Artikel Bersponsor
OlahragaBerbeda dengan yoga pada umumnya, hot yoga melibatkan suhu panas dalam ruangan. Yoga ini dipercaya memiliki berbagai manfaat untuk tubuh, apa saja ya?
15 Mei 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Hot yoga dilakukan dalam ruangan bersuhu panas
Table of Content
Yoga merupakan olahraga yang tengah digemari oleh banyak orang, khususnya kalangan kelas menengah di perkotaan besar. Olahraga yang mengombinasikan relaksasi dan meditasi ini tidak hanya terbukti dapat menjaga kebugaran tubuh, melainkan juga mampu mencegah stres.
Advertisement
Salah satu varian dari yoga adalah hot yoga, yaitu yoga yang dilakukan dalam ruangan yang bersuhu panas di atas suhu kamar normal, umumnya 27-38?. Sesi hot yoga mencakup berbagai pose, dan waktu di setiap kelas antar studio pun bervariasi. Yoga ini juga seringkali melibatkan musik dan lebih banyak interaksi antar orang-orang dalam kelas.
Hot yoga bertujuan untuk memberi relaksasi pikiran dan meningkatkan kebugaran fisik. Ruangan yang panas membuat latihan yoga menjadi lebih menantang dan menghasilkan lebih banyak keringat. Manfaat hot yoga juga digadang-gadang lebih baik ketimbang yoga biasa, seperti:
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang yang berpartisipasi dalam hot yoga mengalami peningkatan kelenturan punggung, hamstring, dan bahu. Manfaat ini didapatkan karena hot yoga dapat membantu mempercepat pemanasan dan membuat lebih banyak peregangan. Meski demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Hot yoga diklaim dapat membakar lebih banyak kalori. Dalam sebuah studi kecil pada tahun 2014, peneliti menemukan bahwa para peserta hot yoga membakar rata-rata 286 kalori selama 90 menit. Akan tetapi, pengeluaran kalori setiap orang bisa bervariasi, tergantung pada usia, berat badan, dan kebugaran secara keseluruhan sehingga mungkin saja kalori yang keluar berada dalam kisaran 179-478 kalori per sesi.
Menyangga berat badan selama melakukan pose yoga dapat membantu membangun kepadatan tulang. Ini sangat penting bagi orang yang usianya tak lagi muda karena kepadatan tulang akan menurun seiring bertambahnya usia. Sebuah studi pada tahun 2014 menemukan bahwa wanita perimenopause yang berpartisipasi dalam bikram yoga (jenis hot yoga) mengalami peningkatan kepadatan tulang di leher, pinggul, dan punggung bawah.
Banyak orang yang mengikuti yoga sebagai cara alami untuk mengurangi stres. Sebuah studi pada tahun 2018 yang melibatkan orang dewasa dalam kondisi stres dan tak aktif secara fisik, menemukan program hot yoga selama 16 minggu secara signifikan dapat mengurangi tingkat stres pada pesertanya. Peningkatan kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan bahkan juga terjadi.
Yoga dikenal dapat membantu seseorang untuk rileks dan meningkatkan suasana hati, begitu pula dengan hot yoga. Menurut Asosiasi Psikolog Amerika Serikat, yoga bisa menjadi terapi untuk membantu mengurangi gejala depresi. Argumen ini juga didukung oleh sebuah tinjauan dari 23 studi pada tahun 2017 yang menyimpulkan bahwa yoga merupakan cara efektif untuk meredakan gejala depresi.
Hot yoga memberikan latihan yang lebih menantang pada jantung, paru-paru, dan otot, daripada melakukannya di suhu yang lebih rendah. Menurut sebuah studi tahun 2014, satu sesi hot yoga sudah cukup membuat jantung memompa pada kecepatan yang sama dengan jalan cepat. Kondisi tersebut dapat meningkatkan pernapasan dan metabolisme tubuh.
Hot yoga membuat Anda mengeluarkan lebih banyak keringat. Berkeringat di lingkungan yang hangat dapat meningkatkan sirkulasi darah dan membawa darah yang kaya oksigen serta nutrisi ke sel-sel kulit sehingga bisa menyehatkan kulit dari dalam.
Baca Juga
Hot yoga aman dilakukan selama Anda dalam kondisi sehat. Meski dapat memberi berbagai manfaat, hot yoga juga memiliki beberapa risiko yang perlu Anda cermati, seperti tubuh menjadi terlalu panas, dehidrasi, dan kerusakan otot. Sebagai cara mengantisipasinya, minumlah air putih sebelum, selama, dan setelah kelas hot yoga untuk mencegah dehidrasi.
Sementara, bagi Anda yang memiliki penyakit jantung, diabetes, kelainan arteri, anoreksia nervosa, dan riwayat pingsan, tidak disarankan melakukan hot yoga karena akan membuat Anda lebih rentan untuk pingsan. Selain itu, orang yang memiliki tekanan darah rendah atau gula darah rendah juga tidak disarankan karena bisa membuatnya cenderung pusing.
Bagi Anda yang ingin melakukan hot yoga, sebaiknya kenakan pakaian dengan kain yang ringan dan mudah bernapas. Jangan lupa pula membawa handuk untuk mengelap keringat. Jika saat melakukan latihan hot yoga, Anda merasakan sakit kepala, mual, atau sulit bernapas, sebaiknya segera hentikan latihan dan pindah ke ruangan lain.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Senam rematik termasuk aktivitas fisik penting bagi penderita rematik untuk mengurangi gejalanya. Maka dari itu, mari ketahui jenis dan cara melakukannya dengan tepat.
Cara mengecilkan betis antara lain olahraga kardio, calf raise, yoga, mengurangi makanan berlemak, banyak jalan kaki, berhenti merokok, dan menurunkan berat badan.
Beberapa wanita memilih tidak olahraga saat menstruasi karena lemas. Padahal, ada manfaat olahraga saat haid jika memilih jenis yang tepat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved