Imunosupresan adalah obat-obatan yang dapat melemahkan sistem imun tubuh. Obat ini dikonsumsi untuk mengatasi gangguan autoimun atau saat pasien menerima cangkok organ. Imunosupresan hanya boleh digunakan dengan resep dokter dan diawasi efektivitasnya.
2023-03-21 13:50:27
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Sirolimus adalah adalah satu contoh obat yang termasuk dalam kelas imunosupresan
Table of Content
Dalam beberapa kondisi, sistem imun akan perlu ‘dilemahkan’, seperti pada pasien gangguan autoimun atau pada pasien yang menerima transplantasi organ. Obat penekan sistem imun disebut dengan imunosupresan. Ketahui lebih jauh mengenai jenis-jenis obat imunosupresan dan efek sampingnya.
Advertisement
Imunosupresan adalah kelompok obat-obatan yang dapat menekan atau melemahkan sistem imun tubuh. Beberapa jenis obat dalam kelompok ini digunakan untuk mengatasi gangguan autoimun.
Obat-obatan imunosupresan lain juga digunakan untuk menurunkan risiko penolakan tubuh terhadap transplantasi atau pencangkokan organ. Misalnya, dalam dalam transplantasi jantung, hati, atau ginjal. Obat-obatan ini disebut dengan obat anti-rejeksi.
Seperti yang disampaikan di atas, terdapat dua kelompok kondisi yang dapat diatasi dengan obat imunosupresan. Kondisi tersebut, yaitu:
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem imun menyerang jaringan tubuh penderitanya. Obat imunosupresan dapat menekan atau menghambat reaksi sistem imun tersebut karena dapat ‘melemahkan’ sistem imun. Dengan begitu, efek dari penyakit autoimun diharapkan dapat berkurang.
Gangguan autoimun yang dapat diatasi dengan imunosupresan, yaitu:
Sebagian besar pasien yang menerima transplantasi organ harus mengonsumsi obat imunosupresan atau anti-rejeksi. Sebab, sistem imun seringkali menganggap organ yang diterima sebagai benda asing, sehingga mereka pun menyerang organ tersebut.
Kondisi ini dapat berbahaya bagi pasien dan kadang organ tersebut harus diangkat kembali.
Berdasarkan durasi penggunaannya, terdapat dua jenis obat anti-rejeksi, yaitu:
Ada beberapa jenis obat-obatan imunosupresan. Obat yang dikonsumsi pasien akan bergantung pada apakah pasien akan menjalani prosedur transplantasi ginjal, menderita gangguan autoimun, atau kondisi lain. Obat yang diresepkan pada pasien seringkali lebih dari satu kategori dalam kelas imunosupresan.
Obat-obatan imunosupresan merupakan obat resep. Obat dalam kelompok ini dapat berupa tablet, cair, kapsul, dan injeksi.
Dalam menangani kondisi pasien, dokter mungkin akan meresepkan kombinasi obat-obatan yang akan membantu menekan sistem imun, dengan efek samping yang serendah dan sesedikit mungkin.
Bagi penderita autoimun, dokter akan menyesuaikan dosis obat dengan respons tubuh terhadap imunosupresan. Sementara itu, bagi pasien penerima transplantasi organ, dokter mungkin akan mengurangi dosis obat seiring berjalannya waktu. Sebab, reaksi penolakan tubuh terhadap organ tersebut cenderung akan berkurang.
Walau begitu, penting untuk diketahui bahwa banyak penerima pencangkokan organ yang harus mengonsumsi satu jenis obat imunosupresan, sepanjang hidupnya.
Pasien yang mengonsumsi imunosupresan akan perlu menjalani tes darah secara berkala. Tes darah ini membantu dokter mengetahui efektivitas obat yang dikonsumsi, atau mencari tahu apakah ada efek samping obat tersebut.
Ikuti dengan baik terkait arahan dokter dalam mengonsumsi obat apapun. Laporkan pula pada dokter apabila terdapat dosis yang terlupa dikonsumsi.
Efek samping dan interaksi imunosupresan dapat berbeda tergantung jenis obat yang dikonsumsi. Anda dianjurkan berkonsultasi dengan dokter terkait kemungkinan efek samping obat yang akan diresepkan untuk mengatasi masalah yang diderita. Pastikan Anda juga menyampaikan obat atau suplemen yang sedang dikonsumsi untuk menghindari interaksi obat.
Imunosupresan dapat melemahkan sistem imun. Dengan begitu, risiko infeksi mungkin dapat terjadi. Hubungi dokter dengan segera apabila Anda mengalami gejala infeksi berikut:
Baca Juga
Imunosupresan dapat memicu masalah pada orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Sampaikan pada dokter masalah medis yang diderita, sebelum mengonsumsi obat imunosupresan. Beberapa masalah medis tersebut, misalnya:
Selain itu, untuk ibu hamil dan menyusui, beberapa jenis obat imunosupresan dapat menyebabkan cacat pada janin. Beberapa obat lain juga dapat memicu risiko yang mungkin lebih ringan selama periode kehamilan dan masa laktasi.
Untuk itu, konsultasikan pula pada dokter jika Anda berencana hamil sebelum mengonsumsi imunosupresan. Begitu juga jika Anda sedang hamil saat harus mengonsumsi obat-obatan ini.
Imunosupresan adalah kelompok obat yang dikonsumsi untuk menekan sistem imun. Obat ini dikonsumsi untuk mengatasi gangguan autoimun, atau jika Anda akan menerima organ dari orang lain. Konsultasikan dengan dokter terkait semua kondisi Anda, termasuk gangguan medis yang tengah diderita, riwayat penyakit, hingga obat dan suplemen yang sedang dikonsumsi.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sistem imun adalah pertahanan tubuh dalam melawan patogen atau mikroorganisme jahat. Fungsinya adalah untuk mencegah terjadinya infeksi dan penyakit. Sangat penting untuk menjaga imunitas dengan berbagai cara yang ada di artikel ini.
Apakah lupus menular merupakan salah satu pertanyaan yang perlu Anda pahami penjelasannya. Lupus adalah penyakit autoimun yang menyerang jaringan tubuhnya sendiri.
Imunologi adalah ilmu tentang sistem imun dan penyakit yang menyertainya, mulai dari kanker, HIV, hingga penyakit autoimun dan alergi. Kenali lebih jauh seputar cabang untuk mendapatkan pemahaman lengkap mengenai sistem imun Anda.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved