logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Lansia

Mengenal Hipertensi pada Lansia: Penyebab, Cara Mengatasi, hingga Risikonya

open-summary

Hipertensi pada lansia adalah salah satu kondisi yang rentan menyerang orang tua. Risikonya akan semakin tinggi jika sebelumnya sudah memiliki riwayat hipertensi. Penyebab lansia rentan mengalami darah tinggi karena ada perubahan kondisi pembuluh darah dan jantung seiring berjalannya usia.


close-summary

15 Okt 2022

| Rianti Dea Rizky Pratiwi

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

hipertensi pada lansia

Hipertensi adalah salah satu penyakit yang sering terjadi pada lansia

Table of Content

  • Penyebab hipertensi rentan menyerang lansia
  • Cara mengatasi hipertensi pada lansia
  • Komplikasi penyakit hipertensi pada lansia

Salah satu penyakit pada lansia yang umum terjadi adalah hipertensi, alias darah tinggi. Risikonya akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. 

Advertisement

Sekitar dua dari tiga orang berusia 75 tahun ke atas diperkirakan mengalaminya. Apa yang menyebabkan lansia rentan mengalami tekanan darah tinggi? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Penyebab hipertensi rentan menyerang lansia

Tekanan darah normal lansia umumnya adalah tekanan sistolik di bawah 150 dan diastolik kurang dari 90. Lansia dikatakan memiliki hipertensi jika memiliki tekanan darah di atas 150/90 mmHg.

Salah satu penyebab lansia lebih rentan mengalami hipertensi adalah kondisi pembuluh darah yang mengeras (kaku) seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Hal ini membuat jantung memompa lebih kuat dan akhirnya menyebabkan tekanan darah lansia jadi tinggi.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko hipertensi pada lansia, antara lain

  • Wanita yang telah menopause.
  • Ada riwayat anggota keluarga yangmenderita hipertensi.
  • Memiliki penyakit hiperkolesterol.
  • Memiliki penyakit diabetes

Hipertensi pada lansia tidak selalu menunjukkan gejala, oleh karena itu penting bagi Anda untuk selalu mencatat tekanan darah setiap melakukan check-up di pusat pelayanan kesehatan.

Jika tekanan darah Anda tercatat tinggi pada dua kali pemeriksaan beruntun, dokter mungkin akan meminta Anda memantau tekanan darah di rumah selama beberapa waktu tertentu.

BACA JUGA: 5 Komplikasi Hipertensi dan Cara Mencegahnya

Cara mengatasi hipertensi pada lansia

Dokter biasanya akan meresepkan beberapa obat hipertensi untuk mengatasi tekanan darah tinggi pada lansia serta menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. 

Menurut penelitian, memberikan obat antihipertensi pada lansia dapat menurunkan risiko komplikasi, seperti serangan jantung. 

Berikut adalah beberapa cara mengatasi hipertensi pada lansia yang tepat:

1. Minum obat darah tinggi

Pemberian obat hipertensi untuk lansia tidak bisa dilakukan sembarangan. Obat harus terlebih dahulu diberikan dengan dosis yang sangat rendah, kemudian ditingkatkan secara bertahap untuk mengurangi kemungkinan munculnya efek negatif.

Selain itu, dokter juga membutuhkan riwayat kesehatan lansia dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi dalam waktu bersamaan.

Menurut studi tahun 2013 yang dimuat dalam Journal of Clinical Hypertension, idealnya obat antihipertensi diberikan 1 kali dalam sehari. Namun kembali lagi, dokter perlu memastikan riwayat kesehatan lansia terlebih dahulu sebelum menentukan dosis yang tepat.

Obat antihipertensi ini perlu diminum seumur hidup karena sifatnya hanyalah mengendalikan tekanan darah, bukan menghilangkannya sama sekali.

2. Mengurangi konsumsi garam

Konsumsi garam berlebihan adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan tekanan darah melonjak. Itu sebabnya, konsumsi garam pada lansia perlu dikurangi untuk mencegah tekanan darah melonjak tajam. 

Apalagi, sensitivitas lidah lansia terhadap rasa biasanya akan berkurang. Jadi, sangat rentan bagi mereka untuk terus menambah garam dalam makanan mereka.

3. Olahraga

Cara mencegah hipertensi pada lansia agar tekanan darah tetap normal salah satunya adalah dengan menjaga tubuh tetap bugar dengan berolahraga. Tidak perlu melakukan olahraga yang berat, yang penting Anda tetap aktif bergerak.

Usahakanlah untuk berolahraga setidaknya 30 menit sehari. Jangan lupa berkonsultasi dengan dokter mengenai olahraga yang aman bagi kondisi fisik Anda.

Tetap aktif dan rutin olahraga juga bisa membantu menjaga berat badan. Memiliki berat badan ideal dan sehat dapat membantu mengatasi hipertensi di usia tua. 

4. Pola makan sehat

Untuk mengatasi sekaligus mencegah hipertensi pada lansia juga bisa dengan menjalankan pola makan sehat. Perbanyak konsumsi sayur, buah, gandum utuh, dan produk susu yang rendah lemak.

Hindari makanan tinggi lemak dan garam karena keduanya bisa memperburuk kondisi hipertensi yang Anda miliki. Anda juga bisa menerapkan pola diet DASH untuk mengontrol tekanan darah agar tetap normal.  

Diet DASH berfokus pada makanan rendah garam dan memperbanyak makanan kaya kalium, magnesium, dan kalsium yang baik untuk tekanan darah.

5. Batasi konsumsi alkohol

Minuman beralkohol dapat menaikkan tekanan darah. Cara paling aman adalah dengan tidak minum alkohol sama sekali. Atau, jika memang terpaksa, cobalah batasi konsumsinya menjadi hanya satu gelas per hari.

6. Jangan merokok

Salah satu pencegahan hipertensi pada lansia adalah dengan tidak tidak merokok. Merokok meningkatkan risiko Anda terkena hipertensi, serangan jantung, stroke, dan banyak masalah kesehatan lainnya.

Ini karena menurut penelitian, rokok mengandung zat-zat kimia, terutama nikotin yang bisa merangsang saraf simpatis untuk memicu kerja jantung lebih cepat, sehingga peredaran darah meningkat dan membuat penyempitan pembuluh darah yang sebabkan hipertensi. 

Tidak merokok akan membuat pembuluh darah lebih sehat, dan mencegah hipertensi di usia lanjut. 

7. Mengendalikan stres dan beristirahat yang cukup

Mengendalikan stres adalah salah satu cara untuk mencegah dan mengatasi hipertensi pada lansia.

Menghindari stres dan cukup istirahat bisa membuat proses metabolisme tubuh lebih baik dan membantu menjaga tekanan darah Anda tetap berada pada kondisi normal. Jika Anda memiliki masalah tidur, seperti henti napas sesaat atau sleep apnea, konsultasikan dengan dokter Anda.

BACA JUGA: Posisi Tidur saat Darah Tinggi yang Dianjurkan untuk Penderita Hipertensi

Komplikasi penyakit hipertensi pada lansia

Jika tidak segera diatasi, hipertensi pada lansia bisa menyebabkan berbagai komplikasi. Komplikasi ini bahkan bisa membahayakan jantung, mata, hingga otak.

Berikut adalah beberapa risiko komplikasi hipertensi pada orang usia lanjut yang tidak mendapatkan penanganan dengan baik:

  • Gangguan jantung dan pembuluh darah
  • Penyakit ginjal
  • Gangguan otak, seperti stroke dan demensia
  • Edema (pembengkakan karena adanya retensi cairan)

Pastikan Anda membawa lansia untuk melakukan kontrol rutin ke dokter bila memiliki hipertensi. Dokter akan melakukan evaluasi dan mungkin menyesuaikan ulang dosis obat untuk mengendalikan tekanan darah.

Untuk berkonsultasi lebih lanjut seputar hipertensi pada lansia, Anda bisa gunakan layanan live chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang juga di App Store dan Google Play.

Advertisement

gangguan lansialansiakesehatan lansia

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved