Vaksin PCV pada anak penting diberikan sejak usia 2 bulan. Hal ini bertujuan agar Buah Hati terlindungi dari dari infeksi berbagai penyakit seperti radang telinga hingga meningitis.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
15 Nov 2019
Vaksin PCV pada anak berguna untuk mencegah berbagai penyakit pernapasan berbahaya
Table of Content
Vaksin PCV adalah salah satu jenis vaksin yang termasuk pada jadwal imunisasi yang dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Advertisement
Sesuai namanya, pemberian Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), akan melindungi Anda dan keluarga dari infeksi akibat bakteri pneumokokus yang berbahaya.
Vaksin ini disarankan untuk anak berusia 2 bulan, untuk lansia yang berusia 65 tahun ke atas, dan orang dewasa dengan riwayat gangguan kesehatan serius seperti penyakit ginjal dan jantung.
Vaksin PCV adalah imunisasi yang diberikan untuk melindungi tubuh dari infeksi pneumokokus yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Sebenarnya, vaksin ini terbagi menjadi dua jenis imunisasi, yaitu PCV13 dan PPV23.
Orang yang terinfeksi bakteri ini bisa saja secara tidak sadar menyebarkannya ke orang lain melalui udara akibat batuk, bersin, atau sekadar membuka mulut.
Manfaat imunisasi PCV tentunya untuk menangkal penyakit pneumokokus. Orang yang rentan terkena infeksi pneumokokus adalah anak dengan usia di bawah 5 tahun dan orang dewasa di atas 50 tahun.
Diketahui, infeksi pneumokokus bisa menyebabkan berbagai kondisi berbahaya di tubuh, seperti:
Pada anak yang berusia di bawah lima tahun, meningitis dan pneumonia sulit dideteksi sejak awal karena tidak menimbulkan gejala yang spesifik.
Oleh karena itu, kondisi ini biasanya baru diketahui saat sudah parah. Hal ini membuat kemungkinan keberhasilan perawatan menjadi berkurang.
Tidak hanya untuk anak, orang dewasa dengan kondisi tertentu juga perlu menerima imunisasi ini. Berikut orang-orang yang disarankan untuk menerima vaksin ini.
Orang dewasa yang berisiko tinggi terkena infeksi pneumokokus adalah orang dengan kondisi berikut ini.
Sama seperti pemberian obat, imunisasi pun memberikan efek samping. Diketahui, berdasarkan riset yang terbit pada jurnal Human Vaccines & Immunotherapeutics, efek samping yang kerap ditemukan setelah vaksin PCV adalah:
Namun, Anda tidak perlu khawatir, setelah pemberian vaksin ini, efek sampingnya akan mereda dalam waktu dua hari.
Kadang, muncul pula reaksi alergi atau alergi berat (anafilaksis) setelah pemberian imunisasi ini. Namun, kasus ini amat sangat jarang.
Imunisasi PCV dianjurkan untuk diberikan pada semua anak sehat yang berusia 2 bulan hingga 5 tahun, dengan jadwal sebagai berikut:
Pada vaksin yang diberikan untuk lansia yang berusia di atas 65 tahun, vaksin diberikan sebanyak satu kali dan setahun, kemudian diikuti dengan pemberian imunisasi PPV.
Sementara itu pada orang dewasa berusia di atas 19 tahun yang berisiko tinggi terkena infeksi pneumokokus, pemberian vaksin dilakukan satu kali dan diikuti dengan pemberian imunisasi PPV 8 minggu kemudian.
Pada beberapa kasus, pemberian jenis vaksin ini sebaiknya ditunda atau bahkan sama sekali tidak diberikan, apabila:
Apabila terdapat riwayat alergi vaksin sebelumnya, segera beritahu dokter sebelum vaksin diberikan. Jika reaksi alergi yang sebelumnya dialami cukup parah, maka tidak disarankan.
Namun, jika reaksi alergi sebelumnya tidak terlalu parah, seperti hanya muncul gatal dan bercak merah di kulit, maka pemberian vaksin tetap disarankan.
Apabila demam yang dialami tidak terlalu parah, pemberian imunisasi bisa tetap dilanjutkan. Sebaliknya, jika demamnya cukup parah dan disertai dengan menggigil dan suhu tubuh yang tinggi, maka imunisasi sebaiknya ditunda.
Sebenarnya, pemberian imunisasi PCV pada ibu hamil dinilai cukup aman. Hanya saja, untuk berjaga-jaga, sebaiknya ibu hamil menunggu hingga setelah melahirkan, sebelum divaksin.
Pemberian imunisasi saat hamil dapat dilakukan, apabila manfaat yang didapat dari vaksin melebihi risiko gangguan yang mungkin timbul pada janin.
Vaksin pneumokokus membantu tubuh untuk menghasilkan protein (antibodi) yang berguna untuk menetralkan membasmi bakteri pneumokokus.
Vaksin PCV ini mampu melindungi tubuh dari 13 jenis bakteri pneumokokus. Sementara, PPV memiliki kemampuan untuk menangkal 23 jenis bakteri pneumokokus. Bahkan, vaksin PPV23 ini 50-70% efektif untuk mencegah infeksi pneumokokus.
Vaksin PCV diberikan untuk menangkal bakteri Streptococcus pneumoniae. Imunisasi ini tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga untuk orang dewasa, lansia, serta orang dengan riwayat penyakit tertentu.
Imunisasi ini sebaiknya mengikuti jadwal yang telah disarankan. Sebab, semakin lama ditunda, maka risiko tubuh terserang infeksi pneumokokus juga akan semakin tinggi.
Jika Anda ingin memulai pemberian imunisasi ini pada anak Anda, segera konsultasikan dengan dokter anak konsultan alergi dan imunologi, yaitu dokter dengan gelar Sp.A (K) melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Jika Anda ingin melengkapi keperluan untuk ibu dan anak, kunjungi Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran menarik.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Pemilihan mayonaise untuk ibu hamil tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pilihlah produk mayonaise yang memakai telur hasil pasteurisasi atau tanpa produk hewani untuk menghindari infeksi bakteri Salmonella.
12 Jan 2021
Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati. Penyakit ini menular melalui cairan tubuh karena hubungan seksual, jarum suntik, atau kontak dengan penderita.
3 Mei 2019
Kendati sama-sama menyerang pernapasan, terdapat perbedaan bronkitis dan pneumonia yang bisa dilihat. Apa sajakah itu?
21 Mei 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved