Penyakit jantung dan kesehatan mental ternyata saling memengaruhi satu sama lain. Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental berisiko terkena penyakit jantung, begitu juga sebaliknya.
24 Jun 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kesehatan mental menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung.
Table of Content
Bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa terlepas, penyakit jantung dan kesehatan mental ternyata saling memengaruhi satu sama lain. Kondisi mental Anda dapat memengaruhi kesehatan jantung, begitu juga sebaliknya.
Advertisement
Gangguan seperti serangan jatung dan angina, diketahui sering muncul, disertai dengan gangguan kecemasan serta depresi. Selain itu, depresi juga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner.
Depresi juga akan memengaruhi proses penyembuhan penyakit jantung seseorang. Tidak hanya itu, kesehatan mental akan berpengaruh terhadap risiko gangguan jantung di kemudian hari.
Baca Juga
Sebuah survei yang dilakukan oleh British Heart Foundation menyebutkan, sekitar 68% orang dengan riwayat penyakit jantung, merasa kondisi yang mereka alami, memengaruhi kondisi mental, emosional, dan psikologis.
Lebih lanjut, sekitar 77% responden mengatakan, gangguan kecemasan merupakan gejala gangguan kesehatan mental yang paling umum dirasakan. Gejala lain seperti depresi, sedih, merasa rendah diri, takut, dan merasa tidak dimengerti, juga menjadi bagian di dalamnya.
Saat seseorang didiagnosis menderita penyakit jantung, akan muncul perasaan takut. Apalagi, penyakit ini berisiko menimbulkan serangan jantung atau stroke. Mereka juga takut menghadapi kematian dan meninggalkan keluarga, serta orang-orang tercinta, akibat penyakit tersebut.
Sebagai hubungan dua arah, kesehatan mental ternyata juga merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung. Selain itu, gangguan mental juga bisa memperlambat proses penyembuhan seseorang yang mengalami penyakit jantung.
Beberapa gangguan kesehatan mental yang erat kaitannya, sebagai faktor risiko penyebab penyakit jantung di antaranya:
Depresi berkaitan dengan penyakit jantung koroner. Selain itu, orang yang merasa kesepian atau tinggal seorang diri, juga memiliki risiko lebih besar mengalami penyakit jantung kambuhan, dibandingkan dengan orang yang mendapat cukup dukungan dari teman dan keluarga.
Oleh karena itu, saat seseorang mulai berusaha mengatasi depresi yang ia alami, proses penyembuhan penyakit jantung yang sedang dijalani pun akan lebih optimal. Perawatan terhadap depresi akan mengurangi risiko berkembangnya penyakit ini menjadi lebih luas, dan membantu tubuh tetap sehat.
Gangguan kecemasan disebut-sebut merupakan salah satu faktor risiko munculnya penyakit jantung. Saat seseorang merasa cemas, tubuh akan bereaksi dengan memberikan tekanan berlebih pada jantung.
Gejala fisik yang terjadi pada serangan panik, bisa menimbulkan gangguan pada jantung, terutama pada individu dengan riwayat penyakit jantung. Gangguan kecemasan juga disebutkan berpengaruh pada kondisi di bawah ini.
Kondisi ini ditandai dengan jantung yang berdetak dengan sangat cepat. Pada kondisi yang parah, takikardia menyebabkan gangguan fungsi jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung mendadak.
Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan serius hingga kematian, terutama jika terjadi setelah serangan jantung mendadak.
Gangguan kecemasan bisa meningkatkan tekanan darah. Jika kondisi ini terjadi secara terus-menerus dan menjadi kronis, otot jantung akan menjadi lemah, dan berujung pada gagal jantung.
Hubungan antara kesehatan mental dengan kondisi fisik seseorang sebenarnya memang sangatlah erat. Sayangnya hingga saat ini, masih banyak orang yang tidak menyadarinya. Ingat, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pemasangan EKG berfungsi untuk memeriksa kondisi jantung, serta mendeteksi ada atau tidaknya masalah pada organ vital ini. Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan untuk memasang alat ini, proses pemasangannya pun juga berlangsung dalam durasi singkat.
Bach flower remedies adalah salah satu cara mengatasi emosi negatif. Terapi bunga ini umumnya digunakan untuk membantu mengatasi kecemasan dalam diri seseorang.
Tes depresi perlu dilakukan oleh tenaga medis profesional agar hasilnya akurat untuk mendiagnosis kondisi mental Anda. Melalui diagnosis yang akurat, perawatan pun bisa segera dimulai.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved