Ibu menyusui soda sebenarnya tidak dilarang, tetapi tidak dianjurkan karena kadar gula yang tinggi mampu menyebabkan beragam risiko penyakit.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
25 Des 2020
Ibu menyusui minum soda bisa membuat bayi rewel dan anemia karena kandungan kafein
Table of Content
Ibu menyusui minum soda, apakah boleh? Pertanyaan ini kerap kali muncul di benak banyak perempuan. Anggapannya, segala macam kandungan dalam minuman soda akan terserap ke dalam ASI sehingga dikhawatirkan akan memengaruhi kesehatan si Kecil.
Advertisement
Bahkan, ada pula mitos yang bermunculan jika minuman bersoda untuk ibu menyusui menyebabkan bayi kembung.
Lantas, apa "hukum"nya minum soda saat menyusui jika dilihat dari sisi kesehatan?
Selain harus lebih selektif pilah-pilih makanan untuk ibu menyusui, jenis minumannya pun juga.
Beberapa makanan dilarang untuk ibu menyusui. Namun, apakah minuman soda juga dilarang untuk ibu menyusui?
Ada yg bilang demikian karena minuman bersoda mengandung kafein yang bisa tererserap dalam ASI.
Menurut riset yang diterbitkan pada jurnal Drugs and Lactation Database, ibu menyusui minum soda sebenarnya boleh saja. Asalkan, porsinya dibatasi.
Sebagai patokan, asupan kafein pada ibu menyusui yang dibolehkan dalam sehari hanya sebanyak 300-500 mg per hari.
Artinya, ibu menyusui tidak disarankan untuk minum soda lebih dari 3 kaleng dalam satu hari.
American Academy of Pediatrics menyatakan, kafein yang terserap ke dalam ASI hanya kurang dari 1% dari total yang dikonsumsi ibu.
Kelihatannya sedikit. Namun, bayi cenderung lebih sensitif terhadap efek kafein, terutama bayi prematur dan bayi yang baru lahir.
Sebab, tubuh bayi masih belum sepenuhnya mampu memetabolisme kafein yang masuk ke tubuhnya melalui ASI yang dikonsumsi.
Secara umum, nilah efek ibu menyusui minum soda yang ditemukan pada bayi:
Sebenarnya, soda cenderung aman dikonsumsi ibu menyusui. Namun, tidak semua bayi bisa menerimanya.
Pada bayi yang sensitif, soda yang diminum ibunya dapat menyebabkan mereka mengalami gangguan pencernaan.
Bayi dapat mengalami sakit perut, kembung dan sering buang gas. Maka, sebaiknya dibatasi dalam mengonsumsinya.
Jika pada soda Anda terdapat campuran kopi, harap berhati-hati.
Kandungan kafein dalam minuman soda dalam takaran lebih dari 450 ml sehari dapat menyebabkan kadar zat besi di dalam ASI berkurang.
Hal ini akan menyebabkan bayi berisiko mengalami anemia defisiensi besi ringan. Terlebih, pada bayi baru lahir yang supan nutrisi utamanya hanya berasal dari ASI eksklusif.
Efek kafein yang membuat susah tidur pun tidak hanya dialami orang dewasa. Bayi dapat merasakan yang sama.
Pola tidur yang buruk, bayi rewel, serta gelisah muncul saat bayi menerima ASI dari ibu yang mengonsumsi kafein sangat tinggi.
Risiko ini cenderung dapat terlihat ketika ibu menyusui minum soda 10 cangkir atau lebih setiap hari.
Ibu menyusui minum minuman bersoda tidaklah dilarang. Namun, tetap akan ada efek buruk yang akan menghantui kesehatan tubuh jika konsumsinya berlebihan dan dalam jangka panjang.
Inilah bahaya minuman bersoda untuk ibu menyusui:
Rupanya, minuman bersoda untuk ibu menyusui mampu mengganggu fungsi ginjal. Hal ini pun dibuktikan pada riset yang diterbitkan pada jurnal American Society of Nephrology.
Penelitian ini menemukan, konsumsi soda lebih dari dua kaleng setiap hari mampu menurunkan fungsi ginjal perempuan.
Biang keladi di balik hal tersebut adalah tingginya kadar pemanis buatan berjenis high-fructose corn syrup di dalam minuman soda.
Studi lain dari PLOS One menyatakan, konsumsi pemanis buatan ini mampu meningkatkan risiko ginjal mengalami albuminuria, yaitu adanya protein albumin dalam urine berlebih. Hal ini dikarenakan kerusakan pembuluh darah kecil (glomerulus) pada ginjal.
Bahaya ibu menyusui minum soda selanjutnya adalah meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Hal ini pun dipaparkan pada jurnal Nutrition & Metabolism.
Tahukah Anda bahwa 65% dari satu sajian minuman soda adalah gula berupa sirup jagung fruktosa?
Riset dari Global Public Health: An International Journal for Research, Policy and Practice menyatakan, fruktosa dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 lebih tinggi daripada jenis gula lainnya.
Meningkatnya risiko diabetes menyusui pun berhubungan dengan peningkatan risiko obesitas dan penyakit kardiovaskular. Sebab, kadar lemak yang terkandung dalam darah (trigliserida) meningkat ketika mengonsumsi fruktosa.
Baca Juga
Kaleng soda mengandung senyawa yang membahayakan kesehatan, yaitu bisphenol A (BPA).
BPA ternyata mampu larut ke dalam soda dan mampu mengacaukan sistem endokrin pada tubuh.
Akibatnya, banyak sistem yang ada di dalam tubuh pun ikut rusak. Beberapa jaringan yang rusak ditemukan pada sistem saraf, sistem kekebalan tubuh, dan sistem reproduksi. Hal ini pun disampaikan pada jurnal Environmental Research.
Studi dari National Institute of Public Health of Polandia menyatakan, BPA mampu meningkatkan risiko ketidaksuburan hingga dan kanker payudara.
Umumnya, minuman bersoda dengan warna cokelat kehitaman dibuat dengan “pewarna karamel” yang tertera pada label komposisinya.
Pewarna tersebut diduga bersifat karsinogenik atau zat yang memicu kanker. Hal ini pun dibuktikan oleh penelitian pada tikus yang dimuat dalam jurnal PLOS One.
Namun agar efek karsinogen tersebut tampak nyata sampai menyebabkan kanker, seorang ibu menyusui harus minum 1000 kaleng soda dalam sehari. Tentu, hal ini tidaklah realistis, bukan?
Soda seperti kola mengandung asam fosfat dan asam sitrat. Menurut studi dari Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, kedua jenis asam ini mampu membuat lapisan pelindung mahkota gigi (enamel) terkikis lebih cepat atau disebut erosi gigi. Padahal, enamel merupakan bagian tubuh yang paling keras.
Terlebih, kandungan asam fosfat juga mampu meningkatkan risiko osteoporosis pada wanita. Riset dari American Society for Nutrition menemukan, risiko tersebut muncul karena konsumsi soda kola mampu menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh.
Hal ini berimbas pada tulang kekurangan kalsium sebagai mineral penyusun tulang. Oleh karena itu, kepadatan tulang pun berkurang dan rapuh.
Riset yang diterbitkan pada The International Journal of Clinical Practice menemukan, konsumsi soda erat kaitannya dengan gangguan metabolik.
Hal ini dikarenakan tingginya kadar gula pada soda. Bahkan, tidak hanya gula, pemanis buatan yang kerap ditemukan pada minuman soda untuk diet juga mampu meningkatkan risiko gangguan metabolik.
Baca Juga
Sebenarnya, tidak bukti ataupun penelitian terbaru terkait ibu menyusui minum soda membuat bayi kembung.
Namun, risiko ini bisa saja terjadi pada bayi yang sensitif. Faktanya, bayi kembung terjadi akibat adanya udara yang masuk ke saluran pencernaan.
Selain itu, penyebab bayi kembung di antaranya adalah:
Ibu menyusui minum soda sebenarnya tidak dilarang. Namun, soda bukan minuman yang betul-betul sehat untuk ibu menyusui dan bayinya.
Jika Anda ingin mendalami lebih lanjut soal efek minum soda saat menyusui atau perihal menyusui lainnya, tanyakan langsung ke dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari
Referensi
Artikel Terkait
Pengganti garam untuk makanan bayi bisa menggunakan bumbu dapur supaya dapat terasa lebih nikmat. Rempah yang bisa menjadi alternatif garam, seperti bawang putih, ketumbar, lada, jahe, kayu manis, hingga kulit lemon.
15 Okt 2020
Cara melancarkan ASI perlu bunda ketahui untuk mempermudah proses menyusui. Menstimulasi payudara seusai menyusui merupakan salah satu metode yang dapat Anda lakukan.
25 Apr 2023
Berat badan bayi 3 bulan bisa berbeda untuk laki-laki dan perempuan karena perlu disesuaikan dengan panjang badan. Di usia 3 bulan, panjang bayi laki-laki adalah sekitar 61,5 cm sementara panjang bayi perempuan sekitar 60 sentimeter.
2 Feb 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved