logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Wanita

Penggunaan Alat Kontrasepsi Ini Tingkatkan Risiko Vaginosis Bakteri

open-summary

Salah satu faktor penyebab dari vaginosis bakterial adalah penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom dan pil kontrasepsi. Vaginosis bakteri ini dapat meningkatkan risiko utama keputihan pada wanita yang sedang dalam masa subur.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

9 Jun 2019

Alat kontrasepsi kondom dipercaya mampu menghambat risiko penularan vaginosis bakteri.

Di antara pilihan kontrasepsi lain, kondom dianggap mampu mencegah penularan vaginosis bakteri.

Table of Content

  • Penggunaan alat kontrasepsi dan vaginosis bakteri

Vaginosis bakteri adalah penyebab utama keputihan pada wanita yang sedang berada dalam masa subur. Vaginosis bakteri disebabkan oleh perubahan normal flora atau menurunnya bakteri lactobacillus, yang banyak ditemukan pada wanita yang sehat. Ternyata, kondisi tersebut bisa dipengaruhi oleh pemakaian alat kontrasepsi.

Advertisement

Jumlah bakteri lactobacillus yang menurun digantikan oleh beberapa bakteri seperti Gardnerella vaginalis, Mobiluncus, Bacteroides, Prevotella, Peptostreptococcus, Porphyromonas dan Mycoplasma sp.

Penggunaan alat kontrasepsi dan vaginosis bakteri

Beberapa faktor berkontribusi terhadap terjadinya vaginosis bakterial pada wanita. Salah satunya adalah penggunaan kontrasepsi.

Jenis kontrasepsi manakah yang memiliki pengaruh terhadap timbulnya vaginosis bakteri? Apakah terdapat metode kontrasepsi yang memiliki efek protektif, untuk mencegah terjadinya vaginosis bakteri?

Alat kontrasepsi kondom

Penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi, terbukti telah mengurangi risiko terjadinya vaginosis bakterial. Namun, mekanisme protektif kondom terhadap vaginosis bakteri, belum bisa dijelaskan secara pasti.

Beberapa ahli menduga, kondom mencegah terjadinya perubahan komposisi normal flora pada vagina, dan mempertahankan jumlah bakteri lactobacillus dalam vagina.

Efek perlindungan kondom terhadap vaginosis bakteri ini juga semakin menguatkan dugaan, bahwa vaginosis bakteri ditularkan secara seksual.

Alat kontrasepsi pil

Penggunaan alat kontrasepsi pil yang mengandung hormon, terbukti mengurangi risiko terjadinya vaginosis bakteri. Sebab, pil ini mampu meningkatkan kadar glikogen di dalam sel epitel vagina.

Glikogen merupakan bahan yang diperlukan oleh bakteri lactobacillus untuk memproduksi asam laktat, untuk menghambat pertumbuhan bakteri lain, termasuk beberapa bakteri penyebab vaginosis bakteri.

Selain itu, asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri lactobacillus, juga memicu keluarnya senyawa kimia seperti sitokin, yang menghambat pertumbuhan bakteri penyebab vaginosis bakteri.

Efek ini didapatkan dari hormon yang terkandung pada alat kontrasepsi pil. Hormon ini dapat menarik sel-sel yang menyebabkan peradangan sehingga mencegah datangnya bakteri.

Selain itu, pil KB juga mengandung hormon progesteron, yang mampu mengurangi frekuensi menstruasi. Pada saat menstruasi, zat besi yang keluar selama perdarahan, menjadi komponen penting untuk pertumbuhan bakteri-bakteri penyebab vaginosis bakteri.

Alat kontrasepsi IUD (spiral)

Alat kontrasepsi IUD, yang juga dikenal sebagai spiral, bisa meningkatkan risiko terjadinya vaginosis bakteri pada wanita yang menggunakannya. Alat kontrasepsi IUD, baik yang dipasang di dalam rahim atau di vagina, memicu pertumbuhan bakteri anaerobik dan bakteri-bakteri penyebab vaginosis bakteri.

Selain itu, alat kontrasepsi IUD juga meningkatkan risiko terjadinya penyakit radang panggul, karena bisa menyebabkan perpindahan bakteri dari vagina dan serviks, ke dalam rongga panggul.

Alat kontrasepsi lainnya

Alat kontrasepsi seperti diafragma, mikrobisida (bakteri yang menghancurkan bakteri lainnya), atau spermisida (gel untuk mematikan sperma), berkaitan dengan perubahan komposisi dari flora normal di vagina. Diafragma mengandung spermisida berbahan dasar nonoxynol-9 (N-9).

N-9 mengurangi jumlah bakteri Lactobacillus, dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih.

Advertisement

infeksi bakteripenyakit menular seksualkontrasepsiinfeksi menular seksualvaginosis bakteri

Ditulis oleh dr. M. Helmi A.

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved