Program lanjutan imunisasi rotavirus nasional sudah kembali digalakkan mulai hari Selasa, 15 Agustus 2023, dengan peluncuran dilakukan di Sulawesi Selatan. Program imunisasi ini dilakukan untuk menekan angka diare pada bayi yang masih tinggi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
16 Agt 2023
Imunisasi rotavirus untuk mencegah diare pada bayi
Table of Content
Menjelang Hari kemerdekaan RI yang ke-78, pihak Kementerian Kesehatan kembali melanjutkan program pemberian vaksin Rotavirus (RV) secara nasional.
Advertisement
Rotavirus adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi pencernaan serius khususnya pada bayi dan balita, yang ditandai dengan muntah dan diare berat.
Tingginya angka kesakitan dan kematian bayi akibat diare dan dehidrasi berat di Indonesia telah mendapat perhatian khusus dari pemerintah, sehingga kembali mencanangkan imunisasi RV nasional. Berikut informasi lengkapnya.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril menyatakan bahwa Kemenkes akan menggelar program imunisasi rotavirus secara Nasional. Hal ini dilakukan karena diare merupakan salah satu penyebab paling umum bayi masuk rumah sakit dan bahkan meninggal dunia, dan rotavirus adalah salah satu penyebab diare paling umum.
Menurut data Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN) pada tahun 2017, rotavirus merupakan penyebab dari sekitar 45% kasus balita menjalani rawat inap akibat diare cair akut.
Diare juga menjadi penyebab sekitar 9,8% kematian bayi di bawah 12 bulan dan 4,55% kematian balita usia 12-59 bulan di Indonesia.
Sebelumnya pada tahun 2022, imunisasi RV pernah dilakukan secara bertahap di 21 kabupaten dan kota di 18 provinsi dengan sasaran 196.876 bayi.
Lalu, bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan, program lanjutan imunisasi rotavirus kembali digalakkan mulai hari Selasa, 15 Agustus 2023, dengan peluncuran dilakukan di Sulawesi Selatan.
Sasaran pemberian imunisasi RV kali ini adalah untuk anak yang berusia setidaknya 2 bulan, atau bayi yang dilahirkan paling cepat pada tanggal 16 Mei 2023.
Imunisasi RV akan diberikan sebanyak 3 dosis dengan jarak pemberian 4 minggu antar dosis. Setiap dosis diberikan sebanyak 0,5 ml atau setara dengan lima kali tetes.
Baca Juga: Penyebab Muntaber pada Bayi dan Penanganannya
Imunisasi Rotavirus adalah pemberian vaksin rotavirus yang bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi risiko infeksi rotavirus yang bisa menyebabkan diare pada bayi. Vaksin rotavirus terbuat rotavirus hidup yang dilemahkan.
Jika bayi tidak menjalani imunisasi, maka si Kecil lebih berisiko tertular penyakit rotavirus saat makanan, air, atau tangan mereka terkontaminasi feses orang yang terinfeksi.
Infeksi rotavirus dapat menyebabkan bayi mengalami diare parah yang berakibat pada kondisi dehidrasi. Tidak sedikit bayi yang terinfeksi rotavirus memerlukan pengobatan rawat inap di rumah sakit. Bahkan jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini berisiko menyebabkan kematian.
Selain melindungi bayi dan balita yang divaksin, imunisasi rotavirus juga dapat membantu mencegah penyebaran rotavirus di tengah masyarakat.
Dilansir dari Antara news, dr. Piprim Basarah Yubiarso, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), memberikan beberapa tips terkait pemberian imunisasi rotavirus pada bayi.
Dr. Piprim mengingatkan bahwa bayi yang diimunisasi dalam kondisi perut kenyang, mungkin bisa mengalami muntah saat pemberian vaksin.
Oleh sebab itu, diimbau agar bayi diimunisasi dalam keadaan perut kosong atau 1 hingga 2 jam setelah makan. Bayi bisa kembali diberi ASI sekitar 10 atau 15 menit setelah selesai imunisasi.
Namun, seandainya bayi mengalami muntah setelah imunisasi, pemberian vaksin tidak perlu diulangi lagi karena vaksin sudah menempel di selaput lendir (mukosa) bayi.
Efek samping umum lainnya dari pemberian imunisasi RV adalah diare dan demam. Meskipun ada risiko alergi, tetapi kemungkinannya tergolong kecil.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Memencet jerawat di area danger triangle of face berisiko menyebabkan infeksi yang bisa berujung pada kematian. Pasalnya, kerusakan kulit di area ini memungkinkan bakteri masuk ke dalam tubuh.
8 Agt 2023
Bayi sering buang air besar setelah minum ASI umumnya bukan hal yang berbahaya. Namun, jika si kecil menunjukkan tanda-tanda tertentu, bisa jadi kondisi tersebut menandakan diare.
15 Sep 2023
Video TikTok yang viral menunjukkan bahwa hasil uji banyak produk sunscreen SPF palsu yang diklaim memiliki SPF 50, ternyata hanya memiliki SPF 16 atau bahkan 2 saja.
14 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved