logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Mental

Iatrophobia: Takut Terhadap Dokter hingga Lingkungan Serba Steril

open-summary

Iatrophobia adalah rasa takut terhadap dokter yang luar biasa, termasuk pada seluruh hal yang berkaitan dengan dokter. Contohnya ruang tunggu, rumah sakit, prosedur medis, hingga lingkungan steril.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

28 Mei 2021

Iatrophobia termasuk fobia unik

Iatrophobia termasuk fobia unik

Table of Content

  • Gejala iatrophobia
  • Cara mengatasi iatrophobia
  • Pesan dari SehatQ

Iatrophobia dalah rasa takut terhadap dokter yang luar biasa, termasuk pada seluruh hal yang berkaitan dengan dokter. Contohnya phobia rumah sakit, ruang tunggu, prosedur medis, hingga lingkungan steril.

Advertisement

Pada sebagian orang, kecemasan biasa pun bisa berkembang menjadi serangan kepanikan ketika harus berhadapan dengan dokter. Penyebab utama munculnya iatrofobia adalah takut dan khawatir mendengar kabar buruk terkait kondisi kesehatan.

Baca Juga

  • Ketakutan Berlebihan? Tenangkan Diri dan Ketahui Cara Mengatasinya
  • Mengenal Manfaat Tanah dan Bakterinya untuk Ketenangan Jiwa, Patut Dicoba!
  • Hari Kesehatan Mental Sedunia: 9 Tanda Anda Membutuhkan Bantuan Profesional

Gejala iatrophobia

Wajar ketika seseorang merasa tegang ketika akan memeriksakan diri ke dokter. Untuk membedakan antara iatrophobia dengan rasa tegang biasa, harus ada pemeriksaan dari pakar kesehatan mental bersertifikasi.

Beberapa gejala yang paling membedakan adalah rasa takut yang muncul begitu luar biasa hingga sulit dikendalikan. Berikut ini beberapa gejala yang kerap menyertai:

1. Cemas luar biasa

Apabila cemas sewajarnya kerap terasa seperti gelombang yang bisa mereda dengan sendirinya atau bisa dialihkan, tidak demikian halnya pada orang dengan iatrophobia. Mereka akan terus merasakan kecemasan luar biasa bahkan saat hanya berpikir tentang keharusan bertemu dengan dokter.

Selain itu, orang dengan iatrofobia juga tak bisa berhenti merasa risau tentang janji pemeriksaan dokter berikutnya. Bahkan, menjadi sulit untuk berkonsentrasi pada hal lain.

Ketika sudah tiba di klinik atau rumah sakit, akan muncul rasa panik dan sensasi tak bisa mengendalikan situasi. Mulai dari gemetar, keringat berlebih, menangis, bahkan menolak masuk ke dalam ruangan dokter.

2. Berkaitan dengan kondisi medis lain

Kerap kali, orang dengan iatrophobia juga merasa takut mengalami penyakit bahkan yang ringan sekalipun. Alasannya, mereka tidak ingin ini mengharuskan periksa ke dokter dan mendapat pengobatan.

Sangat umum ketika iatrophobia terjadi bersamaan dengan gangguan kecemasan berkaitan dengan penyakit atau nosophobia, rasa takut akan penyakit. Keduanya berkaitan dengan rasa takut luar biasa akan penyakit.

3. Menunda konsultasi dokter

Phobia rumah sakit membuat orang dengan iatrophobia juga sangat mungkin memilih untuk menunda janji konsultasi dengan dokter. Mulai dari pemeriksaan biasa, vaksinasi, atau ketika mengalami keluhan. Bahkan ketika kondisi yang dialami cukup serius, orang dengan fobia spesifik ini memilih untuk menahannya ketimbang harus bertemu dengan dokter.

4. Berkaitan dengan dentophobia

Dentophobia adalah takut terhadap dokter gigi. Meski bisa terjadi secara terpisah, namun bisa saja ketakutan akan dokter gigi ini terjadi bersamaan dengan iatrophobia. Sangat mungkin orang dengan fobia semacam ini merasa takut pada dokter gigi, sama seperti kepada dokter umum lainnya.

5. Hipertensi jubah putih

Disebut juga white coat hypertension, ini adalah kondisi ketika rasa stres ketika harus bertemu dokter bisa meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Namun saat bertemu dokter di rumah atau acara umum, hal ini tidak terjadi. Klinik atau rumah sakit menjadi pemicunya.

Cara mengatasi iatrophobia

Dibandingkan dengan jenis fobia spesifik lain, iatrophobia bisa jadi lebih rumit ditangani karena rasa takut bertemu dengan dokter atau psikiater. Padahal, umumnya fobia bisa teratasi lewat kombinasi terapi psikologis dan juga pemberian obat.

Beberapa langkah penanganan yang bisa jadi pertimbangan adalah penanganan yang bersifat personalized. Pakar kesehatan mental mungkin memberikan sesi konsultasi lewat telepon atau meeting digital. Dengan demikian, fobia bisa dijinakkan sesaat sebelum bertemu secara langsung.

Selain itu, siasati juga dengan mencari tenaga medis yang praktik di tempat seperti rumah, bukan klinik. Faktor lain seperti pakaian yang dikenakan juga bisa berpengaruh terhadap pemicu rasa cemas orang dengan iatrophobia.

Ditambah lagi, buat suasana di ruangan terasa santai dan menyenangkan dengan menyalakan musik atau televisi. Intinya, pakar kesehatan mental yang baik akan dengan senang hati menyesuaikan dengan kondisi orang dengan iatrofobia.

Memang tidak mudah menemukan hal ini. Namun, tentu akan ada titik ketika orang dengan takut terhadap dokter ini merasa nyaman dengan satu orang. Apabila diperlukan, cari satu orang support system terdekat yang bisa menemani dan memberi semangat ketika putus asa melanda.

Pesan dari SehatQ

Tetap penting mencari penanganan medis meski dapat memperparah rasa cemas untuk sementara. Ini penting demi menghindari kondisi menjadi kian rumit. Jangan sampai kondisi yang seharusnya mudah ditangani jadi kian panjang prosedurnya hanya karena menunda-nunda.

Untuk berdiskusi lebih lanjut terkait kondisi iatrophobia dan gejalanya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

gangguan mentalkesehatan mentalfobia

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved