logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Parenting

10 Gangguan Perkembangan pada Anak dan Gejalanya

open-summary

Gangguan perkembangan pada anak dapat mempengaruhi kemampuan motorik, kognitif, bahasa, atau sosialnya. Jika dibiarkan, kondisi tersebut bisa menetap hingga dewasa.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

15 Jun 2022

Gangguan perkembangan pada anak harus diwaspadai

Gangguan perkembangan pada anak dapat memengaruhi kemampuannya berbicara

Table of Content

  • Apa itu gangguan perkembangan anak?
  • Jenis-jenis gangguan perkembangan pada anak
  • Dampak gangguan perkembangan di masa dewasa
  • Cara mengatasi gangguan perkembangan pada anak

Apakah Anda merasa perkembangan anak jauh lebih lambat jika dibandingkan dengan teman-teman seusianya? Jika benar, Anda perlu mewaspadai adanya gangguan perkembangan pada anak

Advertisement

Apa itu gangguan perkembangan anak?

Gangguan perkembangan adalah kondisi yang mempengaruhi kemampuan anak untuk tumbuh dan berkembang sehingga tidak berjalan dengan normal.

Ada beberapa jenis gangguan tumbuh kembang anak yang dapat terjadi, di antaranya kemampuan motorik, kognitif, bahasa, dan lainnya. 

Gangguan ini dapat muncul sebelum lahir atau dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti cedera, trauma, maupun faktor medis lainnya.

Jika tidak ditangani dengan tepat, gangguan ini dikhawatirkan dapat menetap hingga dewasa. Jadi, penting bagi orangtua untuk selalu memantau perkembangan si kecil.

Jenis-jenis gangguan perkembangan pada anak

Berikut adalah macam-macam gangguan perkembangan pada anak yang harus diwaspadai orangtua.

1. Gangguan bahasa dan bicara

Masalah perkembangan anak ini membuatnya kesulitan berbicara, memahami perkataan orang lain, atau tidak dapat mengungkapkan pikirannya sendiri.

Tanda-tanda yang dapat ditunjukkan anak dengan gangguan bahasa dan bicara, yaitu:

  • Belum bisa mengoceh (babbling) di usia 3-4 bulan
  • Belum bisa menoleh ketika namanya dipanggil di usia 6-7 bulan
  • Belum bisa mengucapkan satu kata, misalnya mama atau papa, di usia 1 tahun
  • Belum bisa berbicara setidaknya 15 kata dan hanya bisa meniru ucapan di usia 2 tahun (ekolalia), atau tidak menggunakan ucapan untuk berkomunikasi.

Ada sejumlah penyebab gangguan tumbuh kembang anak ini, di antaranya paparan lebih dari satu bahasa, kelainan disartria, kehilangan pendengaran, hingga gangguan spektrum autisme.

2. Gangguan motorik

anak berjalan dengan jari kaki
Berjalan dengan jari kaki dapat menandakan gangguan motorik pada anak

Keterampilan motorik dibedakan menjadi dua, yaitu motorik halus dan kasar. Motorik halus merupakan gerakan-gerakan kecil, seperti memegang mainan atau menggunakan krayon.

Sementara itu, motorik kasar merupakan gerakan yang lebih besar, misalnya melompat atau melempar bola.

Contoh kasus tumbuh kembang anak dalam aspek motorik dapat ditandai dengan:

  • Tidak berusaha memegang benda, tidak bisa menopang kepalanya dengan baik, dan tidak memasukkan benda ke mulut di usia 3-4 bulan.
  • Ototnya kaku atau sangat terkulai, tidak aktif meraih benda, sulit memasukkan benda ke mulut, atau tidak bisa duduk tanpa bantuan di usia 7 bulan.
  • Tidak merangkak atau menyeret satu sisi tubuh saat merangkak di usia 1 tahun.
  • Tidak bisa berjalan, berjalan hanya dengan jari kaki, atau tidak bisa mendorong mainan beroda di usia 2 tahun.

Gangguan motorik pada anak dapat disebabkan oleh banyak hal, misalnya ataksia (cacat koordinasi otot), cerebral palsy (lumpuh otak), masalah pada penglihatan, miopati, dan spina bifida.

3. Gangguan belajar

Gangguan belajar dapat mempengaruhi seberapa baik anak memproses informasi. Keterlambatan perkembangan anak ini umumnya berkaitan dengan akademis. 

Anak yang kesulitan menulis atau menyebutkan huruf terbalik saat membaca dapat mengindikasikan adanya gangguan belajar.

Terdapat tiga gangguan belajar yang umum terjadi pada anak, yaitu:

  • Disleksia: Gangguan proses belajar yang membuat anak kesulitan mengeja, membaca, atau berbicara dengan jelas.
  • Disgrafia: Gangguan belajar yang menyebabkan anak sulit menulis sehingga tulisan tangannya tidak jelas dan sulit dibaca.
  • Diskalkulia: Gangguan belajar dalam memahami matematika dasar, misalnya berhitung sederhana.

4. Gangguan kognitif

Gangguan perkembangan pada anak ini mempengaruhi pemikiran sehingga bisa menyebabkan si kecil mengalami kesulitan dengan ingatan, persepsi, dan belajar.

Anak yang memiliki gangguan kognitif dapat menunjukkan tanda-tanda berikut:

  • Tidak menunjuk benda atau gambar, tidak mencari objek yang disembunyikan, dan tidak fokus pada objek di usia 1 tahun
  • Tidak mengetahui fungsi benda yang umum digunakan, misalnya sikat gigi, sisir, atau sendok, di usia 2 tahun. Ia juga tidak bisa mengikuti instruksi sederhana atau tidak bisa meniru tindakan.

Gangguan kognitif pada anak dapat diakibatkan oleh sejumlah kondisi, yaitu cacat genetik, masalah medis, atau paparan racun yang berbahaya di lingkungan seperti timbal.

5. Autism spectrum disorder

Autism spectrum disorder adalah gangguan perkembangan saraf yang mempengaruhi kemampuan anak untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan berperilaku.

Penyakit tumbuh kembang anak ini dapat ditandai dengan gejala berikut:

  • Tidak menunjuk pada suatu objek
  • Tidak melihat benda ketika orang lain menunjuknya
  • Menghindari kontak mata
  • Suka menyendiri
  • Sulit berhubungan, berbicara, atau bermain dengan orang lain
  • Sulit memahami orang lain atau mengutarakan perasaannya
  • Seperti tidak menyadari ketika orang lain berbicara dengannya
  • Sering mengulang-ulang kata saat berbicara
  • Menunjukkan reaksi yang tak biasa terhadap bau, rasa, suara, atau tampilan.

6. Gangguan sosial dan emosional

gangguan sosial pada anak
Gangguan sosial pada anak bisa terjadi akibat masalah pemgasuhan

Anak juga bisa mengalami gangguan sosial dan emosional. Gangguan ini dapat menyebabkan mereka sulit berinteraksi dengan orang lain ataupun mengekspresikan dirinya.

Gangguan tumbuh kembang anak ini dapat ditandai dengan:

  • Tidak tersenyum atau tidak memerhatikan wajah orang lain di usia 3 bulan.
  • Tidak menunjukkan ketertarikan pada orangtua, tidak merasa terhibur saat diajak main, tidak tertawa atau menjerit di usia 7 bulan.
  • Tidak merespons saat namanya dipanggil di usia 1 tahun.

Gangguan perkembangan pada anak tersebut dapat terjadi akibat penelantaran oleh orangtua, masalah pengasuhan, atau kemampuan kognitif yang tertunda.

7. Gangguan intelektual

Gangguan intelektual berbeda dengan gangguan belajar. Gangguan ini berkaitan dengan IQ, di mana seorang anak memiliki kapasitas yang rendah untuk bernalar, belajar, dan menerapkan keterampilan. 

Ciri utama gangguan intelektual adalah memiliki IQ yang lebih rendah dari rata-rata sehingga mempengaruhi kehidupannya sehari-hari. Kondisi tersebut bisa terjadi bersama dengan gangguan perkembangan lainnya.

8. Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)

Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan yang menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku hiperaktif sehingga bisa berdampak pada prestasi belajarnya di sekolah.

Gejala ADHD dapat ditandai dengan tidak bisa duduk diam, sering menyela pembicaraan, pelupa dan mudah teralihkan, tidak dapat menunggu giliran, dan sulit menyelesaikan tugas. Akibatnya, anak suka dianggap nakal.

9. Gangguan fisik

Permasalahan perkembangan anak juga dapat mempengaruhi fisiknya. Kondisi tersebut bisa terlihat jelas, seperti perbedaan fisik yang mengharuskan anak menggunakan kursi roda ataupun kondisi yang tidak terlihat, misalnya perubahan struktur otak.

Contoh gangguan fisik pada perkembangan anak adalah cerebral palsy, distrofi otot (kelainan otot), dan spina bifida (cacat tabung saraf).

10. Gangguan penglihatan

Penglihatan yang baik dapat membantu anak mendapat berbagai informasi yang bermanfaat untuk tumbuh kembangnya. 

Namun, terdapat beberapa gangguan penglihatan yang bisa terjadi pada anak, seperti:

  • Rabun dekat
  • Rabun jauh
  • Mata malas
  • Penglihatan ganda
  • Mata juling
  • Penglihatan sulit fokus
  • Disfungsi pemrosesan visual
  • Kesulitan koordinasi tangan dan mata.

11. Gangguan pendengaran

Anak-anak juga bisa mengalami gangguan pendengaran. Kondisi ini dapat berkisar dari ringan hingga berat, dan bisa terjadi ketika ada masalah dengan telinga (bagian dalam, tengah, atau luar) atau saraf yang diperlukan untuk mendengar.

Gangguan pendengaran yang tidak ditangani dengan tepat bisa menghambat perkembangan verbal, sosial, dan emosional anak.

Baca Juga

  • Mengenal Lebih Jauh Berbagai Nutrisi Anak untuk Tumbuh Kembangnya
  • Ini Rekomendasi Aktivitas Anak Prasekolah untuk Tumbuh Kembang
  • Anak Down Syndrome, Kenali Gejala hingga Pengobatannya

Dampak gangguan perkembangan di masa dewasa

wanita melamun
Gangguan perkembangan bisa berdampak hingga dewasa

Dampak gangguan tumbuh kembang anak di masa dewasa bergantung pada jenis dan tingkat keparahan gangguannya. Sebagian gangguan dapat diatasi dengan perawatan yang tepat sedini mungkin.

Sementara itu, sebagian gangguan lain mengharuskan anak beradaptasi dengan kondisi tersebut. Hal ini dapat berdampak hingga kehidupannya di masa dewasa. 

Dampak gangguan perkembangan pada anak di masa dewasa bisa mempengaruhi:

  • Pendidikan
  • Pekerjaan
  • Hubungan
  • Kemandirian.

Pengendalian gejala dan program dukungan dapat membantu orang dewasa dengan gangguan perkembangan mendapatkan pekerjaan, memelihara hubungan, dan lebih mandiri dalam menjalani hidup sehari-hari.

Cara mengatasi gangguan perkembangan pada anak

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak umumnya didiagnosis sedini mungkin ketika menunjukan gejala. 

Orangtua mungkin merasa curiga mengapa anaknya belum bisa berjalan atau memiliki kosakata yang terbatas dibandingkan anak-anak seusianya.

Jika anak menunjukkan gejala gangguan perkembangan, sebaiknya segera periksakan si kecil ke dokter spesialis anak. Perawatan yang diberikan akan disesuaikan dengan gangguan perkembangan yang terjadi pada anak.

Misalnya, terapi fisik dapat membantu mengatasi keterampilan motorik. Di sisi lain, terapi perilaku dan pendidikan bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan lainnya.

Dalam sebagian kasus, obat-obatan juga diresepkan agar anak bisa terlepas dari gangguan yang dialaminya.

Di samping itu, orangtua harus dapat mengendalikan emosi dan mendukung anak sepenuhnya. Atur pola hidup yang terstruktur dan buat peraturan yang konsisten.

Bagi Anda yang ingin bertanya lebih lanjut seputar gangguan perkembangan pada anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play. 

Advertisement

kesehatan anaktumbuh kembang anakperkembangan anak

Ditulis oleh Dina Rahmawati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved