Imunodefisiensi adalah kondisi yang bisa terbawa sejak lahir (primer) atau terjadi karena faktor eksternal. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak bisa bekerja melawan bakteri, virus, maupun parasit.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
20 Apr 2023
Konsekuensi dari imunodefisiensi adalah seseorang jadi lebih mudah terkena infeksi virus dan bakteri
Table of Content
Imunodefisiensi adalah kondisi ketika tubuh tidak bisa lagi bekerja melawan bakteri, virus, atau parasit. Ada orang yang terlahir dengan imunodefisiensi (primary) maupun yang mengalaminya karena faktor eksternal (secondary). Untuk imunodefisiensi sekunder, bisa dipicu oleh kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang.
Advertisement
Konsekuensi dari imunodefisiensi adalah seseorang jadi lebih mudah terkena infeksi virus dan bakteri. Tubuh tidak bisa bekerja secara optimal melawan penyakit. Dari kedua tipe imunodefisiensi, yang lebih umum terjadi adalah tipe sekunder.
Baca Juga
Sistem kekebalan tubuh manusia meliputi beberapa organ seperti:
Keempat organ di atas memproduksi limfosit, sel darah putih yang diklasifikasikan menjadi sel B dan sel T. Kedua sel ini menghalau benda asing yang masuk ke tubuh. Lebih spesifik lagi, sel B memproduksi antibodi yang terdeteksi tubuh sebagai penyakit. Sementara sel T menghancurkan sel asing atau abnormal.
Idealnya, sistem kekebalan tubuh bisa melawan antigen atau protein yang merangsang respon imun yang dikeluarkan oleh bakteri, virus, sel kanker, dan juga parasit. Namun imunodefisiensi adalah kondisi saat tubuh tidak lagi bisa melindungi dirinya sendiri untuk melawan antigen-antigen tersebut.
Berdasarkan jenisnya, imunodefisiensi adalah primer dan sekunder. Imunodefisiensi primer adalah bawaan lahir, dengan lebih dari 100 jenis imunodefisiensi. Imunodefisiensi primer bisa terjadi karena faktor genetik atau keturunan.
Contoh dari imunodefisiensi primer adalah X-linked agammaglobulinemia (XLA), common variable immunodeficiency (CVID), hingga alymphocytosis.
Masalah imunodefisiensi sekunder terjadi ketika ada faktor eksternal yang menyerang tubuh. Beberapa pemicunya seperti:
Penderita imunodefisiensi sekunder bisa mengalami beberapa penyakit seperti AIDS, kanker leukemia, viral hepatitis, atau kanker yang menyerang sel plasma (multiple myeloma).
Selain orang yang memiliki riwayat keluarga menderita imunodefisiensi, ada banyak pemicu lain yang menjadi penyebab imunodefisiensi. Contohnya adalah:
Imunodefisiensi adalah kondisi yang beragam dan bisa berbeda antara satu dan lainnya. Gejala yang dialami pun bisa berbeda, seperti:
Ketika mengalami beberapa gejala di atas dan tidak kunjung membaik meski telah menjalani pengobatan, bisa jadi imunodefisiensi adalah pemicunya. Ketika itu terjadi, dokter akan meminta pemeriksaan lebih lanjut demi mendapatkan diagnosis pasti.
Dokter akan bertanya riwayat medis, menghitung sel darah putih dan sel T, dan juga mencari tahu level immunoglobulin. Selain itu, dokter juga bisa memberikan semacam vaksin sebagai tes antibodi untuk melihat bagaimana reaksi darah beberapa hari kemudian.
Idealnya, ketika seseorang tidak mengalami imunodefisiensi, maka sistem kekebalan tubuhnya akan memproduksi antibodi untuk mengalahkan organisme dari vaksin tersebut. Namun jika terjadi imunodefisiensi, tubuh tidak akan memproduksi antibodi.
Imunodefisiensi adalah penyakit yang penyembuhannya bergantung pada kondisi spesifik. Contohnya, ketika seseorang menderita penyakit AIDS karena beberapa infeksi sekaligus maka dokter akan mengobati infeksi tersebut satu persatu.
Umumnya, penyembuhan imunodefisiensi adalah pemberian antibiotik dan terapi imunoglobulin. Selain itu, jenis obat lain seperti amantadine dan acyclovir juga bisa digunakan untuk mengobati infeksi akibat lemahnya sistem kekebalan tubuh seseorang.
Pada kasus lain apabila imunodefisiensi disebabkan oleh tidak optimalnya produksi limfosit oleh sumsum tulang, maka dokter bisa merekomendasikan transplantasi sumsum tulang (stem cell).
Imunodefisiensi adalah penyakit yang bisa diobati, namun tidak bisa dicegah terutama jika terjadi sejak lahir (primer). Namun pada kondisi imunodefisiensi sekunder, bisa jadi ada cara pencegahan seperti menghindari AIDS dengan cara memastikan tidak menggunakan jarum suntik bekas dan aktivitas seksual menggunakan proteksi.
Selain itu, menjaga kualitas tidur cukup juga penting. Dengan tidur setidaknya 8 jam setiap malam, produksi protein penangkal infeksi menjadi maksimal.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Cara mencegah masuk angin dapat dilakukan dengan menjaga kekebalan tubuh. Pastikan Anda mengonsumsi makanan bergizi, beristirahat dengan cukup, dan mencuci tangan secara teratur.
23 Mar 2022
Kurangnya pengetahuan hingga hoax terkait vaksin Covid-19 membuat sebagian masyarakat enggan bahkan menolak vaksin Covid-19. Hal ini bisa berakibat buruk pada kesehatan orang tersebut dan orang di sekitarnya.
14 Jun 2021
Innate immunity adalah sistem imun bawaan yang bersifat fisik, seperti kulit, selaput lendir, dan rambut hidung. Fungsinya adalah sebagai pertahanan terdepan dari benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
3 Mei 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved