Tekanan darah tinggi atau hipertensi pada wanita tidak boleh disepelekan. Biasanya gejalanya baru muncul ketika kondisinya sudah parah. Cegah hipertensi dengan rutin cek tekanan darah.
4
(15)
8 Mei 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Jangan sepelekan tekanan darah tinggi pada wanita, segera kunjungi dokter untuk penanganan.
Table of Content
Tekanan darah tinggi sebenarnya bisa terjadi pada wanita maupun pria, terutama seiring pertambahan usia. Namun, pola hipertensi pada wanita berbeda dengan pria.
Advertisement
Mitos yang sering kita dengar adalah bahwa tekanan darah tinggi merupakan penyakit pria. Wanita dan pria memiliki risiko yang sama untuk memiliki tekanan darah yang tinggi. Namun setelah mengalami menopause, wanita sebenarnya berisiko tinggi mengalami kenaikan tekanan darah.
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit dengan gejala peningkatan yang tidak terlihat jelas. Penderitanya kebanyakan baru menyadari memiliki tekanan darah tinggi ketika penyakit stroke atau serangan jantung mulai menyerang
Pada beberapa kasus, tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan mimisan, sakit kepala, dan pusing. Hal ini terjadi karena hipertensi bisa diam-diam menyerang Anda. Oleh karena itu, penting untuk memantau tekanan darah secara teratur.
Tanpa adanya diagnosis yang tepat, penderita tidak akan tahu bahwa mereka memiliki tekanan darah yang terus meningkat. Peningkatan tekanan darah dapat menjadi awal munculnya penyakit lain yang lebih parah. Jika Anda seorang wanita hamil, tekanan darah tinggi ini akan menjadi masalah serius, baik bagi Anda maupun janin.
Baca Juga
Cara terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan memeriksa tekanan darah secara rutin. Hal ini dapat dilakukan di rumah sakit. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui berapa tekanan darah yang normal. Jadi, ketika menemukan adanya kenaikan tekanan darah, Anda dapat melakukan evaluasi dengan dokter ahli.
Kasus hipertensi pada wanita biasanya terjadi akibat konsumsi pil KB. Beberapa wanita yang mengonsumsi pil KB memiliki risiko tekanan darah tinggi. Namun, hal ini terjadi jika ibu memang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan, atau memiliki anggota keluarga dengan hipertensi.
Semasa hamil, ibu akan mengalami kenaikan tekanan darah, sehingga harus terus dipantau. Hipertensi selama kehamilan bisa menyebabkan kondisi serius yang disebut preeklampsia.
Preeklampsia adalah suatu kondisi yang memengaruhi sekitar 5-8% wanita hamil. Kondisi ini akan berkembang setelah 20 minggu kehamilan dan jarang terjadi pada hamil muda. Gejalanya termasuk tekanan darah tinggi, sakit kepala, masalah hati atau ginjal, dan adanya kenaikan berat badan yang mendadak atau pembengkakan.
Preeklampsia merupakan kondisi yang serius. Sekitar 13% kematian ibu di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit ini. Risiko preeklampsia paling tinggi terjadi pada kelompok wanita berikut yang sedang hamil:
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Obat darah tinggi hadir dengan berbagai jenis dan fungsinya. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapat obat penurun darah tinggi yang tepat sesuai dengan keluhan Anda.
Manfaat susu untuk tulang disebut-sebut karena kandungan kalsium dalam susu yang diperlukan oleh tulang. Pemenuhan kalsium dapat menurunakn risiko osteoporosis.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan. Mengetahui cara mengobati darah tinggi dan membuat tekanan darah stabil bisa membantu. Sebab, tekanan darah tinggi dapat memicu terjadinya serangan jantung, gagal jantung, stroke, masalah retina mata, hingga gagal ginjal.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Sylvia V
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved