Imunisasi dasar lengkap pada anak penting untuk mencegah penyakit berbahaya serta wabah. Selain itu, pemberian vaksin perlu dilakukan sesuai jadwal agar hasilnya efektif. Selain vaksin hepatitis B, polio, dan BCG, cari tahu jenis vaksin lainnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
10 Okt 2022
Jadwal imunisasi imunisasi perlu dilakukan sejak bayi baru lahir
Table of Content
Imunisasi jadi salah satu cara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Nah, untuk anak, pemerintah menerapkan program imunisasi dasar lengkap secara gratis.
Advertisement
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun juga sudah mengeluarkan jadwal imunisasi dasar bayi, yang dapat diunduh dan sebaiknya dilakukan oleh seluruh orangtua di Indonesia.
Simak penjelasan lengkapnya mengenai jadwal imunisasi dan jenis vaksin dalam artikel ini.
Imunisasi adalah proses meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu dengan memasukkan vaksin melalui suntikan atau oral ke dalam tubuh.
Imunisasi bayi dilakukan untuk mencegah penyakit, kecacatan, dan kematian dari wabah.
Dalam proses imunisasi, vaksin yang diberikan berasal dari bakteri atau virus yang dimatikan, dilemahkan, atau bagian-bagian tertentu dari mikroorganisme tersebut yang telah dimodifikasi. Bagian-bagian dari mikroorganisme ini terhitung lemah untuk sampai menyebabkan penyakit, tapi cukup untuk memicu tubuh membentuk sistem kekebalan. Jadi, Anda tak perlu khawatir.
Setelah vaksin masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan akan bereaksi membentuk antibodi untuk melawannya. Nantinya, sel darah putih yang berperan dalam sistem imun akan "mengingat" bagian mikroorganisme tersebut.
Dengan demikian, tubuh pun memiliki imunitas terhadap virus atau bakteri. Jadi, jika suatu waktu serangan patogen datang, tubuh punya antibodi untuk melawan sehingga tubuh terhindar dari penyakit.
Beberapa vaksin bisa menyebabkan efek samping ringan, seperti demam atau nyeri di area suntik. Kondisi ini disebut sebagai KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Ini adalah hal yang normal dan tak perlu dikhawatirkan.
Baca Juga
Menurut Kemenkes serta IDAI, imunisasi dasar lengkap diberikan kepada bayi, anak, hingga remaja sesuai dengan usianya.
Berikut adalah jenis vaksin dan jadwal imunisasi bayi yang dapat Anda ikuti:
Tahapan imunisasi dasar lengkap pada bayi sebaiknya diberikan sesuai dengan usianya. Kemenkes dan IDAI juga mengingatkan agar tidak lupa memberikan imunisasi lanjutan.
Untuk imunisasi lanjutan bayi di bawah usia 2 tahun, jenis imunisasi yang perlu diberikan adalah DPT-HB-Hib dan campak/MR yang diberikan saat usianya 18 bulan.
Setelah itu, anak kelas 1 SD atau sederajat kembali diberikan imunisasi DT (vaksin DPT tanpa pertusis) dan MR.
Selanjutnya, anak kelas 2 SD atau sederajat diberikan vaksin Td (mirip dengan vaksin DPT).
Terakhir, vaksin Td akan diberikan kembali pada anak kelas 5 SD atau sederajat.
Para orangtua harus tanggap dengan pemberian vaksin untuk bayi dan anak. Ini dilakukan agar tidak telat imunisasi, jika memungkinkan. Anda dapat menanyakan jadwal imunisasi bayi di puskesmas.
Imunisasi dasar lengkap dapat merangsang kekebalan tubuh bayi sehingga melindunginya dari berbagai penyakit yang bahkan bisa menyebabkan kematian.
Vaksin yang digunakan pun aman karena sudah melalui pengujian keamanan yang ketat, termasuk uji klinis, sebelum akhirnya disetujui untuk umum.
Vaksin Hepatitis B (HB) dapat mencegah penyakit hepatitis B, penyakit kronis akibat infeksi virus yang menyerang hati. Kondisi ini dapat berlangsung beberapa minggu, bahkan seumur hidup.
Jadwal imunisasi hepatitis B adalah sebanyak empat kali, yaitu saat bayi baru lahir, dua bulan, tiga bulan, dan empat bulan. Vaksin hepatitis B pertama efektif diberikan 12 jam setelah anak lahir.
Vaksin BCG dapat mencegah penyakit tuberkulosis pada paru-paru yang juga bisa berkembang menjadi meningitis.
Jadwal imunisasi BCG adalah satu kali, yaitu pada rentang usia bayi baru lahir hingga usia dua bulan.
Namun, jika terlambat dan ingin memberikan imunisasi BCG pada anak di atas tiga bulan, perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Selain itu, terdapat uji tuberculin.
Penyakit polio sangat menular dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Saat ini, Indonesia telah dinyatakan bebas polio oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun, pemberian vaksin ini tetap dianjurkan pada jadwal imunisasi dasar lengkap Kemenkes untuk mencegah polio merebak kembali.
Jadwal imunisasi bayi untuk polio adalah sebanyak lima kali, yaitu saat bayi baru lahir, berusia satu bulan, dua bulan, tiga bulan, empat bulan, dan vaksin booster pada usia 18 bulan.
Untuk imunisasi polio, terdapat dua jenis vaksin, yaitu vaksin oral (OPV) dan vaksin suntik (IPV). Vaksin oral diteteskan ke dalam mulut dan vaksin suntik disuntikkan pada anak.
Vaksin DTP atau DPT digunakan untuk mencegah risiko penyakit difteri, tetanus, dan pertusis.
Difteri adalah penyakit yang menyebabkan bayi kesulitan bernapas, lumpuh, dan mengalami gagal jantung.
Tetanus adalah penyakit kaku otot dan mulut mengunci dengan rasio kematian 1 banding 5.
Sementara itu, pertusis adalah batuk rejan yang menyebabkan bayi batuk sangat parah hingga tak bisa bernapas dan tak jarang mengakibatkan kematian.
Jadwal imunisasi DPT adalah sebanyak empat kali, yaitu saat bayi berusia dua bulan, tiga bulan,dan empat bulan. Dilanjutkan kembali dengan vaksin booster pada usia 18 bulan, 5 tahun, 10 sampai 12 tahun, dan 18 tahun.
Baca Juga
Vaksin Hib adalah vaksin untuk mencegah pneumonia (radang paru) dan meningitis (radang selaput otak) yang disebabkan bakteri Haemophilus influenza tipe B.
Orangtua perlu berhati-hati dan tidak melewatkannya, karena ini bisa sangat berbahaya untuk anak.
Jadwal pemberian imunisasi dasar lengkap untuk vaksin HiB adalah tiga kali pada bayi berusia dua, tiga, dan empat bulan. Lalu, dilanjutkan vaksin booster saat anak berusia 18 bulan.
Vaksin PCV dalam imunisasi dasar lengkap bermanfata untuk mencegah infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae yang menyebabkan penyakit pneumonia.
Vaksin pneumonia lengkap dilakukan secara berkala, yaitu pada usia bayi dua bulan, empat bulan, enam bulan, serta booster vaksin pada rentang usia 12 hingga 15 bulan.
Vaksin lain yang perlu anak Anda dapatkan dalam imunisasi dasar lengkap adalah vaksin rotavirus.
Vaksin rotavirus (RV) adalah vaksin untuk mencegah penyakit gangguan pencernaan, seperti muntah dan diare. Ini adalah penyakit yang umum menyerang bayi dan anak kecil.
Pemberian vaksin rotavirus melalui mulut, karena berupa cairan tetes. Jadwalnya adalah pada usia dua bulan, empat bulan, serta enam bulan.
Vaksin MMR adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit gondok (mumps), campak, dan campak Jerman (rubella).
Jadwal imunisasi MR (campak) adalah sebanyak satu kali, pada semua bayi berusia 9 bulan. Lalu, dilanjutkan dengan booster vaksin MMR pada usia 18 bulan dan rentang usia 5 hingga 7 tahun.
Anak yang telah mendapat imunisasi vaksin MMR masih perlu mendapat bosster vaksin MR untuk memberikan kekebalan penuh.
Baca Juga
Imunisasi kejar adalah tindakan vaksinasi pada anak atau orang yang belum menerima vaksin tertentu atau terlewat dari jadwal imunisasi dasar lengkap.
Program imunisasi kejar ini berlangsung hingga usia anak 18 tahun. Namun sayangnya, tidak semua jenis vaksin dapat diberikan. Seperti vaksin rotavirus dan PCV.
Sementara itu, beberapa jenis vaksin yang bisa menyusul saat terlambat imunisasi adalah hepatitis B, polio, DPT, dan MMR jika anak belum mendapatkan vaksin campak hingga usia 1 tahun lebih.
Ingatlah bahwa telat imunisasi bisa meningkatkan risiko tertular penyakit. Maka dari itu, sebaiknya orangtua memastikan anak mengikuti jadwal imunisasi dasar lengkap untuk mencegah penyakit.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai keterlambatan imunisasi anak.
Setelah imunisasi dasar pada bayi atau anak, terkadang sejumlah efek samping ringan dapat terjadi, seperti demam, nyeri, bengkak, rewel, hingga tidak nafsu makan.
Tak perlu khawatir berlebihan, karena ini adalah kondisi yang umum terjadi.
Berbagai kondisi di atas adalah reaksi umum dan dinamakan dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Umumnya, KIPI akan hilang dalam 3-4 hari meski kadang bisa berlangsung lebih lama.
Ingin tahu lebih banyak mengenai jadwal imunisasi dara lengkap? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Bayi melihat ke atas umumnya hal yang normal terjadi pada bayi baru lahir. Kondisi ini dapat disebabkan oleh mata belum memiliki fokus yang baik, jarak pandang terbatas, dan tertarik melihat warna kontras.
16 Sep 2021
ASI eksklusif merupakan program pemberian nutrisi khusus pada bayi sebelum masa MPASI. Manfaat ASI ekslusif adalah agar bayi mendapatkan nutrisi yang tepat untuk perkembangan serta pertumbuhannya.
13 Apr 2022
Ada beberapa manfaat baby spa untuk bayi, seperti membuatnya menjadi lebih rileks, memperbaiki pola tidur, hingga baik untuk perkembangannya. Simak juga beberapa hal lain yang perlu diperhatikan.
8 Mei 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved