Hiperpigmentasi pasca inflamasi (post-inflammatory hyperpigmentation/PIH) adalah kondisi ketika area kulit memiliki warna yang lebih gelap dari warna kulit sekitarnya. Munculnya masalah kulit ini bisa disebabkan oleh respons alami terhadap peradangan akibat jerawat, iritasi kulit, atau efek prosedur perawatan kulit tertentu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
19 Feb 2022
Hiperpigmentasi pasca inflamasi adalah kondisi ketika area kulit memiliki warna yang lebih gelap daripada warna kulit sekitarnya
Table of Content
Ketika jerawat berangsur sembuh, beberapa orang mungkin akan mengalami area kulit yang lebih gelap dibandingkan kulit normal di sekitarnya. Kondisi ini dinamakan hiperpigmentasi pasca inflamasi. Yuk, kenali apa itu hiperpigmentasi pasca inflamasi dan cara menghilangkannya.
Advertisement
Hiperpigmentasi pasca inflamasi (post-inflammatory hyperpigmentation/PIH) adalah kondisi ketika area kulit tertentu memiliki warna yang lebih gelap daripada warna kulit sekitarnya.
Munculnya hiperpigmentasi pasca inflamasi dapat disebabkan oleh respons alami terhadap peradangan atau kerusakan lapisan kulit.
Adapun beberapa jenis peradangan pada kulit yang menyebabkan timbulnya hiperpigmentasi kulit pasca peradangan adalah sebagai berikut.
Beberapa prosedur medis atau perawatan kulit tertentu juga dapat menyebabkan hiperpigmentasi pasca inflamasi. Sebut saja, dermabrasi, terapi laser, chemical peeling, terapi radiasi, dan cryotherapy.
Seiring bekas jerawat, luka, atau peradangan pulih, kulit akan memproduksi melanin dalam jumlah berlebih. Melanin sendiri adalah pigmen yang bertugas untuk memberi warna pada kulit. Ketika produksi melanin terjadi secara berlebihan, warna kulit menjadi tidak merata atau gelap.
Kebiasaan memencet jerawat juga dapat menimbulkan terjadinya inflamasi (peradangan) dan meninggalkan bercak yang lebih gelap pada kulit. Oleh sebab itu, hindari kebiasaan ini agar terhindar dari hiperpigmentasi pasca inflamasi.
Walaupun bisa terjadi pada semua tipe kulit, studi yang dimuat dalam jurnal NCBI menyebutkan, hiperpigmentasi setelah inflamasi sangat mungkin terjadi pada orang yang memiliki rona kulit sedang ke gelap.
Hiperpigmentasi setelah inflamasi dapat hilang sendiri seiring berjalannya waktu tanpa melakukan pengobatan atau perawatan apa pun. Hal ini karena kulit akan mengalami regenerasi secara alami tiap 28 hari.
Itu artinya, sel-sel kulit yang memiliki pigmen melanin akan meluruh dan digantikan oleh sel kulit baru lebih sehat. Dengan demikian, warna kulit jadi tampak merata.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa proses tersebut dapat memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun lamanya.
Lama waktu hilangnya hiperpigmentasi pasca inflamasi tergantung pada seberapa gelap bercak kulit yang muncul. Semakin gelap bercak kulit, semakin lama pula hilang dan memudarnya.
Selain itu, ada pula beberapa bercak hiperpigmentasi pasca inflamasi yang bersifat permanen atau tidak dapat hilang, seperti akibat penyakit kulit kronis (psoriasis).
Munculnya bercak gelap pada area kulit akibat bekas jerawat tentu dapat membuat Anda merasa kurang percaya diri.
Untuk mengatasinya, ada berbagai cara menghilangkan hiperpigmentasi pasca inflamasi yang bisa dilakukan, yakni:
Penggunaan salep atau obat topikal bisa jadi salah satu cara menghilangkan hiperpigmentasi pasca inflamasi.
Guna memperoleh hasil yang optimal, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit terlebih dulu agar mendapatkan rekomendasi salep hiperpigmentasi yang tepat.
Adapun beberapa kandungan obat topikal atau salep yang umum diresepkan dokter untuk mengatasi hiperpigmentasi adalah sebagai berikut.
Cara menghilangkan hiperpigmentasi pasca inflamasi berikutnya adalah melalui prosedur perawatan kulit. Ada beberapa prosedur perawatan kulit dapat mencerahkan area kulit yang gelap. Misalnya:
Ketahui prosedur yang tepat dan risiko efek samping yang mungkin terjadi dengan berkonsultasi ke dokter kulit terlebih dulu.
Selain melakukan berbagai cara menghilangkan hiperpigmentasi pasca inflamasi, ada sejumlah tindakan pencegahan yang perlu diterapkan.
Jika masih punya pertanyaan seputar hiperpigmentasi pada kulit, tanyakan langsung dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Caranya, unduh aplikasi sekarang melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Operasi mata ikan mungkin dibutuhkan apabila mata ikan sudah mengganggu dan terasa menyakitkan. Mata ikan juga harus dioperasi bila obat mata ikan di kaki dan salep mata ikan yang digunakan tidak dapat meredakan gejala yang dialami.
6 Mei 2019
Cara menghilangkan daging tumbuh bisa dilakukan dengan menggunakan bawang putih, cuka apel, tea tree oil, dan ligasi. Prosedur operasi juga bisa digunakan untuk menghilangkannya secara medis.
1 Sep 2023
Wajah gatal disebabkan oleh kulit kering. Kulit kering pada wajah bisa menimbulkan rasa gatal yang tak tertahankan. Selain itu, penyebab wajah gatal bisa akibat alergi, gigitan serangga, hingga penyakit tertentu.
28 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved