Refleks menjulurkan lidah ini tak hanya membantu bayi menyusu dari areola payudara ibu, tetapi juga mencegah bayi tersedak. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, menjulurkan lidah ini juga menjadi caranya mengeksplorasi hal-hal di sekitarnya, termasuk bibirnya sendiri.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
13 Okt 2020
Bayi dapat menjulurkan lidah karena meniru ekspresi orang dewasa
Table of Content
Apa ekspresi paling menggemaskan si kecil favorit Anda? Salah satu refleks yang menarik adalah ketika bayi menjulurkan lidah. Hobi yang satu ini normal terjadi karena memang mereka terlahir dengan refleks menghisap ketika mulai menyusu di masa baru lahir.
Advertisement
Refleks menjulurkan lidah ini tak hanya membantu bayi menyusu dari areola payudara ibu, tetapi juga mencegah bayi tersedak. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, menjulurkan lidah ini juga menjadi caranya mengeksplorasi hal-hal di sekitarnya, termasuk bibirnya sendiri.
Bahkan jika frekuensi bayi menjulurkan lidah cukup sering, hal ini masih termasuk kondisi yang normal karena bayi bisa jadi sedang mengeksplorasi dirinya. Akan berbeda jika bayi menjulurkan lidah terus menerus dan mengeluarkan liur secara konstan hingga sulit menelan, konsultasikan dengan dokter.
Di bawah ini adalah beberapa penyebab bayi menjulurkan lidah:
Bayi yang berusia beberapa minggu pun sudah bisa meniru ekspresi wajah orang dewasa. Meski penglihatan mereka belum jelas, bayi sudah bisa mengenali wajah orang yang kerap ada di sekitarnya. Meniru ekspresi ini termasuk ketika bayi menjulurkan lidah untuk sekadar bermain-main.
Bayi baru lahir yang melakukan fase inisiasi menyusui dini akan mencoba refleks menghisap atau sucking reflex ketika menyentuh areola payudara. Ini membantu mereka mendapatkan ASI. Hal yang sama juga terjadi ketika anak minum dari botol susu.
Kebiasaan ini umumnya hilang ketika memasuki usia 4-6 bulan. Meski demikian, ada bayi yang masih terbiasa menjulurkan lidah karena dirasa menarik.
Jika disebut menangis sebagai satu-satunya media bayi berkomunikasi, itu tidak sepenuhnya benar. Bayi menjulurkan lidah juga bisa jadi caranya menunjukkan sinyal rasa lapar atau kenyang. Selain itu, rasa lapar juga bisa ditunjukkan dengan tangan menggenggam, memasukkan tangan ke mulut, atau menjilat bibir.
Di sisi lain, bayi juga bisa menjulurkan lidah ketika merasa kenyang. Biasanya tanda-tanda lain adalah menoleh ke arah lain dari payudara atau botol susu, mengeluarkan makanan atau susu, hingga sesederhana enggan membuka mulutnya.
Kondisi macroglossia adalah ketika bayi memiliki ukuran lidah lebih besar dari normal. Ini bisa terjadi karena faktor genetik atau kondisi pembuluh darah dan otot abnormal di lidah. Selain itu, macroglossia juga dapat menjadi indikasi hipotiroidisme atau tumor.
Lebih jauh lagi, macroglossia dapat menjadi gejala down syndrome dan Beckwith-Wiedemann syndrome. Jika hal ini menyebabkan anak sukar menelan atau menyusu, konsultasikan dengan dokter.
Beberapa bayi memiliki kemampuan kendali otot yang cenderung lemah. Mengingat lidah dikendalikan otot, hal ini dapat menyebabkan bayi menjulurkan lidah lebih sering dari biasanya. Beberapa kondisi medis yang memicu hal ini seperti Down syndrome, DiGeorge syndrome, dan cerebral palsy.
Jika umumnya bayi bernapas lewat hidung, ada pula bayi yang cenderung bernapas lewat mulut. Ini bisa terjadi karena ada sumbatan di saluran pernapasan atau ukuran tonsil terlalu besar. Akibatnya, bayi lebih sering menjulurkan lidah.
Jika kondisi ini disertai dengan napas berfrekuensi tinggi atau kesulitan bernapas, segera konsultasikan dengan dokter. Apabila penyebabnya adalah tonsil terlalu besar hingga mengganggu pernapasan, prosedur operasi bisa jadi pilihan langkah penanganan.
Saat perutnya terasa kembung dan perlu buang angin, bayi juga bisa menjulurkan lidah. Ini adalah hal yang normal. Selain menjulurkan lidah, reaksi lain yang mungkin muncul adalah menangis, mengernyitkan dahi, hingga tersenyum.
Penyebab lebih langka bayi menjulurkan lidah adalah ketika ada kelenjar bengkak di dalam mulut. Hal ini menyebabkan lidah mereka terdorong keluar. Walaupun jarang, penyebabnya bisa karena infeksi kelenjar saliva hingga kanker mulut. Diskusikan dengan dokter apabila kondisi ini dirasa mengganggu.
Memasuki usia 6 bulan, bayi akan mulai memasuki fase makan atau MPASI. Namun ketika mereka tidak suka dengan tekstur atau belum siap makan, ada kemungkinan bayi menjulurkan lidahnya. Ini dilakukan untuk mendorong keluar makanan atau belum piawai mengunyah tekstur padat yang masuk ke mulutnya.
Baca Juga
Beberapa hal di atas bisa menjadi alasan mengapa bayi menjulurkan lidah. Ada yang sepenuhnya normal, ada pula yang perlu dikonsultasikan dengan dokter terutama jika telah mengganggu pernapasan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang kebiasaan bayi menjulurkan lidah yang normal dan tidak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Cinta tidak direstui orangtua bisa saja terjadi karena pasangan terlalu mendominasi atau posesif. Ketahui apa yang harus dilakukan ketika ini terjadi.
26 Nov 2020
Hamil saat menyusui mungkin terjadi saat bayi berusia di atas 3 bulan. Ciri-ciri hamil saat masih menyusui adalah berat badan berkurang hingga mengalami anemia.
3 Agt 2023
Cara menidurkan bayi yang efektif bisa dilakukan dengan berbagai trik mudah. Tentunya, orangtua pun bisa langsung mencobanya, seperti salah satunya memberikan susu lebih awal agar ia tidak lapar dan susah tidur.
5 Apr 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved