logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kulit & Kecantikan

Hiperpigmentasi Pasca Inflamasi, Kenali Penyebab dan Cara Menghilangkannya

open-summary

Hiperpigmentasi pasca inflamasi (post-inflammatory hyperpigmentation/PIH) adalah kondisi ketika area kulit memiliki warna yang lebih gelap dari warna kulit sekitarnya. Munculnya masalah kulit ini bisa disebabkan oleh respons alami terhadap peradangan akibat jerawat, iritasi kulit, atau efek prosedur perawatan kulit tertentu.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

19 Feb 2022

Hiperpigmentasi pasca inflamasi

Hiperpigmentasi pasca inflamasi adalah kondisi ketika area kulit memiliki warna yang lebih gelap daripada warna kulit sekitarnya

Table of Content

  • Apa itu hiperpigmentasi pasca inflamasi?
  • Apakah hiperpigmentasi setelah inflamasi bisa hilang dengan sendirinya?
  • Cara menghilangkan hiperpigmentasi pasca inflamasi 
  • Cara mencegah timbulnya hiperpigmentasi pasca inflamasi

Ketika jerawat berangsur sembuh, beberapa orang mungkin akan mengalami area kulit yang lebih gelap dibandingkan kulit normal di sekitarnya. Kondisi ini dinamakan hiperpigmentasi pasca inflamasi. Yuk, kenali apa itu hiperpigmentasi pasca inflamasi dan cara menghilangkannya.

Advertisement

Apa itu hiperpigmentasi pasca inflamasi?

Hiperpigmentasi pasca inflamasi
PIH bisa disebabkan oleh bekas jerawat yang dipecahkan

Hiperpigmentasi pasca inflamasi (post-inflammatory hyperpigmentation/PIH) adalah kondisi ketika area kulit tertentu memiliki warna yang lebih gelap daripada warna kulit sekitarnya.

Munculnya hiperpigmentasi pasca inflamasi dapat disebabkan oleh respons alami terhadap peradangan atau kerusakan lapisan kulit. 

Adapun beberapa jenis peradangan pada kulit yang menyebabkan timbulnya hiperpigmentasi kulit pasca peradangan adalah sebagai berikut.

  • Jerawat
  • Iritasi kulit
  • Sunburn (kulit terbakar matahari)
  • Infeksi kulit
  • Cedera atau trauma pada kulit
  • Ruam kulit
  • Reaksi alergi
  • Gigitan serangga
  • Psoriasis

Beberapa prosedur medis atau perawatan kulit tertentu juga dapat menyebabkan hiperpigmentasi pasca inflamasi. Sebut saja, dermabrasi, terapi laser, chemical peeling, terapi radiasi, dan cryotherapy.

Seiring bekas jerawat, luka, atau peradangan pulih, kulit akan memproduksi melanin dalam jumlah berlebih. Melanin sendiri adalah pigmen yang bertugas untuk memberi warna pada kulit. Ketika produksi melanin terjadi secara berlebihan, warna kulit menjadi tidak merata atau gelap.  

Kebiasaan memencet jerawat juga dapat menimbulkan terjadinya inflamasi (peradangan) dan meninggalkan bercak yang lebih gelap pada kulit. Oleh sebab itu, hindari kebiasaan ini agar terhindar dari hiperpigmentasi pasca inflamasi.

Walaupun bisa terjadi pada semua tipe kulit, studi yang dimuat dalam jurnal NCBI menyebutkan, hiperpigmentasi setelah inflamasi sangat mungkin terjadi pada orang yang memiliki rona kulit sedang ke gelap.

Apakah hiperpigmentasi setelah inflamasi bisa hilang dengan sendirinya?

Hiperpigmentasi setelah inflamasi dapat hilang sendiri seiring berjalannya waktu tanpa melakukan pengobatan atau perawatan apa pun. Hal ini karena kulit akan mengalami regenerasi secara alami tiap 28 hari. 

Itu artinya, sel-sel kulit yang memiliki pigmen melanin akan meluruh dan digantikan oleh sel kulit baru lebih sehat. Dengan demikian, warna kulit jadi tampak merata. 

Akan tetapi, perlu diketahui bahwa proses tersebut dapat memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun lamanya. 

Lama waktu hilangnya hiperpigmentasi pasca inflamasi tergantung pada seberapa gelap bercak kulit yang muncul. Semakin gelap bercak kulit, semakin lama pula hilang dan memudarnya.

Selain itu, ada pula beberapa bercak hiperpigmentasi pasca inflamasi yang bersifat permanen atau tidak dapat hilang, seperti akibat penyakit kulit kronis (psoriasis).

Cara menghilangkan hiperpigmentasi pasca inflamasi 

Munculnya bercak gelap pada area kulit akibat bekas jerawat tentu dapat membuat Anda merasa kurang percaya diri. 

Untuk mengatasinya, ada berbagai cara menghilangkan hiperpigmentasi pasca inflamasi yang bisa dilakukan, yakni:

1. Oleskan salep atau obat topikal

Hiperpigmentasi pasca inflamasi
Salep atau obat topikal bisa digunakan untuk atasi hiperpigmentasi

Penggunaan salep atau obat topikal bisa jadi salah satu cara menghilangkan hiperpigmentasi pasca inflamasi.

Guna memperoleh hasil yang optimal, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit terlebih dulu agar mendapatkan rekomendasi salep hiperpigmentasi yang tepat. 

Adapun beberapa kandungan obat topikal atau salep yang umum diresepkan dokter untuk mengatasi hiperpigmentasi adalah sebagai berikut. 

2. Prosedur perawatan kulit

Terapi laser bisa menghilangkan hiperpigmentasi pasca inflamasi
Terapi laser bisa menghilangkan hiperpigmentasi

Cara menghilangkan hiperpigmentasi pasca inflamasi berikutnya adalah melalui prosedur perawatan kulit. Ada beberapa prosedur perawatan kulit dapat mencerahkan area kulit yang gelap. Misalnya: 

  • Chemical peeling, yakni prosedur yang dilakukan untuk mengangkat lapisan kulit paling atas sehingga mempercepat regenerasi sel kulit. Dengan demikian, area kulit yang mengalami hiperpigmentasi bisa menjadi lebih cerah.
  • Terapi laser. Prosedur perawatan yang membantu memicu lapisan tengah kulit untuk merangsang kolagen sehingga mampu memperbaiki kerusakan dan tekstur kulit, serta hiperpigmentasi.

Ketahui prosedur yang tepat dan risiko efek samping yang mungkin terjadi dengan berkonsultasi ke dokter kulit terlebih dulu. 

Cara mencegah timbulnya hiperpigmentasi pasca inflamasi

Selain melakukan berbagai cara menghilangkan hiperpigmentasi pasca inflamasi, ada sejumlah tindakan pencegahan yang perlu diterapkan. 

  • Gunakan sunscreen atau tabir surya dengan minimal SPF 30 sebelum beraktivitas di luar rumah. Lakukan reaplikasi tiap 2 jam atau lebih. 
  • Rutin memakai skincare. Tak ada salahnya menggunakan produk perawatan kulit mengandung hyaluronic acid atau niacinamide.
  • Hindari memencet atau memecahkan jerawat yang muncul karena bisa menimbulkan bekas di kemudian hari.
  • Obati kulit yang mengalami luka atau cedera dengan mengoleskan salep atau krim antibiotik setelah membersihkannya dengan air dan sabun. Gunakan perban, bila perlu.

Jika masih punya pertanyaan seputar hiperpigmentasi pada kulit, tanyakan langsung dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Caranya, unduh aplikasi sekarang melalui App Store dan Google Play.

Advertisement

flek hitammasalah kulithiperpigmentasi

Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved