Binge watching adalah menonton serial televisi secara terus-menerus untuk mengisi waktu luang. Dampak melakukan binge watching adalah kesehatan mental yang terganggu.
14 Apr 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Menonton film secara terus-menerus bisa berbahaya
Table of Content
Apa Anda termasuk orang yang hobi menonton tv show dan tv series? Misalnya, Game of Thrones, Stranger Things, The Walking Dead, Orange Is the New Black, atau drama Korea? Berapa lama waktu yang biasa Anda habiskan untuk menonton film seri tersebut?
Advertisement
Apabila Anda menghabiskan waktu untuk menonton satu season serial televisi sekaligus, boleh dikatakan Anda terkena fenomena binge watching. Arti binge watching adalah menonton televisi terus-menerus hingga kadang tidak ingat waktu. Di era yang semakin canggih ini, Anda tidak perlu lagi menunggu terlalu lama untuk menantikan episode lanjutan film seri favorit Anda.
Anda dapat terus menyaksikan episode awal hingga akhir sekaligus berkat adanya penyedia layanan streaming. Hal ini semakin mempermudah seseorang untuk menonton film seri maupun film layar lebar kegemarannya. Tidak sedikit juga orang yang kemudian menjadi kecanduan.
Kehadiran penyedia layanan streaming film layar lebar dan seri mulai mengubah cara kita dalam menonton. Tulisan “Bersambung…” di akhir episode, kini tidak lagi menjadi pembatas agar Anda menunggu episode selanjutnya.
Cukup dengan berlangganan layanan streaming di berbagai platform, Anda dapat mengakses ribuan film dan serial televisi yang dapat ditonton kapan saja dan di mana saja. Tidak ada iklan dan batasan maksimal mengenai berapa episode yang bisa Anda nikmati.
Layanan streaming tersebut membuat banyak orang menghabiskan waktu untuk menonton selama berjam-jam dalam satu waktu, tanpa jeda. Fenomena ini dikenal juga dengan binge watching dan bisa terjadi di berbagai kalangan usia.
Ketika menonton serial televisi atau film yang Anda sukai, tanpa sadar otak Anda melepaskan hormon dopamin. Hormon ini akan membuat Anda merasa nyaman dan bahagia, yang berujung dengan kepuasan.
Semakin sering Anda menonton, kadar dopamin dalam tubuh akan semakin tinggi. Ketika satu episode sudah habis, Anda bisa saja seolah-olah merasakan ketagihan untuk kembali mendapatkan rasa senang, dan akhirnya melanjutkan ke epidose selanjutnya.
Siklus tersebut dapat terus terulang setiap kali Anda menghabiskan tontonan, dan memulainya dengan tontonan baru. Bila terus dibiarkan, lingkaran ini bisa berdampak negatif pada kesehatan Anda.
Bagi Anda yang memiliki hobi binge watching, Anda sebaiknya mulai menguranginya. Pasalnya, aktivitas ini dapat merugikan kesehatan.
Berikut ini akibat binge watching yang mungkin bisa terjadi.
Jika binge watching muncul sejak masih anak-anak, hal ini dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak yang lebih sering menghabiskan waktu untuk menonton, cenderung menunjukkan perilaku antisosial maupun gangguan kepribadian lainnya.
Pada orang dewasa, binge watching juga dapat memengaruhi hubungan sosialnya. Bila sudah ketagihan menonton, seseorang bisa saja tidak peduli pada orang-orang di sekitarnya, baik keluarga maupun teman.
Menonton serial televisi tentu akan semakin seru jika ditemani camilan. Terutama makanan ringan yang tinggi kalori, seperti popcorn bermentega atau keripik kentang.
Dengan mengonsumsi makanan tinggi kalori dan tetap duduk berjam-jam di depan televisi atau gawai lainnya, jangan heran bila timbangan Anda semakin bertambah.
Kalori akan terus bertambah tanpa bisa dikeluarkan dari tubuh dan menjadi tumpukan lemak. Inilah yang kemudian menyebabkan berat badan naik dan meningkatkan risiko obesitas.
Menonton televisi lebih dari dua jam tiap hari, dikatakan memiliki pengaruh terhadap meningkatnya risiko penyakit diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Masalahnya, Anda hanya akan terus-menerus duduk dan jarang bergerak.
Pola hidup sedenter (minim gerak) tersebut akan membuat tubuh kesulitan membakar kalori maupun karbohidrat yang telah masuk. Akibatnya, akan terjadi penumpukan yang membahayakan kesehatan.
Bagi para pria, bahaya binge watching berpotensi memengaruhi tingkat kesuburan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang menghabiskan waktu lebih dari 20 jam per minggu, memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit.
Mungkin terjadi karena menonton membuat seseorang tidak banyak bergerak dan tidak beranjak dari duduknya, sehingga mengalami peningkatan suhu pada testis. Sebagai akibatnya, produksi sperma pun dapat menurun.
Orang dewasa yang menghabiskan waktu lebih dari tiga jam per hari untuk menonton, dapat mengalami peningkatan pada risiko kematian dini. Pendapat ini dibuktikan dalam penelitian yang diadakan pada sekitar 13 ribu partisipan dan diterbitkan dalam jurnal Asosiasi Jantung Amerika.
Melakukan aktivitas ini juga bisa mengganggu waktu tidur. Tidak jarang orang rela begadang hanya untuk melanjutkan satu episode lagi.
Bagi Anda yang punya hobi menonton film layar lebar atau film seri tanpa henti, simaklah beberapa tips di bawah ini agar Anda terhindari dari dampak negatif binge watching:
Bila hanya dilakukan sesekali dengan durasi tertentu, binge watching memang tidak masalah. Namun jika dilakukan terus-menerus, aktivitas menonton ini bisa saja merugikan kesehatan fisik maupun mental Anda.
Dengan mengetahui efek buruk dari binge watching, Anda diharap bisa lebih waspada dan bisa membatasi diri. Jangan sampai hobi menyenangkan ini malah merusak kesehatan Anda di kemudian hari.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Scallop adalah jenis kerang bernutrisi tinggi yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Dikenal dengan sebutan kerang simping, ternyata scallop bisa bantu turunkan berat badan, menyehatkan jantung, bahkan baik untuk otak dan sistem saraf.
Penyakit jantung dan kesehatan mental ternyata saling memengaruhi satu sama lain. Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental berisiko terkena penyakit jantung, begitu juga sebaliknya.
Pengobatan hipertensi sangat diperlukan agar tekanan darah tinggi tak menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Komplikasi hipertensi bisa menyebabkan masalah pada jantung, otak, dan ginjal.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved