Gangguan perkembangan pada anak dapat mempengaruhi kemampuan motorik, kognitif, bahasa, atau sosialnya. Jika dibiarkan, kondisi tersebut bisa menetap hingga dewasa.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
15 Jun 2022
Gangguan perkembangan pada anak dapat memengaruhi kemampuannya berbicara
Table of Content
Apakah Anda merasa perkembangan anak jauh lebih lambat jika dibandingkan dengan teman-teman seusianya? Jika benar, Anda perlu mewaspadai adanya gangguan perkembangan pada anak.
Advertisement
Gangguan perkembangan adalah kondisi yang mempengaruhi kemampuan anak untuk tumbuh dan berkembang sehingga tidak berjalan dengan normal.
Ada beberapa jenis gangguan tumbuh kembang anak yang dapat terjadi, di antaranya kemampuan motorik, kognitif, bahasa, dan lainnya.
Gangguan ini dapat muncul sebelum lahir atau dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti cedera, trauma, maupun faktor medis lainnya.
Jika tidak ditangani dengan tepat, gangguan ini dikhawatirkan dapat menetap hingga dewasa. Jadi, penting bagi orangtua untuk selalu memantau perkembangan si kecil.
Berikut adalah macam-macam gangguan perkembangan pada anak yang harus diwaspadai orangtua.
Masalah perkembangan anak ini membuatnya kesulitan berbicara, memahami perkataan orang lain, atau tidak dapat mengungkapkan pikirannya sendiri.
Tanda-tanda yang dapat ditunjukkan anak dengan gangguan bahasa dan bicara, yaitu:
Ada sejumlah penyebab gangguan tumbuh kembang anak ini, di antaranya paparan lebih dari satu bahasa, kelainan disartria, kehilangan pendengaran, hingga gangguan spektrum autisme.
Keterampilan motorik dibedakan menjadi dua, yaitu motorik halus dan kasar. Motorik halus merupakan gerakan-gerakan kecil, seperti memegang mainan atau menggunakan krayon.
Sementara itu, motorik kasar merupakan gerakan yang lebih besar, misalnya melompat atau melempar bola.
Contoh kasus tumbuh kembang anak dalam aspek motorik dapat ditandai dengan:
Gangguan motorik pada anak dapat disebabkan oleh banyak hal, misalnya ataksia (cacat koordinasi otot), cerebral palsy (lumpuh otak), masalah pada penglihatan, miopati, dan spina bifida.
Gangguan belajar dapat mempengaruhi seberapa baik anak memproses informasi. Keterlambatan perkembangan anak ini umumnya berkaitan dengan akademis.
Anak yang kesulitan menulis atau menyebutkan huruf terbalik saat membaca dapat mengindikasikan adanya gangguan belajar.
Terdapat tiga gangguan belajar yang umum terjadi pada anak, yaitu:
Gangguan perkembangan pada anak ini mempengaruhi pemikiran sehingga bisa menyebabkan si kecil mengalami kesulitan dengan ingatan, persepsi, dan belajar.
Anak yang memiliki gangguan kognitif dapat menunjukkan tanda-tanda berikut:
Gangguan kognitif pada anak dapat diakibatkan oleh sejumlah kondisi, yaitu cacat genetik, masalah medis, atau paparan racun yang berbahaya di lingkungan seperti timbal.
Autism spectrum disorder adalah gangguan perkembangan saraf yang mempengaruhi kemampuan anak untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan berperilaku.
Penyakit tumbuh kembang anak ini dapat ditandai dengan gejala berikut:
Anak juga bisa mengalami gangguan sosial dan emosional. Gangguan ini dapat menyebabkan mereka sulit berinteraksi dengan orang lain ataupun mengekspresikan dirinya.
Gangguan tumbuh kembang anak ini dapat ditandai dengan:
Gangguan perkembangan pada anak tersebut dapat terjadi akibat penelantaran oleh orangtua, masalah pengasuhan, atau kemampuan kognitif yang tertunda.
Gangguan intelektual berbeda dengan gangguan belajar. Gangguan ini berkaitan dengan IQ, di mana seorang anak memiliki kapasitas yang rendah untuk bernalar, belajar, dan menerapkan keterampilan.
Ciri utama gangguan intelektual adalah memiliki IQ yang lebih rendah dari rata-rata sehingga mempengaruhi kehidupannya sehari-hari. Kondisi tersebut bisa terjadi bersama dengan gangguan perkembangan lainnya.
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan yang menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku hiperaktif sehingga bisa berdampak pada prestasi belajarnya di sekolah.
Gejala ADHD dapat ditandai dengan tidak bisa duduk diam, sering menyela pembicaraan, pelupa dan mudah teralihkan, tidak dapat menunggu giliran, dan sulit menyelesaikan tugas. Akibatnya, anak suka dianggap nakal.
Permasalahan perkembangan anak juga dapat mempengaruhi fisiknya. Kondisi tersebut bisa terlihat jelas, seperti perbedaan fisik yang mengharuskan anak menggunakan kursi roda ataupun kondisi yang tidak terlihat, misalnya perubahan struktur otak.
Contoh gangguan fisik pada perkembangan anak adalah cerebral palsy, distrofi otot (kelainan otot), dan spina bifida (cacat tabung saraf).
Penglihatan yang baik dapat membantu anak mendapat berbagai informasi yang bermanfaat untuk tumbuh kembangnya.
Namun, terdapat beberapa gangguan penglihatan yang bisa terjadi pada anak, seperti:
Anak-anak juga bisa mengalami gangguan pendengaran. Kondisi ini dapat berkisar dari ringan hingga berat, dan bisa terjadi ketika ada masalah dengan telinga (bagian dalam, tengah, atau luar) atau saraf yang diperlukan untuk mendengar.
Gangguan pendengaran yang tidak ditangani dengan tepat bisa menghambat perkembangan verbal, sosial, dan emosional anak.
Baca Juga
Dampak gangguan tumbuh kembang anak di masa dewasa bergantung pada jenis dan tingkat keparahan gangguannya. Sebagian gangguan dapat diatasi dengan perawatan yang tepat sedini mungkin.
Sementara itu, sebagian gangguan lain mengharuskan anak beradaptasi dengan kondisi tersebut. Hal ini dapat berdampak hingga kehidupannya di masa dewasa.
Dampak gangguan perkembangan pada anak di masa dewasa bisa mempengaruhi:
Pengendalian gejala dan program dukungan dapat membantu orang dewasa dengan gangguan perkembangan mendapatkan pekerjaan, memelihara hubungan, dan lebih mandiri dalam menjalani hidup sehari-hari.
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak umumnya didiagnosis sedini mungkin ketika menunjukan gejala.
Orangtua mungkin merasa curiga mengapa anaknya belum bisa berjalan atau memiliki kosakata yang terbatas dibandingkan anak-anak seusianya.
Jika anak menunjukkan gejala gangguan perkembangan, sebaiknya segera periksakan si kecil ke dokter spesialis anak. Perawatan yang diberikan akan disesuaikan dengan gangguan perkembangan yang terjadi pada anak.
Misalnya, terapi fisik dapat membantu mengatasi keterampilan motorik. Di sisi lain, terapi perilaku dan pendidikan bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan lainnya.
Dalam sebagian kasus, obat-obatan juga diresepkan agar anak bisa terlepas dari gangguan yang dialaminya.
Di samping itu, orangtua harus dapat mengendalikan emosi dan mendukung anak sepenuhnya. Atur pola hidup yang terstruktur dan buat peraturan yang konsisten.
Bagi Anda yang ingin bertanya lebih lanjut seputar gangguan perkembangan pada anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Kompres bayi untuk demam seringkali salah. Tahukah Anda mengompres bayi yang demam sebetulnya tak boleh pakai air dingin?
28 Mar 2021
Terdapat sejumlah cara menurunkan demam pada anak di rumah, yaitu meminta si kecil minum cairan secara rutin, memperbanyak istirahat, hingga menyejukkan tubuhnya.
14 Nov 2022
Suplemen vitamin untuk anak yang penting dipenuhi antara lain vitamin A,B,dan D. Sementara mineral yang esensial untuk pertumbuhan adalah zat besi dan kalsium.
5 Jan 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved