Hipoplasia adalah kondisi yang menyebabkan payudara kekurangan jaringan kelenjar. Akibatnya, bentuk payudara cenderung menyerupai tabung. Penanganannya dapat dilakukan melalui prosedur operasi.
0
13 Mar 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Hipoplasia dapat membuat bentuk payudara menyerupai tabung
Table of Content
Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan hipoplasia payudara? Hipoplasia adalah kondisi payudara dengan jaringan kelenjar yang tidak mencukupi sehingga bentuknya cenderung seperti tabung (sehingga dikenal juga dengan sebutan payudara tubular), dengan ukuran kecil, tipis, dan tidak seperti payudara pada umumnya yang bulat dan penuh.
Advertisement
Jarak antara payudara kanan dan kiri pun mungkin berjauhan, sedangkan areolanya yang tampak sangat besar. Dalam beberapa kasus, pengidap hipoplasia payudara juga memiliki bentuk dada yang tidak simetris (salah satu payudara berukuran lebih besar).
Bagi ibu yang tengah berada dalam fase menyusui bayi, hipoplasia adalah salah satu ancaman yang mungkin memengaruhi suplai air susu. Sementara bagi para wanita yang tengah tidak menyusui, kondisi ini bisa memengaruhi kepercayaan diri sehingga operasi mungkin menjadi pilihan untuk memperbaiki bentuk payudara ini.
Sejauh ini, penyebab terjadinya hipoplasia payudara tidak diketahui secara pasti. Beberapa dokter menduga bahwa hipoplasia terjadi akibat suatu kondisi di dalam rahim.
Yang jelas, hipoplasia payudara baru terlihat jelas ketika wanita menginjak masa pubertas, ketika payudara mulai tumbuh menjadi seperti orang dewasa.
Dalam pertumbuhan ini, jaringan payudara yang tidak mencukupi membuat cincin jaringan yang menghubungkan area areola ke bagian payudara lainnya tidak berbentuk sebagaimana mestinya, sehingga membuat tampilan payudara menjadi seperti terkulai.
Karena suplai ASI dipengaruhi oleh ukuran jaringan lemak di payudara, para ibu menyusui dengan kondisi hipoplasia bisa mengalami kesulitan dalam memenuhi suplai ASI bayi.
Sekalipun mereka sudah melakukan manajemen ASI yang baik (seperti rutin memompa dan menyusui langsung bayi), kebutuhan ASI bayi tidak jarang masih sulit dipenuhi.
Oleh karena itu, ibu dengan kondisi payudara hipoplastik sangat dianjurkan melakukan konsultasi dengan dokter anak atau konselor laktasi sedini mungkin untuk mengetahui manajemen ASI yang tepat. Beberapa saran menyusui yang biasanya diberikan kepada ibu dengan hipoplasia adalah:
Galaktogogue adalah zat yang dapat merangsang produksi ASI, baik itu alamiah (seperti daun katuk dan daun bangun-bangun) maupun berupa suplemen laktasi yang bisa diresepkan oleh dokter.
Jika galaktogogue juga tidak bisa mencukupi kebutuhan bayi Anda akan ASI, Anda butuh tambahan ASI dengan mencari donor ASI atau menggunakan susu formula. Jika Anda memilih donor ASI, pastikan sumbernya jelas dan sehat. Namun apabila memutuskan untuk menggunakan susu formula, konsultasikan dengan dokter mengenai jenis dan merek susu yang cocok untuk bayi Anda.
Suplementer menyusui adalah alat berupa sepotong pipa tipis yang salah satu ujungnya masuk ke mulut bayi saat ia menyusui dan ujung lainnya masuk ke wadah untuk menampung suplemen (yang mungkin berisi ASI perah ibu, susu donor, atau susu formula). Saat menyusu di payudara ibu, bayi mengonsumsi baik ASI maupun suplemen tersebut.
Baca Juga
Satu-satunya penanganan hipoplasia pada wanita yang tidak sedang menyusui adalah lewat jalan operasi pembesaran salah satu atau kedua payudara yang mengalaminya. Kendati demikian, operasi ini tidak wajib dilakukan dan bersifat kosmetik karena hipoplasia adalah kondisi yang tidak membahayakan nyawa Anda ataupun bayi.
Operasi payudara hipoplasia dilakukan dengan memasukkan implan ke bagian bawah payudara sehingga payudara akan terlihat lebih penuh serta tidak terkulai. Operasi ini bisa selesai hanya dengan 1 kali pengerjaan. Namun dokter akan merekomendasikan operasi dilakukan dalam 2 tahap jika ukuran kedua sisi payudara berbeda secara signifikan.
Pada operasi pertama, dokter ahli bedah plastik akan membuat sayatan kecil di payudara untuk memasukkan tissue expander. Sementara itu, operasi kedua dilakukan untuk memasukkan implan payudara. Pasien akan dibius total selama operasi ini berlangsung.
Setelah operasi, pasien akan menjalani rawat inap selama sekitar seminggu atau hingga pulih dari operasi ini. Dokter mungkin meresepkan obat penghilang rasa sakit untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat sayatan.
Risiko operasi koreksi hipoplasia adalah terjadinya perdarahan, jaringan parut bekas luka sayatan, infeksi, dan kelain bentuk payudara. Oleh karena itu, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai penanganan terhadap risiko-risiko tersebut sebelum menjalani prosedurnya.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Puting payudara sakit bisa disebabkan oleh gesekan antara puting dan bra, infeksi, perubahan hormon saat menstruasi dan menyusui, hingga yang paling parah kanker payudara.
Payudara ideal diukur berdasarkan kondisi tubuh Anda sendiri, bukan menurut standar sebagai acuan ukuran tertentu. Apa saja yang harus menjadi perhatian?
Umumnya, cara memijat payudara dengan gerakan seperti menguleni adonan kue tetapi lebih lembut. Tujuannya agar melancarkan aliran kelenjar getah bening di bawah ketiak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Constantia Evelin Kwandang
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved