logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Hidup Sehat

Manfaat Daun Kratom untuk Kesehatan serta Efek Sampingnya

open-summary

Manfaat daun kratom dipercaya bisa meningkatkan stamina tubuh dan menurunkan gangguan kecemasan. Efek sampingnya bisa menimbulkan gangguan hati dan kejang.


close-summary

1 Mei 2023

| Nina Hertiwi Putri

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

manfaat kratom

Efek sampingnya bisa lebih bahaya, loh.

Table of Content

  • Manfaat kratom yang dipercaya secara tradisional
  • Alasan kratom dilarang
  • Efek samping konsumsi daun kratom
  • Bahaya kratom untuk kesehatan

Daun kratom adalah tanaman yang masih satu famili dengan pohon kopi. Tanaman ini banyak dijumpai di negara-negara tropis, termasuk Indonesia. Manfaat daun kratom sering kali digunakan sebagai obat melawan lelah dan meningkatkan produktivitas. Namun saat ini, pemakaian kratom sudah dilarang.

Advertisement

Biarpun begitu, daun yang satu ini dilarang dikonsumsi sebagai bahan baku obat dan makanan. Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), daun ini sudah dikelompokkan sebagai golongan I narkotika. Penggunaanya sebagai bahan baku suplemen dan obat herbal pun sudah dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sementara itu penggunaan kratom sebagai bahan baku obat paten, perlu melalui serangkaian uji klinis terlebih dahulu. Sebenarnya, apa yang membuat daun kratom dianggap bermanfaat secara tradisional tapi dilarang penggunaannya? Berikut ini penjelasannya.

Manfaat kratom yang dipercaya secara tradisional

Dalam dosis yang rendah, kratom dipercaya bisa bekerja layaknya stimulant untuk tubuh. Berikut manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi kratom:

1. Meningkatkan stamina tubuh

Daun kratom dipercaya bisa meningkatkan stamina dan mencegah rasa lelah saat beraktivitas. Hal ini yang membuat tubuh bisa melakukan lebih banyak kegiatan.

Bukan hanya itu, ekstrak kratom juga membuat tubuh lebih waspada akan keadaan sekitar. Orang yang mengonsumsinya pun akan merasa lebih percaya diri untuk melakukan interaksi sosial.

2. Meredakan rasa nyeri

Kandungan dalam kratom memiliki sifat antiperadangan. Bahan aktif yang terkandung dalam kratom adalah alkaloid mitragynine dan 7-hydroxymitragynine. Bahan ini diyakini bisa memberikan efek analgesik atau meredakan nyeri, meredakan peradangan di tubuh, atau membuat otot menjadi lebih rileks.

Hal ini yang membantu meredakan rasa nyeri saat mengonsumsinya. Tidak heran kratom sering dimanfaatkan untuk mengatasi masalah nyeri punggung, nyeri sendi, dan gangguan tubuh lainnya.

3. Menurunkan gangguan kecemasan

Kratom memiliki kandungan antidepresan yang membuat tubuh dan pikiran lebih rileks. Penggunaan dalam dosis yang pas bisa membantu menurunkan gangguan kecemasan hingga mencegah depresi. Sejumlah kalangan memanfaatkan ekstrak daun ini untuk membantu tubuh lebih tenang saat sakit batuk, demam, hingga diabetes.

Sementara itu pada dosis yang lebih tinggi, kratom disebut bisa menimbulkan efek euforia. Daun yang satu ini juga bisa menimbulkan efek sedatif atau bekerja layaknya obat bius dan membuat emosi dan sensasi yang dirasakan otak menjadi berantakan.

Alasan kratom dilarang

Meski memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan, efek samping yang bisa dihasilkan dari penggunaan kratom dianggap lebih besar dari manfaatnya. Tanaman ini bisa memberikan efek yang signifikan untuk tubuh.

Jumlah alkaloid yang ada pada kratom dianggap sama dengan yang terdapat pada narkotika jenis opium dan magic mushroom. Efek yang diberikan kratom pun bisa dirasakan tubuh dalam waktu cepat, yaitu 10 menit setelah dikonsumsi dan bisa bertahan kurang lebih 1,5 jam apabila dikonsumsi dalam jumlah kecil. Bahaya kratom juga bisa membuat koordinasi motorik tubuh terganggu, seperti pada orang mabuk.

Jika tanaman ini dikonsumsi dalam jumlah besar, efek euforia yang ditimbulkannya bisa bertahan hingga 5 jam. BNN mengungkapkan, di Indonesia juga pernah terdapat kasus kematian akibat konsumsi kratom yang bersamaan dengan obat-obatan lain.

Baca juga: Kenali Perbedaan Narkotika dan Psikotropika

Efek samping konsumsi daun kratom

Selama ini, penggunaan kratom banyak dijustifikasi dengan alasan menimbulkan efek yang sama dengan minum kopi. Padahal, hal tersebut tidak benar adanya.

Lagipula, efek samping yang ditimbulkan oleh konsumsi kratom jauh lebih berbahaya dibandingkan kopi. Kematian akibat penggunaan kratom pun tidak hanya pernah dilaporkan di Indonesia tapi juga di Amerika Serikat. Berikut ini, beberapa efek samping yang bisa timbul dari penggunaan kratom:

  • Mulut jadi kering
  • Badan menggigil
  • Mual dan muntah
  • Berat badan turun
  • Gangguan buang air kecil dan buang air besar
  • Kerusakan hati
  • Nyeri otot

Kratom juga bisa menimbulkan efek samping pada sistem saraf dan pikiran seseorang, seperti:

Bahkan pada penelitian yang dilakukan menggunakan hewan uji, kratom menunjukkan efek yang lebih kuat dibandingkan morfin. Hingga saat ini, belum diketahui batas dosis yang dianggap aman atau sudah dianggap berlebihan saat mengonsumsi kratom.

Baca juga: Ciri-ciri Stres dan Hubungannya dengan Kecanduan Obat Terlarang

Bahaya kratom untuk kesehatan

Selain efek samping di atas, bahaya penggunaan kratom lain juga bisa muncul, seperti:

1. Membuat kecanduan

Orang yang menggunakan kratom lebih dari enam bulan juga akan menunjukkan tanda-tanda kecanduan, seperti sakau apabila penggunaan tanaman ini dihentikan. Gejala sakau yang timbul, tidak jauh berbeda dari pecandu opium dan butuh perawatan medis segera.

2. Bahaya untuk perkembangan janin dan bayi

Efek samping kratom juga bisa muncul pada bayi yang menyusu dari ibu yang mengonsumsi tumbuhan ini. Apabila dikonsumsi saat hamil, maka bayi yang lahir bisa merasakan gejala putus obat atau sakau hingga memerlukan perawatan khusus.

3. Berisiko menimbulkan keracunan salmonella

Menurut sebuah laporan di Amerika Serikat, sekitar 130 orang yang mengonsumsi kratom hingga bulan April tahun 2018 lalu, mengalami keracunan akibat infeksi bakteri Salmonella yang mungkin banyak terdapat di daun kratom.Keracunan akibat salmonella bisa berakibat fatal apabila tidak segera ditangani dengan baik.

Penggunaan kratom di Indonesia sendiri baru akan benar-benar dilarang pada tahun 2022 atau lima tahun setelah penetapannya sebagai golongan narkotika golongan I dilakukan. Lima tahun tersebut diberikan sebagai masa penyesuaian. Sebab hingga saat ini, masih banyak petani kratom di Indonesia. Sehingga, perlu dilakukan pemusnahan perkebunan kratom secara perlahan.

Advertisement

makanan tidak sehatnarkobapenyalahgunaan obat

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved