Histamin adalah bagian dari sistem imun yang ternyata dapat memicu reaksi alergi. Senyawa ini dilepaskan tubuh untuk mengeluarkan benda asing yang disebut alergen.
2023-03-26 08:11:12
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Hisatamin akan dilepaskan tubuh melalui bersin jika hidung terpapar alergen
Table of Content
Histamin adalah senyawa kimia dalam sistem kekebalan tubuh yang sebenarnya memiliki ‘maksud’ baik, yakni untuk menyingkirkan benda asing yang berpotensi mengganggu tubuh. Pada kadar normal, senyawa yang termasuk dalam sistem kekebalan tubuh ini akan melindungi kita dari berbagai penyakit.
Advertisement
Peran histamin dalam sistem imun adalah menimbulkan gejala alergi pada seseorang untuk mengusir benda asing yang bisa juga disebut sebagai alergen tersebut. Salah satu contoh pengeluaran benda asing dari tubuh yang dipicu oleh senyawa ini adalah bersin.
Alergen dapat bermacam-macam, mulai dari bulu hewan, makanan tertentu, hingga debu. Saat alergen ini masuk ke tubuh, sistem imun akan melihat alergen sebagai ancaman dan mengeluarkan histamin, sehingga pada akhirnya menimbulkan reaksi alergi. Reaksi alergi yang kita alami dapat berupa gatal-gatal, bersin, atau mengeluarkan air mata.
Saat seseorang mengalami reaksi alergi yang mengganggu, maka kadar histamin di dalam tubuhnya perlu dikurangi atau ditekan. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi obat alergi yang disebut sebagai golongan obat antihistamin. Obat ini bekerja dengan menghambat histamin di dalam tubuh.
Saat obat ini mulai bekerja untuk mengembalikan kadar histamin, maka reaksi alergi yang dirasakan pun lama kelamaan akan mereda.
Selain sebagai bagian dari sistem imun, histamin juga dapat berperan sebagai neurotransmitter, yakni senyawa pembawa pesan antarsel. Histamin sendiri disekresikan oleh basofil dan sel mast. Basofil dan sel mast terletak di sekitar jaringan ikat di berbagai area tubuh.
Saat seseorang terpapar alergen tertentu, sistem imunnya akan segera beraksi dengan mengirimkan sinyal pada sel mast – entah itu sel mast di kulit, paru-paru, hidung, mulut, usus, hingga darah. Sinyal pesan tersebut adalah perintah untuk segera melepaskan histamin.
Dari sel mast, histamin kemudian meningkatkan aliran darah di tubuh tubuh yang terpapar alergen. Hal ini kemudian menimbulkan inflamasi atau peradangan, yang juga terjadi atas kerjasama senyawa lain dalam sistem imun. Kemudian, histamin akan berhenti di reseptor tubuh.
Akhirnya, histamin akan menimbulkan reaksi tertentu di sekitar bagian tubuh yang terpapar alergen. Misalnya, apabila alergen seperti debu ‘menyentuh’ hidung Anda, histamin akan memerintahkan membran mukosa untuk menghasilkan lebih banyak mukus atau lendir.
Pelepasan mukus tersebut membuat hidung penderitanya menjadi berair. Lendir atau mukus ini juga dapat memengaruhi tenggorokan yang memicu batuk-batuk.
Ada beragam alergen yang bisa memicu reaksi alergi, yang akan berusaha dihalau oleh histamin. Alergen tersebut, termasuk
Reaksi alergi dapat ditangani dengan penggunaan beberapa jenis obat. Namun, biasanya, obat lini pertama yang bisa dikonsumsi dan diresepkan dokter adalah antihistamin.
Sesuai namanya, antihistamin bekerja dengan menghambat aktivitas histamin yang memicu gejala alergi. Antistamin dapat efektif untuk menangani berbagai jenis alergi, termasuk alergi makanan, alergi di dalam ruangan, atau alergi musiman.
Antihistamin banyak macamnya, yang tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, cairan, nasal spray, hingga obat tetes.
Beberapa antihistamin yang mungkin diresepkan dokter, yaitu:
Seperti obat lain, antihistamin untuk menghambat histamin juga dapat menimbulkan efek samping tertentu, misalnya:
Untuk mengembalikan kadar histamin kembali normal dan meredakan gejala yang muncul akibat reaksi histamin, Anda dapat mengonsumsi obat antihistamin, baik yang dijual bebas ataupun yang berikan dari resep dokter.
Selain menggunakan obat yang direkomendasikan oleh dokter, Anda juga bisa mendapatkan antihistamin alami dari beberapa jenis makanan di bawah ini.
Saat menemui dokter untuk mendapatkan obat alergi, pastikan Anda jujur dengan apa pun kondisi medis yang dialami, riwayat penyakit, dan obat yang tengah dikonsumsi. Anda juga harus menyampaikan apabila Anda tengah menyusui atau sedang hamil.
Baca Juga
Histamin adalah senyawa dalam tubuh yang ‘berperan’ dalam reaksi alergi. Walau histamin dilepaskan untuk melindungi tubuh, banyak kasus alergi akan perlu ditangani dengan obat-obatan – terutama obat antihistamin.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab biduran di malam hari dapat terjadi akibat mengonsumsi makanan tertentu, perubahan suhu, stres, hingga penyakit autoimun. Untuk mengatasinya, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan.
Sekitar 40% penderita alergi ikan laut atau ikan lainnya baru pertama kali merasakan reaksi ketika sudah dewasa. Jenis ikan yang menyebabkan alergi biasanya adalah salmon, tuna, dan halibut. Namun, ada juga jenis ikan lain seperti cod, lele, atau ikan kakap merah yang juga bisa menimbulkan reaksi alergi.
Alergi obat pada anak adalah suatu reaksi alergi yang muncul dari sistem kekebalan tubuh yang terpapar oleh obat. Gejala alergi obat biasanya seperti ruam, gatal, hingga biduran yang dapat muncul saat pertama atau beberapa kali mengonsumsi obat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved