logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

Hiperventilasi Bisa Bikin Sesak Napas, Kenali Penyebab dan Gejalanya

open-summary

Hiperventilasi adalah kondisi medis yang ditandai dengan bernapas terlalu cepat. Jangan diremehkan, sebab kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala yang merugikan kesehatan!


close-summary

2023-03-19 20:05:16

| Fadli Adzani

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Hiperventilasi adalah

Hiperventilasi bisa membuat penderitanya bernapas dengan cepat

Table of Content

  • Penyebab hiperventilasi yang harus diperhatikan
  • Gejala hiperventilasi selain pernapasan cepat
  • Cara mengatasi hiperventilasi
  • Kapan hiperventilasi dianggap sebagai darurat medis?
  • Cara mencegah hiperventilasi

Hiperventilasi adalah kondisi medis yang terjadi saat Anda bernapas terlalu cepat dan dalam. Saat kondisi ini terjadi, penderitanya akan lebih banyak menghebuskan daripada menghirup napas.

Advertisement

Anda perlu berhati-hati, karena kondisi ini dapat mengganggu kestabilan kadar karbondioksida di dalam tubuh.

Saat tubuh kekurangan karbondioksida, pembuluh darah menyempit, sehingga darah yang mengalir ke otak akan berkurang. Hasilnya, penderita hiperventilasi dapat merasa pusing, kesemutan di jari, hingga penurunan kesadaran.

Penyebab hiperventilasi yang harus diperhatikan

Penyebab hiperventilasi yang paling umum adalah karena rasa cemas, gugup, atau stres. Serangan panik menjadi salah satu kondisi yang umum menyebabkan seseorang mengalami hiperventilasi.

Mengutip Johns Hopkins Medicine, normalnya seseorang akan menghirup oksigen dan mengembuskan karbon dioksida ketika bernapas. Saat seseorang mengalami hiperventilasi, atau bernapas berlebihan, karbon dioksida dalam tubuh jadi rendah dan menyebabkan Anda kesulitan hingga sesak napas.

Biasanya, bernapas berlebihan yang terjadi ketika seseorang mengalami serangan panik atau kondisi psikologis lainnya hanya bersifat sementara.

Namun, jika cukup sering terjadi tanpa sebab, bisa jadi Anda mengalami sindrom hiperventilasi. Berikut adalah faktor penyebab hiperventilasi lainnya yang perlu diwaspadai:

  • Perdarahan
  • Penggunaan stimulan
  • Overdosis obat-obatan, seperti aspirin
  • Rasa sakit luar biasa
  • Kehamilan
  • Infeksi paru-paru, asma, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
  • Serangan jantung
  • Ketoasidosis diabetik (komplikasi gula darah tinggi pada pasien diabetes tipe 1)
  • Cedera kepala
  • Berada di ketinggian 6 ribu kaki lebih

Perlu diketahui, hiperventilasi adalah kondisi medis yang cenderung dirasakan oleh mereka yang berusia 15-55 tahun.

Selain itu, wanita dianggap lebih rentan mengalami hiperventilasi daripada pria, terutama saat sedang hamil.

Baca Juga

  • 7 Penyakit yang Membuat Anda Harus Dirawat Inap atau Opname
  • Sederet Obat Diare Ampuh dari Bahan Alami dan Resep Dokter untuk Meringankan Gejala
  • 10 Pekerjaan Berisiko untuk Penyakit Paru paru

Gejala hiperventilasi selain pernapasan cepat

Hiperventilasi adalah kondiis bernapas cepat yang harus diwaspadai
Hiperventilasi dapat membuat penderitanya bernapas dengan cepat

Selain pernapasan menjadi cepat, ada banyak gejala hiperventilasi yang harus diwaspadai, di antaranya:

  • Sesak napas (perasaan seperti tubuh tak mendapatkan udara yang cukup)
  • Detak jantung yang lebih cepat dari biasanya
  • Perlu mengambil napas dalam-dalam
  • Merasa pusing, lemas, seperti ingin pingsan
  • Rasa sesak dan sakit di dada
  • Sering menguap
  • Sensasi kesemutan dan mati rasa di bagian kaki atau tangan.

Jika beberapa gejala di atas sering muncul, segeralah datang ke dokter. Bisa jadi, itu adalah tanda hiperventilasi, atau mungkin penyakit lain yang belum terdeteksi.

Cara mengatasi hiperventilasi

Tujuan pengobatan hiperventilasi adalah untuk meningkatkan kadar karbondioksida dalam tubuh.

Saat mengalami serangan hiperventilasi, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Selain itu, mintalah seseorang untuk membantu Anda melewati serangan hiperventilasi.

1. Latihan pernapasan

Jika serangan hiperventilasi terjadi di rumah, cobalah lakukan teknik pernapasan. Salah satunya adalah teknik pernapasan bibir mengerucut. Dengan mulut tertutup, tutup lubang hidung kanan dan tarik napas melalui lubang hidung kiri. Kemudian bergantian dan ulangi pola ini sampai pernapasan kembali normal.

2. Redakan stres

Hiperventilasi dapat disebabkan oleh gangguan mental, misalnya stres. Maka dari itu, cobalah untuk melakukan hal-hal yang bisa membantu meredakan stres. Misalnya, melakukan meditasi, yoga, atau minta bantuan psikiater.

3. Akupunktur

Akupunktur dianggap sebagai cara mengatasi hiperventilasi yang efektif. Menurut sebuah studi, pengobatan kuno dari Tiongkok ini dapat mencegah gangguan cemas sehingga mengurangi serangan hiperventilasi.

4. Bernapas dengan kantung kertas

Mungkin Anda sering melihat di film, ketika seseorang mengalami serangan panik atau hiperventilasi, ia akan menggunakan kantung kertas untuk membantu jalan pernapasan.

Cara ini memang benar dapat membantu mengatasi hiperventilasi. Saat bernapas, kantung akan terisi dengan karbondioksida yang nantinya akan masuk ke dalam tubuh.

Setelah beberapa tarikan napas, ini bisa membantu keseimbangann pH darah dan mungkin sekaligus meredakan gejala.

Namun, sebaiknya hindari melakukan cara ini, jika Anda mempunyai masalah jantung atau paru-paru serta kondisi hipoksia, karena bisa memperburuk keadaan. Salah satunya adalah serangan jantung.

5. Obat-obatan

Tergantung dari tingkat keparahannya, dokter juga bisa meresepkan obat-obatan untuk mengatasi serangan hiperventilasi. Obat-obatan tersebut meliputi alprazolam, doxepin, hingga paroxetine.

Hiperventilasi yang disebabkan oleh kondisi medis harus ditangani sesuai dengan penyebabnya. Misalnya, karena infeksi paru, sehingga dokter bisa memberikan obat-obatan untuk mengatasi infeksinya.

Kapan hiperventilasi dianggap sebagai darurat medis?

Hiperventilasi adalah kondisi medis yang membuat tubuh kekurangan karbon dioksida
Hiperventilasi bisa membuat tubuh kekurangan karbon dioksida

Sebenarnya, hiperventilasi adalah kondisi medis yang harus ditangani segera oleh dokter, apalagi jika disebabkan oleh penyakit. Sebab, serangan hiperventilasi dapat berlangsung selama 20-30 menit.

Jika berbagai gejala di bawah ini terjadi bersamaan dengan hiperventilasi, segera periksakan diri Anda ke dokter:

  • Pertama kali merasakan hiperventilasi
  • Hiperventilasi semakin parah meskipun sudah mencoba berbagai metode pengobatan
  • Rasa nyeri
  • Demam
  • Perdarahan
  • Merasakan gangguan cemas, gugup, dan tegang
  • Sering menguap
  • Detak jantung yang sangat cepat
  • Sulit menjaga kestabilan tubuh
  • Vertigo
  • Perasaan kesemutan dan mati rasa di kaki, tangan, dan sekitar mulut
  • Rasa nyeri, sesak, dan tekanan di dada.

Selain itu, hiperventilasi yang diiringi dengan sakit kepala, perut kembung, keringat, gangguan penglihatan, dan sulit berkonsentrasi juga harus ditangani segera oleh dokter.

Cara mencegah hiperventilasi

Ada banyak cara mencegah hiperventilasi yang dapat dicoba, di antaranya:

  • Meditasi
  • Latihan pernapasan
  • Latihan fisik dan pikiran, seperti tai chi dan yoga.

Berolahraga secara teratur (lari, jalan kaki, dan bersepeda) juga dipercaya dapat mencegah hiperventilasi.

Jika Anda sedang mengalami hiperventilasi akibat stres, gangguan cemas, atau gangguan mental lainnya, tetaplah tenang. Setelah itu, datanglah ke dokter untuk memastikan apa penyebab hiperventilasi yang Anda alami.

Hiperventilasi adalah kondisi medis yang tidak boleh diremehkan. Segeralah bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis mengenai kondisi hiperventilasi yang Anda alami.

Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play!

Advertisement

penyakitpenyakit pernapasangangguan pernapasansaluran pernapasansesak napas

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved