Hipertensi emergensi terjadi saat tekanan darah mencapai 180/120 mmHg atau lebih dan disertai kerusakan atau perburukan organ target. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan kondisi ini, di mana pengobatannya dilakukan tergantung apa yang menjadi penyebab hipertensi emergensi.
26 Sep 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Menjaga tekanan darah tetap stabil sangat penting untuk mencegah terjadinya hipertensi emergensi
Table of Content
Hipertensi emergensi adalah kondisi di mana tekanan darah mencapai 180/120 mmHg atau lebih dengan disertai bukti kerusakan baru atau perburukan organ target. Apabila tidak segera dilakukan penanganan, tingginya tekanan darah dapat mengakibatkan kerusakan organ vital seperti ginjal, paru-paru, dan jantung. Kerusakan pada organ vital ini pun dapat memicu komplikasi penyakit dan bahkan berakibat fatal bagi pasien.
Advertisement
Salah satu tanda terjadinya hipertensi emergensi adalah saat tekanan darah Anda mencapai 180/120 mmHg. Tidak hanya itu, hipertensi emergensi harus disertai dengan kerusakan organ lain. Beberapa gejala yang mungkin dapat berkaitan dengan kerusakan organ tersebut antara lain:
Apabila mengalami tanda atau gejala di atas, segeralah datang ke layanan gawat darurat karena Anda membutuhkan penanganan segera. Penanganan sedini mungkin dapat mengurangi risiko kerusakan organ lebih lanjut atau akibat fatal yang bisa terjadi karena hipertensi emergensi.
Terdapat sejumlah faktor yang menjadi penyebab terjadinya hipertensi emergensi. Salah satu faktor yang paling sering menjadi penyebab hipertensi emergensi adalah ketidakpatuhan konsumsi obat hipertensi. Perlu diketahui bahwa hipertensi adalah suatu penyakit dalam yang harus dikontrol seumur hidup dengan pengobatan, sekalipun tekanan darah sudah stabil.
Ketika obat hipertensi tidak diminum secara teratur, kondisi penderitanya akan semakin parah dari hari ke hari. Hal tersebut kemudian membuat tekanan darah naik tak terkendali sehingga memicu terjadinya hipertensi emergensi.
Selain ketidakpatuhan untuk meminum obat, hipertensi emergensi juga dapat disebabkan faktor-faktor seperti:
Sebagai langkah untuk mendiagnosis hipertensi emergensi, dokter biasanya akan mengawali memberi beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan Anda. Selain itu, Anda juga diminta oleh dokter untuk memberitahu obat-obatan apa yang selama ini dikonsumsi.
Setelah menjawab pertanyaan tersebut, dokter akan meminta Anda untuk mengikuti tes yang bertujuan untuk memantau tekanan darah dan kerusakan organ. Serangkaian tes yang biasa digunakan untuk mendiagnosis hipertensi emergensi meliputi:
Apabila terbukti mengalami hipertensi emergensi, dokter akan segera melakukan penanganan lebih lanjut. Penanganan sedini mungkin dapat mencegah perburukan kondisi pasien.
Ketika menangani pasien yang mengalami hipertensi emergensi, dokter akan berupaya menurunkan tekanan darah secepat mungkin menggunakan obat intravena. Langkah tersebut dilakukan supaya kerusakan organ yang dialami tidak menjadi semakin parah.
Apabila organ tubuh penderita hipertensi emergensi sudah terlanjur mengalami kerusakan, dokter akan melakukan langkah lanjutan dengan memberikan terapi khusus. Terapi khusus tersebut dilakukan untuk memperbaiki atau mengembalikan fungsi organ yang mengalami kerusakan.
Setiap penderita hipertensi mengendalikan tekanan darah dengan meminum obat yang diresepkan oleh dokter. Namun selain meminum obat, ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil, di antaranya:
Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi penderita hipertensi. Anda disarankan untuk berolahraga setidaknya 30 menit per hari sebanyak lima kali seminggu. Penting untuk rutin berolahraga karena tekanan darah dapat kembali naik jika Anda berhenti melakukannya.
Bagi penderita darah tinggi, mengonsumsi makanan sehat sangat penting untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Maka dari itu, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan-makanan seperti buah, sayur, dan biji-bijian. Selain itu, menghindari makanan yang punya kandungan lemak jenuh dan kolesterol tinggi juga dapat menurunkan tekan darah Anda.
Menghindari makanan yang mengandung sodium atau natrium tinggi juga dapat menjaga tekanan darah Anda tetap stabil sekaligus baik bagi jantung. Cara mudah untuk mengurangi konsumsi sodium adalah mengganti garam dalam makanan dengan rempah. Selain itu, Anda juga dapat mengurangi konsumsi makanan-makanan olahan.
Menghisap rokok dapat merusak pembulih darah sehingga tekanan darah Anda semakin meningkat. Apabila Anda ingin tekanan darah tetap stabil, berhentilah merokok. Selain membuat tekanan darah menjadi stabil, berhenti merokok juga dapat menghindarkan Anda dari penyakit-penyakit kronis lainnya.
Stres dapat mengakibatkan kenaikan tekanan darah. Selain itu, stres juga berpotensi memicu aktivitas yang menyebabkan naiknya tekanan darah seperti minum alkohol dan merokok. Guna menghilangkan stres, cobalah meluangkan waktu Anda untuk melakukan sesuatu yang dapat membuat pikiran Anda menjadi rileks. Anda bisa melakukan relaksasi dengan menonton film favorit, melakukan hobi, yoga, atau bermeditasi.
Baca Juga
Menjaga tekanan darah tetap stabil sangat penting untuk mencegah terjadinya hipertensi emergensi. Apabila mulai merasakan gejala hipertensi emergensi, segeralah konsultasikan kondisi Anda dengan dokter. Penanganan sedini mungkin dapat mengurangi dampak hipertensi emergensi yang lebih parah terhadap kesehatan.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Magnesium karbonat adalah suplemen sekaligus obat untuk mengatasi rendahnya kadar magnesium dalam darah dan dispepsia. Obat ini bisa dikonsumsi oleh orang dewasa maupun anak-anak.
Peringatan Hari Jantung Sedunia dapat menjadi pengingat, untuk senantiasa menyayangi organ yang sangat vital ini. Menyayangi jantung juga dapat dilakukan dengan memperkaya diri dengan pengetahuan, mengenai kesehatan jantung. Di antaranya, dengan memahami fakta dan mitos kesehatan mengenai penyakit jantung.
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari tentang obat dan pengaruhnya terhadap makhluk hidup. Ada 8 cabang ilmu farmakologi yang bisa dipelajari.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved