logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kehamilan

Cara Mengatasi Protein Urine Positif 1 pada Ibu Hamil, Apa Dampaknya Bagi Janin?

open-summary

Proteinuria adalah kondisi tingginya protein pada urine karena ginjal tidak berfungsi secara optimal. Normalnya, protein dalam urine tidak terdeteksi. Penyebabnya bisa dari masalah ginjal hingga dehidrasi.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

8 Agt 2023

Gangguan pada fungsi ginjal bisa sebabkan proteinuria

Gangguan pada fungsi ginjal bisa sebabkan proteinuria

Table of Content

  • Penyebab urine positif pada ibu hamil
  • Cara mengatasi protein urine positif 1 pada ibu hamil
  • Catatan dari SehatQ

Proteinuria adalah kondisi tingginya protein pada urine karena ginjal tidak berfungsi secara optimal. Normalnya, protein dalam urine tidak terdeteksi. Lebih jauh lagi, cara mengatasi protein urine positif 1 pada ibu hamil harus disesuaikan dengan penyebabnya.

Advertisement

Penting untuk mengatasi kondisi proteinuria saat mengandung untuk menghindari komplikasi. Contohnya seperti eklamsia yang mengancam keselamatan ibu hamil dan janin dalam kandungannya.

Baca Juga

  • Cara Mengatasi Kehamilan yang Tidak Direncanakan dengan Tenang
  • Mengenal Persalinan Spontan dan Perbedaannya dengan yang Normal
  • Waspada! Inilah Pantangan Ibu Hamil yang Tidak Boleh Terlewatkan

Penyebab urine positif pada ibu hamil

Apa yang dimaksud dengan urine positif 1 pada ibu hamil? Terdeteksinya kadar protein (+1) dalam urine mengindikasikan adanya kebocoran protein dalam urine. Penyebabnya beragam, kerap kali berkaitan dengan gangguan ginjal. Alasannya karena ginjal yang seharusnya menyaring zat sisa tidak berfungsi optimal sehingga urine mengandung protein.

Pada ibu hamil, kadar protein dinilai tidak normal apabila terbuang lebih dari 300 mg setiap 24 jam. Beberapa hal yang bisa memicu kondisi ini adalah:

1. Kemungkinan mengalami preeklamsia

Pada ibu hamil yang mengalami preeklamsia, umumnya tekanan darahnya cukup tinggi ketika usia kehamilan menginjak 20 minggu. Kondisi ini bisa berpengaruh terhadap kemampuan ginjal dalam menyaring protein.

2. Masalah ginjal kronis

Apabila proteinuria terjadi sebelum usia kehamilan menginjak 20 minggu, itu disebut proteinuria kronis. Umumnya, penyebabnya adalah masalah ginjal yang telah ada sebelumnya.

3. Glomerulonephritis

Peradangan pada bagian ginjal yang bertugas menyaring zat sisa atau glomeruli disebut dengan glomerulonephritis. Idealnya, glomeruli menyerap protein saat menyaring darah. Namun ketika terjadi peradangan, protein justru bisa masuk ke urine.

4. Dehidrasi

Penyebab sementara proteinuria adalah dehidrasi. Alasannya, tubuh memerlukan cairan untuk mendistribusikan nutrisi – termasuk protein – ke ginjal. Namun ketika cairan tidak mencukupi, sulit untuk mewujudkannya.

Konsekuensinya, ginjal akan kembali menangkap protein yang kemudian mengendap di urine. Biasanya, kondisi ini juga disertai gejala lain seperti tubuh lesu, sakit kepala, hingga warna urine yang gelap.

Untuk tahu cara mengatasi kondisi ini pada ibu hamil, konsultasikan pada dokter spesialis kandungan. Umumnya, dokter akan melakukan tes protein urine 24 jam untuk mengetahui kondisi ibu hamil lebih detail.

Cara mengatasi protein urine positif 1 pada ibu hamil

ibu hamil tidur
Istirahat yang cukup selama hamil

Dokter spesialis kandungan akan lebih berjaga-jaga apabila protein terdeteksi di dalam urine ketika usia kehamilan menginjak trimester kedua. Alasannya karena proteinuria bisa berarti gejala mengalami preeklamsia.

Oleh sebab itu, ibu hamil perlu memperhatikan beberapa gejala lain yang mungkin berkaitan dengan gejala preeklamsia, seperti penglihatan kabur, tangan dan kaki bengkak, sakit kepala hebat, heartburn, dan rasa tidak bugar.

Mengingat korelasi antara proteinuria dan preeklamsia cukup dekat, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah:

1. Mengatur pola makan

Sebisa mungkin jalani pola makan sehat dengan mengonsumsi banyak buah, sayur, dan juga ikan-ikanan. Pilih protein rendah lemak sebagai alternatif dari daging merah. Makanan gurih tinggi sodium sebaiknya dihindari atau ganti dengan pilihan makanan asin yang sehat.

2. Cukup beristirahat

Pastikan ibu hamil cukup beristirahat, setidaknya 8 jam setiap malam. Saat tidur, upayakan berbaring ke kiri agar janin tidak menekan pembuluh darah utama.

3. Minum air putih

Mengonsumsi air putih cukup setiap harinya juga menjadi cara untuk meredakan rasa tidak nyaman. Ini penting agar tubuh bekerja optimal. Bukan hanya dari air putih, asupan cairan juga bisa diperoleh dari makanan mengandung air seperti timun, semangka, hingga selada.

4. Pemberian obat

Apabila proteinuria merupakan indikasi terjadinya preeklamsia atau diabetes gestasional, dokter akan memberikan obat sesuai dengan kondisi medis. Selain itu, jika protein terdeteksi karena tubuh sedang melawan infeksi, dokter juga akan meresepkan antibiotik yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil.

Apabila proteinuria terjadi karena preeklamsia dan usia kehamilan sudah cukup, dokter juga bisa menyarankan untuk memajukan jadwal persalinan. Alasannya demi menghindari kemungkinan bahaya persalinan.

Selain preeklamsia, mengingat proteinuria juga bisa berkaitan dengan diabetes, dokter juga mungkin memberikan obat diabetes atau terapi insulin. Tujuannya untuk menjaga agar kadar gula darah tetap terkendali.

Catatan dari SehatQ

Tak hanya itu, dokter spesialis kandungan umumnya akan meminta ibu hamil melakukan tes rutin untuk mendeteksi adanya protein dalam urine. Bukan hanya sekali, tes ini bisa dilakukan beberapa kali untuk melihat apakah ada perbaikan.

Advertisement

menjaga kehamilannutrisi ibu hamilkehamilan

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved