Hummus adalah salah satu jenis kacang yang mengurangi risiko penyakit jantung hingga baik untuk pencernaan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
4 Sep 2020
Hummus mengandung beragam nutrisi yang menyehatkan
Table of Content
Para pecinta salad tentu tak asing lagi dengan hummus, jenis selai atau pasta khas Timur Tengah. Apa itu hummus? Hummus adalah selai yang terbuat dari kacang Arab yang diolah dengan wijen, minyak zaitun, bawang putih, garam, dan juga limau. Teksturnya yang lembut membuatnya cocok dipadukan dengan beragam makanan.
Advertisement
Tak hanya lezat, olahan kacang arab ini juga kaya akan nutrisi. Hummus hadir dengan beragam tekstur, mulai dari yang lembut seperti bubur hingga yang sedikit kasar sehingga bisa dipilih sesuai dengan selera orang yang ingin mencicipinya.
Baca Juga
Bahan utama hummus adalah dari kacang arab yang tinggi kandungan folat. Dalam 100 gram sajianny, terdapat kandungan nutrisi berupa:
Tingginya kadar protein dalam hummus membuatnya menjadi pilihan orang yang menjalani diet vegan atau menyukai makanan nabati. Kandungan mineral dalam hummus juga bermanfaat bagi kebutuhan nutrisi seseorang.
Baca juga: 10 Manfaat Kacang Hijau untuk Kesehatan dan Kandungan Gizinya
Membuat hummus tidaklah sulit, Anda bisa mengolah kacang arab dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar. Proses pembuatannya pun tidak terlalu lama. Lantas, apa saja manfaat hummus untuk kesehatan?
Hummus mengandung beragam bahan yang dapat mengatasi peradangan kronis, salah satunya adalah minyak zaitun. Minyak zaitun mengandung antioksidan yang sama dan terdapat juga dalam obat-obatan antiperadangan. Selain itu, wijen di dalam hummus juga dapat menurunkan tanda-tanda inflamasi di tubuh seseorang.
Hummus termasuk sumber serat yang diperlukan sistem pencernaan manusia. Dalam sajian 100 gram hummus, terdapat 6 gram serat yang telah memenuhi 24% kebutuhan serat harian untuk perempuan, dan 16% kebutuhan laki-laki.
Bonusnya lagi, mengonsumsi hummus dapat menjadi cara mengatasi BAB keras berkat kandungan seratnya. Kandungan hummus juga dapat memberi asupan nutrisi bagi bakteri baik dalam sistem pencernaan.
Jika Anda mencari jenis selai atau topping salad dengan indeks glikemik yang lebih rendah dari saus Thousand Island, hummus bisa menjadi pilihan. Indeks glikemik dari hummus tidak terlalu tinggi sehingga dicerna secara perlahan oleh tubuh. Dengan demikian, kadar gula seseorang tidak akan naik secara signifikan.
Bandingkan dengan indeks glikemik dari roti tawar, yang melepaskan gula 4 kali lipat lebih tinggi ketimbang hummus. Padahal, kandungan karbohidrat keduanya cukup setara.
Hummus adalah olahan yang berpotensi mengurangi risiko seseorang mengalami serangan jantung. Dalam sebuah penelitian selama 5 pekan, 47 orang dewasa sehat yang mengonsumsi chickpea (kacang Arab) memiliki kadar kolesterol jahat (LDL) lebih rendah.
Tak hanya itu, kandungan lemak sehat dari minyak zaitun dalam hummus juga dapat menurunkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung. Belum lagi kandungan minyak zaitun yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 10%.
Bagi siapapun yang sedang menjalani diet sehat, hummus bisa menjadi pilihan olesan yang aman. Dalam sebuah survei nasional, orang yang rutin mengonsumsi hummus memiliki 53% kemungkinan lebih kecil mengalami obesitas. Tak hanya itu, indeks massa tubuh dan ukuran lingkar pinggangnya juga 5,5 cm lebih ramping ketimbang yang tidak mengonsumsi sama sekali.
Tingginya kandungan serat dalam hummus juga membuat seseorang merasa kenyang lebih lama. Dengan demikian, nafsu makan bisa lebih terkendali dan menjaga dari kemungkinan kelebihan kalori.
Orang-orang yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap gluten, kacang-kacangan, maupun produk olahan susu tetap aman mengonsumsi hummus. Ini penting karena hummus tidak mengandung kacang (red: kacang Arab termasuk legume, bukan kacang), susu, atau gluten sama sekali. Namun jika membeli hummus dalam kemasan, pastikan telah membaca label dan memastikan tidak ada tambahan zat pengawet atau lainnya yang dapat memicu alergi.
Dalam pembuatan hummus, terdapat kandungan tahini yang merupakan salah satu bahan makanan sumber zat besi terbaik untuk tubuh. Kandungan tahini jugua dikenal mamou membantu mengalirkan oksigen ke sel darah merah. Manfaatnya, aliran darah menjadi lancar dan mencegah penyakit anemia.
Olahan kacang arab yang satu ini mengandung tinggi asam folat yang bermanfaat untuk tubuh. Salah satu manfaatnya adalah memperlambat efek penuaan dini pada tubuh. Asam folat juga dibutuhkan untuk menjaga fungsi otak agar tetap sehat. Jika otak sehat, maka kesehatan kulit akan selalu terjaga.
Baca juga: 6 Jenis Kacang Sehat yang Wajib Anda Konsumsi
Selain membeli hummus dalam kemasan, membuat hummus sendiri cukup mudah. Anda hanya perlu waktu sekitar 10 menit dan alat seperti food processor.
Bahan:
Resep hummus cukup mudah dibuat, hanya dengan mencampurkan seluruh bahan di atas ke dalam sebuah food processor atau blender. Kemudian, hancurkan hingga mendapatkan tekstur yang diinginkan. Hummus bisa dinikmati sebagai olesan di sandwich atau makanan lainnya.
Dengan mencoba resep di atas, seseorang bisa mengonsumsi hummus setiap hari. Baik itu saat sarapan atau ketika ingin mengonsumsi camilan sehat. Mudah dibuat, hummus adalah pilihan tepat untuk orang yang ingin menjaga berat badan ideal.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Social loafing adalah kecenderungan seseorang untuk malas bekerja saat berada dalam suatu kelompok dibandingkan ketika bekerja secara individual.
13 Jul 2023
Vagina kering dapat menyerang wanita di usia berapa saja. Penyebab paling umumnya adalah kurangnya hormon estrogen secara drastis di dalam tubuh. Atasi dengan suplemen peningkat estrogen seperti vitamin E dan D.
4 Apr 2021
Buah yang mengandung vitamin C tinggi tidak hanya jeruk. Ada beberapa buah yang banyak mengandung vitamin C di antaranya adalah buah lemon hingga buah pepaya.
14 Agt 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved