Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah secara tiba-tiba yang terjadi ketika tubuh berpindah posisi dari duduk atau berbaring menjadi berdiri. Kondisi ini bisa menyebabkan Anda pusing, kliyengan, jatuh, bahkan pingsan.
2023-03-26 05:47:02
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Hipotensi ortostatik dapat dipicu oleh gangguan sistem saraf
Table of Content
Pernahkah Anda tiba-tiba mengalami pusing saat berganti posisi dari duduk atau berbaring ke berdiri? Rasa pusing ini disebabkan oleh kondisi yang disebut dengan hipotensi ortostatik. Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah yang terjadi ketika Anda berpindah dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri.
Advertisement
Orang yang mengalami hipotensi ortostatik umumnya mengalami penurunan tekanan darah sekitar 20/10 mmHg dalam waktu 3 menit setelah berdiri.
Kondisi ini bisa membuat Anda merasakan berbagai gejala yang tidak nyaman selama beberapa menit atau bahkan lebih lama. Hipotensi ortostatik juga dapat mengindikasikan masalah serius yang perlu Anda waspadai.
Ketika seseorang berdiri setelah duduk atau berbaring, darah umumnya berkumpul di kaki karena gravitasi. Tubuh kemudian bekerja untuk mendorong darah ke atas guna memasok oksigen ke otak.
Jika tubuh tidak mampu melakukan hal tersebut, maka tekanan darah akan turun. Kondisi inilah yang disebut dengan hipotensi ortostatik.Tidak hanya itu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), hipotensi ortostatik juga dapat dipicu oleh berbagai penyebab lain, di antaranya:
Dehidrasi dapat terjadi akibat demam, muntah, tidak minum cukup cairan, diare parah, dan olahraga berat yang membuat Anda mengeluarkan banyak keringat.
Kondisi ini bisa menurunkan volume darah Anda sehingga memicu terjadinya hipotensi ortostatik.
Beberapa masalah jantung, seperti bradikardia, gangguan katup jantung, serangan jantung, dan gagal jantung, dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
Berbagai kondisi tersebut akan mencegah tubuh Anda untuk memompa lebih banyak darah saat berdiri sehingga membuat Anda pusing.
Anemia atau rendahnya jumlah sel darah merah dapat menjadi penyebab hipotensi ortostatik. Jumlah sel darah merah yang tidak memadai untuk memasok oksigen bisa membuat Anda pusing.
Beberapa masalah endokrin, seperti gangguan tiroid, penyakit Addison, dan gula darah rendah, juga bisa menyebabkan hipotensi ortostatik.
Gangguan sistem saraf, seperti penyakit Parkinson, multiple system atrophy, dan amiloidosis, berpotensi mengganggu sistem pengaturan tekanan darah normal tubuh sehingga bisa menyebabkan hipotensi ortostatik.
Sebagian orang bisa mengalami tekanan darah rendah setelah makan. Ketika Anda langsung berdiri setelah makan, hipotensi ortostatik pun dapat terjadi.
Baca Juga
Menurut U.S. National Library of Medicine, hipotensi ortostatik memengaruhi sekitar 6 persen populasi di dunia. Kondisi ini juga banyak terjadi pada orang tua.
Gejala-gejala hipotensi ortostatik yang mungkin terjadi, yaitu:
Pada kasus yang jarang, Anda juga dapat mengalami nyeri otot di leher dan bahu, serta nyeri punggung bawah. Gejala biasanya hilang saat tubuh perlahan-lahan menyesuaikan diri ke posisi tegak atau setelah kembali duduk/berbaring selama beberapa menit.
Akan tetapi, gejala-gejala tersebut bisa memburuk karena aktivitas fisik, suhu yang hangat, mengonsumsi banyak makanan, atau berdiri dalam jangka waktu yang lama. Jika kondisi ini terjadi secara berulang, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
Baca Juga
Pengobatan hipotensi ortostatik berfokus untuk mengembalikan tekanan darah normal. Pada kasus yang ringan, Anda dapat mengatasinya dengan duduk atau berbaring sesegera mungkin setelah merasa pusing saat berdiri.
Sementara itu, beberapa cara mengatasi hipotensi ortostatik lain yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
Dokter akan menyarankan Anda untuk minum cukup air putih, berhenti minum alkohol, menghindari panas berlebih, tidak menyilangkan kaki saat duduk, dan berdiri secara perlahan.
Stoking kompresi atau pengikat perut dapat membantu mengurangi penumpukan darah di kaki dan mengurangi gejala hipotensi ortostatik.
Beberapa obat digunakan untuk mengobati hipotensi ortostatik, misalnya midodrine dan droxidopa.
Obat-obatan tersebut juga memiliki efek samping, seperti mual, nyeri kandung kemih, dan gatal pada kulit kepala. Hindari berbaring selama 4 jam setelah meminumnya untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar hipotensi ortostatik, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Obat sakit kepala untuk ibu menyusui tergolong aman untuk dikonsumsi. Ada tiga jenis obat untuk atasi sakit kepala pada ibu, yaitu ibuprofen, paracetamol, dan naproxen.
Penyebab sering pusing pada remaja sebenarnya adalah kebiasaan sehari-hari, seperti terlalu banyak nonton tv, main gadget, makan gorengan, atau minum kopi. Penyakit seperti infeksi dan alergi juga bisa memicu pusing pada remaja.
Terkadang beberapa orang kerap merasakan pusing atau sakit kepala saat lapar. Ini umum terjadi apabila Anda belum makan. Ketahui apa penyebabnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved