Imunologi adalah salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang sistem imun dan gangguannya. Misalnya, gangguan penyakit autoimun atau alergi.
2023-03-30 12:20:33
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Imunologi, cabang ilmu kedokteran yang mempelajari sitem imun
Table of Content
Imunologi adalah salah satu cabang ilmu kedokteran dan biologi yang mempelajari tentang sistem imun tubuh beserta gangguannya. Para imunolog terus mempelajari kompleksitas sistem kekebalan serta apa saja penyakit yang bisa terjadi ketika sistem imun mengalami gangguan. Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
Advertisement
Imunologi adalah ilmu yang mempelajari sistem imun atau kekebalan tubuh. Ini mencakup fungsi serta kemungkinan gangguannya pada tubuh.
Dalam British Society for Immunology dijelaskan bahwa imunologi telah memperluas pemahaman tentang penanganan masalah kesehatan. Hal ini pun ni dibarengi dengan penelitian yang terus berlanjut sampai sekarang.
Sebagai contoh, imunoterapi, penyakit autoimun, serta penelitian mengenai vaksin terbaru.
Orang yang mempelajari imunologi adalah ahli imunologi (immunologist) atau dokter spesialis imunologi. Ahli atau ilmuwan biasanya bekerja di laboratorium, karena fokusnya pada penelitian.
Sementara itu, dokter bekerja untuk mendiagnosis dan mengelola penyakit yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. Dokter yang mempelajari imunologi, biasanya dokter spesialis penyakit dalam atau anak yang mengambil subspesialis alergi dan imunologi (Sp.PD-KAI).
Sistem imun bekerja dengan caranya yang kompleks. Secara sederhana, terdapat dua lapis pertahanan pada tubuh Anda, yaitu:
Sistem imun bawaan adalah lapisan pertama pertahanan tubuh saat kedatangan mikroorganisme berbahaya. Fungsi utamanya untuk membersihkan sel yang telah mati di dalam tubuh maupun benda asing yang memasuki organ dalam.
Kekurangan sistem imun bawaan akan ditutup oleh sistem imun adaptif. Sistem imun adaptif mampu bekerja spesifik pada mikroorganisme tertentu karena memiliki mekanisme antigen-dependent.
Sistem imun adaptif dapat mengenali dan mengingat patogen (kuman penyebab penyakit) yang pernah menyerang dan membahayakan. Nantinya, sistem imun akan mengusir mikroorganisme merugikan dari dalam tubuh.
Baca Juga
Sistem imun atau kekebalan tubuh adalah kumpulan sel dan protein yang memproteksi organ dalam tubuh manusia dari organisme yang mengganggu, agar bisa bekerja secara optimal.
Dapat dikatakan, sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri, virus, parasit, dan kuman penyebab penyakit lainnya. Jika mengalami gangguan, bisa memicu kondisi kesehatan.
Berikut adalah kondisi kesehatan penyakit yang dipelajari dalam imunologi:
Imunologi juga mempelajari penyakit autoimun. Ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh malah berbalik menyerang sel sehat atau organ tubuh yang seharusnya dilindungi.
Beberapa contoh penyakit autoimun, misalnya, diabetes tipe 1, rheumatoid arthritis, multiple sclerosis, lupus, atau penyakit Crohn. Sebagian besar penyakit autoimun tidak bisa diobati.
Akan tetapi, Anda bisa melakukan perawatan dan pengobatan yang bisa mengelola gejalanya.
Alergi adalah gangguan hipersensitivitas, alias reaksi berlebihan tubuh terhadap terhadap zat asing yang sebenarnya tidak berbahaya. Akibatnya, bisa merusak jaringan tubuh.
Saat alergen masuk, sistem imun akan melepaskan histamin. Hal ini bisa menyebabkan peradangan dan banyak gejala lainnya yang berhubungan dengan alergi.
Imunologi berperan untuk berusaha memahami apa yang terjadi pada tubuh selama respons alergi serta macam-macam faktor penyebabnya. Sebagai contoh, saat Anda mengalami alergi makanan, serbuk sari, atau debu.
Asma adalah penyakit yang bisa melemahkan saluran pernapasan. Sebagian orang mungkin mengalami asma ringan, tetapi ada pula asma berat yang bisa mengancam jiwa.
Jadi, respons sistem imun dalam tubuh dapat menyebabkan penebalan saluran udara, saluran udara menyempit, membengkak, hingga menghasilkan lendir berlebih dan membuat napas sesak
Ini adalah kondisi saat sistem imun atau kekebalan tubuh tidak bisa meningkatkan pertahanan.
Akibatnya, Anda mengalami infeksi parah berulang yang bisa memicu komplikasi. Anda perlu berhati-hati karena gangguan imunodefisiensi bisa berakibat fatal.
Kanker adalah penyakit yang mengakibatkan pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkendali.
Tak hanya itu saja, sel kanker juga bisa menghindari sistem imun.
Maka dari itu, imunologis terus melakukan penelitian untuk memanipulasi sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan kanker. Inilah disebut sebagai imunoterapi.
Baca Juga
Dalam imunologi, Anda bisa melakukan tes yang berfungsi mendeteksi gangguan sistem kekebalan tubuh. Berikut adalah beberapa macam pemeriksaan imunologi:
Tes antibodi atau serologi berfungsi untuk mencari antibodi dalam darah. Antibodi adalah protein yang dibuat oleh sistem imun untuk melawan infeksi.
Pemeriksaan ini dapat membantu dokter mendiagnosis penyakit, gangguan, dan infeksi.
Ada beberapa jenis tes serologi untuk mendeteksi antibodi yang berbeda. Ini karena tubuh menciptakan lima jenis antibodi utama, seperti:
Antigen adalah zat yang dapat memicu respons imun yang masuk ke dalam tubuh. Bisa berupa virus, bakteri, racun, bahan kimia, atau zat lainnya dari luar tubuh.
Pemeriksaan imunologi lainnya disebut sebagai tes antigen. Ini dapat mengidentifikasi keberadaan antigen, yaitu zat yang menyebabkan respons imun, seperti pelepasan antibodi.
Caranya, dengan mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan seseorang.
Tes kadar sel darah putih biasa juga disebut sebagai tes leukosit. Anda bisa melakukannya bersamaan dengan pemeriksaan hitung darah lengkap.
Sel darah putih (leukosit) adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Sel ini membantu melawan infeksi dengan menyerang bakteri, virus, dan kuman.
Fungsi utamanya adalah untuk mendeteksi infeksi tersembunyi dalam tubuh. Dokter bisa mendiagnosis penyakit autoimun, defisiensi imun, serta kelainan darah.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai imunologi? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Badan gym pemula bisa terlatih jika Anda menjalankan beberapa tips gym untuk pemula, seperti: 1. jangan fokus ke satu alat saja, 2. selalu lakukan pemanasan, 3. jangan terburu-buru, 4. siapkan waktu istirahat, 5. perhatikan hidrasi tubuh, 6. jangan memaksakan diri
Polidipsi adalah kondisi saat seseorang sering merasa haus secara berlebihan. Perasaan haus ekstrem ini bahkan tidak dapat diatasi untuk jangka waktu yang lama, walau sudah minum banyak air.
Grounding atau earthing adalah teknik terapi dengan melakukan aktivitas yang membuat seseorang terhubung ke bumi. Sederhananya, aktivitas yang dilakukan membuat fisik seseorang bersentuhan langsung dengan bumi atau tanah sehingga gelombang elektrik bumi membawa dampak positif bagi tubuh. Beberapa riset menyebut manfaat earthing baik untuk mood dan meredakan rasa sakit.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved