyarakat, Harvard University, ditemukan bahwa individu yang memiliki kebiasaan sehat cenderung hidup lebih lama secara signifikan.

Kebiasaan sehat yang dikembangkan di masa kanak-kanak pun dapat terus dipertahankan hingga dewasa. 

Pada akhirnya, masyarakat yang sehat tidak hanya mencerminkan keberhasilan kolektif keluarga, tapi juga keputusan yang baik dari pemerintah dan lembaga berwenang.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan keluarga, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

bpjs kesehatankeluarga berencanapola hidup sehat

Ditulis oleh Rieke Saraswati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved