Hiperventilasi Bisa Bikin Sesak Napas, Kenali Penyebab dan Gejalanya
Hiperventilasi adalah kondisi medis yang ditandai dengan bernapas terlalu cepat. Jangan diremehkan, sebab hiperventilasi dapat menyebabkan berbagai gejala yang merugikan kesehatan!
Hiperventilasi membuat penderitanya bernapas dengan cepat.
Hiperventilasi adalah kondisi medis yang terjadi saat Anda bernapas terlalu cepat. Saat kondisi ini terjadi, penderitanya akan lebih banyak menghebuskan daripada menghirup napas. Hal ini dapat mengganggu kestabilan kadar karbondioksida di dalam tubuh.Saat tubuh kekurangan karbondioksida, pembuluh darah dapat menyempit sehingga darah yang mengalir ke otak akan berkurang. Hasilnya, penderita hiperventilasi dapat merasa pusing, kesemutan di jari, hingga penurunan kesadaran.
Penyebab hiperventilasi yang harus diperhatikan
Pada sebagian orang, hiperventilasi dapat terjadi secara sementara atau temporer. Biasanya terjadi akibat rasa takut, stres, depresi, gangguan cemas, rasa marah, hingga fobia.Namun, jika hiperventilasi sering terjadi tanpa ada penyebab jelasnya, kondisi ini disebut sebagai sindrom hiperventilasi. Selain gangguan mental, berikut penyebab hiperventilasi lainnya yang perlu diwaspadai:
Perdarahan
Penggunaan stimulan
Overdosis obat-obatan, seperti aspirin
Rasa sakit luar biasa
Kehamilan
Infeksi paru-paru, asma, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
Ketoasidosis diabetik (komplikasi gula darah tinggi pada pasien diabetes tipe 1)
Cedera kepala
Berada di ketinggian 6 ribu kaki lebih.
Perlu diketahui, hiperventilasi adalah kondisi medis yang cenderung dirasakan oleh mereka yang berusia 15-55 tahun. Selain itu, wanita dianggap lebih rentan mengalami hiperventilasi dibandingkan pria, terutama saat sedang hamil.
Gejala hiperventilasi selain pernapasan cepat
Hiperventilasi dapat membuat penderitanya bernapas dengan cepat
Selain pernapasan menjadi cepat, ada banyak gejala hiperventilasi yang harus diwaspadai, di antaranya:
Sesak napas (perasaan seperti tubuh tak mendapatkan udara yang cukup)
Sensasi kesemutan dan mati rasa di bagian kaki atau tangan.
Jika beberapa gejala di atas muncul, segeralah datang ke dokter. Bisa jadi, itu adalah tanda hiperventilasi, atau mungkin penyakit lain yang belum terdeteksi.
Cara mengatasi hiperventilasi
Saat mengalami serangan hiperventilasi, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Selain itu, mintalah seseorang untuk membantu Anda melewati serangan hiperventilasi.
Latihan pernapasan
Jika serangan hiperventilasi terjadi di rumah, cobalah bernapas melalui bibir yang mengerucut. Dengan mulut tertutup, tutup lubang hidung kanan dan tarik napas melalui lubang hidung kiri. Kemudian bergantian dan ulangi pola ini sampai pernapasan kembali normal.
Redakan stres
Hiperventilasi dapat disebabkan oleh gangguan mental, misalnya stres. Maka dari itu, cobalah untuk meredakan stres Anda dengan melakukan berbagai aktivitas, seperti yoga atau datang ke psikiater untuk berkonsultasi.
Akupunktur
Akupunktur dianggap sebagai cara mengatasi hiperventilasi yang efektif. Menurut sebuah studi, pengobatan kuno dari Tiongkok ini dapat mencegah gangguan cemas sehingga mengurangi serangan hiperventilasi.
Obat-obatan
Tergantung dari tingkat keparahannya, dokter juga bisa meresepkan obat-obatan untuk mengatasi serangan hiperventilasi. Obat-obatan tersebut meliputi alprazolam, doxepin, hingga paroxetine.Hiperventilasi yang disebabkan oleh kondisi medis harus ditangani sesuai dengan penyebabnya. Misalnya, hiperventilasi yang Anda rasakan disebabkan oleh infeksi paru, maka dokter bisa memberikan obat-obatan untuk mengatasi infeksinya.
Kapan hiperventilasi dianggap sebagai darurat medis?
Hiperventilasi bisa membuat tubuh kekurangan karbon dioksida
Sebenarnya, hiperventilasi adalah kondisi medis yang harus ditangani segera oleh dokter, apalagi jika disebabkan oleh penyakit. Sebab, serangan hiperventilasi dapat berlangsung selama 20-30 menit.Jika berbagai gejala di bawah ini terjadi bersamaan dengan hiperventilasi, segera periksakan diri Anda ke dokter:
Pertama kali merasakan hiperventilasi
Hiperventilasi semakin parah meskipun sudah mencoba berbagai metode pengobatan
Selain itu, hiperventilasi yang diiringi dengan sakit kepala, perut kembung, keringat, gangguan penglihatan, dan sulit berkonsentrasi juga harus ditangani segera oleh dokter.
Cara mencegah hiperventilasi
Ada banyak cara mencegah hiperventilasi yang dapat dicoba, di antaranya:
Meditasi
Latihan pernapasan
Latihan fisik dan pikiran, seperti tai chi dan yoga.
Berolahraga secara teratur (lari, jalan kaki, dan bersepeda) juga dipercaya dapat mencegah hiperventilasi.Jika Anda sedang mengalami hiperventilasi akibat stres, gangguan cemas, atau gangguan mental lainnya, tetaplah tenang. Setelah itu, datanglah ke dokter untuk memastikan apa penyebab hiperventilasi yang Anda alami.Hiperventilasi adalah kondisi medis yang tidak boleh diremehkan. Segeralah bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis mengenai kondisi hiperventilasi yang Anda alami. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play!
Healthline. https://www.healthline.com/health/hyperventilation Diakses pada 22 Oktober 2020Web MD. https://www.webmd.com/lung/lung-hyperventilation-what-to-do Diakses pada 22 Oktober 2020
Bagikan
Terima kasih sudah membaca.Seberapa bermanfaat informasi ini bagi anda?(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)