Penyakit dispareunia adalah tanda sakit saat melakukan hubungan seks karena pelumas alami tidak keluar. Kondisi ini juga bisa menyebabkan pendarahan saat berhubungan seks.
2023-03-27 12:34:51
Dispareunia atau sakit saat berhubungan seks tidak boleh disepelekan
Table of Content
Penyakit dispareunia adalah kondisi yang sering terjadi saat atau setelah menopause pada wanita. Dispareunia sering disebabkan karena penurunan kadar hormon estrogen. Hal ini menyebabkan kurangnya pelumas alami di dalam vagina.
Advertisement
Banyak wanita akan menunda penanganan dispareunia secara serius. Hal ini bisa terjadi lantara enggan membahas aktivitas seksual dengan orang lain. Bisa jadi juga karena tidak menyadari rasa sakit saat seks yang berkaitan dengan menopause. Cobalah untuk menyimak gejalanya di bawah ini.
Gejala yang muncul bisa terasa saat melakukan hubungan seksual. Berikut gejala penyakit dispareunia:
Kadar hormon estrogen yang rendah saat dan setelah menopause. Kondisi ini menjadikan vagina kering dan semakin tipis sehingga sulit bagi wanita untuk terlubrikasi secara alami.
Anda boleh menggunakan produk pelumas atau pelembap vagina untuk mengatasi masalah ini. Jika seks masih terasa sakit, konsultasikan hal ini kepada dokter untuk mendapatkan pengobatan.
Setelah menopause, setiap pendarahan vagina harus mendapatkan evaluasi dokter. Ini bisa menjadi gejala dari kondisi medis yang serius dan membutuhkan analisa dokter sebelum mendapatkan diagnosis dispareunia.
3. Nyeri saat buang air kecil
Dinding vagina yang makin tipis (atrofi vagina) bisa disebabkan oleh menurunnya kadar estrogen. Ini sering terjadi saat menopause dan bisa meningkatkan risiko infeksi vagina, masalah fungsi urine, dan infeksi saluran kencing.
Gejalanya adalah sering buang air kecil atau terasa sesak. Rasa tersebut pun akan diikuti dengan rasa sakit dan sensasi terbakar saat buang air kecil. Dispareunia akan memburuk jika Anda merasakan sakit saat buang air kecil.
Pasangan akan mengalami kesulitan memahami apa yang Anda rasakan. Lebih parahnya lagi jika Anda malu atau ragu untuk membahas masalah dispareunia dengan pasangan.
Perlahan-lahan, Anda akan malas berhubungan seks sama sekali. Namun, menghindari hubungan badan dan menyembunyikan masalah hanya akan memperburuk hubungan dengan pasangan. Konsultasikan dengan dokter tentang gejala dispareunia dan minta rujukan terapis jika Anda butuh bantuan komunikasi dengan pasangan.
Seks adalah salah satu bagian penting dalam hubungan manusia. Namun, rasa sakit karena dispareunia bisa menjadi sumber kecemasan tiada akhir. Otot dasar panggul Anda mungkin juga menjadi tegang karena stres dan cemas, yang akan memperburuk kondisi.
Bagi beberapa wanita, produk pelumas dan krim vagina bisa membantu mengatasi rasa sakit saat berhubungan seks. Namun, ada juga wanita yang tidak menemukan solusi dengan dispareunia yang dialami. Masalah lain seperti vagina kering bahkan dapat muncul.Hubungi dokter untuk konsultasi jika rasa sakit tidak kunjung reda atau jika Anda memiliki gejala berikut:
Wanita yang dalam masa menopause atau pasca menopause sering mengeluhkan gejala dispareunia, seperti rasa sakit saat seks, vagina kering, dan iritasi. Cobalah untuk lebih proaktif dan mencari dokter untuk diskusi seks secara sehat, agar masalah dispareunia Anda dapat diatasi.
Penyakit disapareunia bisa menyebabkan rasa tidak nyaman ketika berhubungan seksual. Kondisi ini pun akan menimbulkan rasa nyeri saat buang air kecil. Segeralah konsultasikan kepada dokter jika gejala ini muncul pada Anda.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar gangguan seksual saat menopause, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Dispareunia adalah nyeri pada alat kelamin yang terus menerus dan atau berulang sesaat sebelum, saat, atau pun sesudah berhubungan seks. Gejala dispareunia yaitu nyeri pada saat penetrasi, vagina perih. Penyebabnya adalah tidak cukupnya pelumas, adanya riwayat luka atau iritasi.
Perbedaan radang vagina dan kanker serviks bukan hanya bisa dilihat dari lokasi awal terjadinya penyakit. Radang vagina bisa menyebabkan keputihan yang berbau amis, sementara kanker serviks menyebabkan perdarahan dari vagina.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved